English Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese French German Dutch

Jumat, November 20, 2009

BERTEMU DEWA HARUS SEDERAJAT PANGKATNYA

i-om

Bertemu Jendral Panglima Angkatan tidaklah mudah, Tapi kalau sedererajat tentunya bisa saja, Contoh Jendral Panglima Angkatan Laut tentu bisa Bergurau dengan Jendral Angkatan Udara,Sedangkan Prajurit bisa saja bertemu tapi waktu Upacara, dan inipun Prajurit barisan terdepan melihat Sang jendral memeriksa Barisan, Prajurit di barisan belakang tentunya Posisi Siap dan kepalanya tidak boleh nongol melihat Sang jendral sebab bisa ditempeleng Komandan Regu nya. Jendral Aktif kadang kala mengunjungi Jendral Pansiunan Bekas Atasannya untuk Diskusi meminta Nasihat dan tentang Pengalaman Sang Senior. Ini lah contoh Hirarki Kepangkatan dan Jabatan, Demikian Alam Kadewatan Hyang Bhatara Brahma wisesa bisa saja bertemu Keturunannya Brahmaraja  Generasi XI, tapi harus ada Jabatan juga Brahmaraja XI punya nama sendiri Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta Raja Majapahit Masa kini sebagai raja Muda menemui Raja dewa bhatara Sepuh [ditempat Khusus Maha Suci agar Ion Ion Atom dan Aura Dewa tidak terganggu kekotoran Duniawi mangkanya ada Tempat Suci di Dunia ini dan yang boleh masuk juga Orang Suci juga contoh Jesus bertapa dipuncak Gunung yang sepi dan suci agar bisa ketemu Roh Suci atau Iblis yang sekarang tipis bedanya, juga Para Empu bertapa di Puncak Gunung Agung / Semeru untuk bertemu Para Leluhur yang sudah jadi Dewa Hyang Pasupati dan Istrinya Bhatari Meme Gangga yang untuk menemui Orang awam yang jumlahnya ratusan di Pura Majapahit Trowulan  pakai Kerauhan] untuk meminta saran dan Nasihat Atas Lebih Pengalaman nya Bhatara Sepuh dalam Mengendalikan Pemerintahan dan Adat Masa lalu, Keturunan Brahma juga banyak tapi sudah Anti Leluhur bahkan Menghancurkan / Menyetankan Leluhurnya karena di Bina Islam Arab yang anti Leluhur dan Dewa, Juga anti dan benci Tanah Air dan Adat Budaya nya yang suci hanya tanah Arab kalau ke Arab jadi Tamu Allah padahal kalau ke Borobudur kan Tamu Budha? Tapi dianggap Setan itu  lihat Patung Patung Budha nya hilang Kepalanya di Kepruk Islam dianggap Berhala dan 1983 malah di BOM Hancur hanya Patung Budha Bima Kroda yang tidak meledak 3 Bom rangkaian yang diletakkan dalam Stupa lainnya meledak [TVRI] dan dalangnya Pengeboman Habib Arab dari Malang Jawa Timur dan pernah di Penjara tapi bebas sekarang malah Sering pidato ber api-api di TV Orangnya Buta selalu mengeritik Kafir padahal  dia hidup di Tanah jawa Tanah kafir Borobudur bukan Arab yang yang suci tidak bisa tumbuh buah buahan kecuali Kurma air susah bahkan Sumur di Arab cuma satu yaitu di Kaabah tempat Batu Hitam yang harus dicium kalau naik Haji Bahkan ada Islam Timur Tengah yang marah melihat Batu dicium kan Berhala juga? Sumur itu yang disebut Sumur Zam Zam dan kita sangat memaklumi karena Borobudur kalau di buka dan di Upacarai akan menyaingi Kaabah Arab apalagi kalau di Sucikan akan membuat Adil Makmur Gemah Ripah Loh Jinawi Orang Indonesia kan Arab rugi tidak ada naik haji maka dengan akal bulus nya di BOM, dan tidak boleh di Upacarai, malah untuk bebas dikunjungi agar Leteh, itu Cewek Cewek pakai Sof tex bebas keliaran di Candi karena sudah bayar tiket masuk, [berita TV] jadi kita ini di Goblok kan dan Untung memang Goblok jadi nurut saja sama Habib Arab bahkan selalu nyium tangannya seperti nyium Batu di Kaabah padahal ada Islam juga menertawakan ke Goblok kan kita.akhirnya semua saling menggoblokkan dan semua jadi Goblok si Habib tertawa melihat Para Goblok adu ke Goblok kan, Kembali ke Adat Bertemu Dewa, Jadi miriplah Hirarki ini, Juga Putri ketiga Raja Miao Ciang yang bernama Miao San menjadi Dewi Kwan Im atau Avalokitesvara agar bisa bertemu Budha dan menjadi Perantara pada Raja, Rakyat,  Keluarga dan Keturunannya di Dunia, Jadi Miao San berkorban menyucikan diri, Tidak Menikah, Vegetarian serta menyucikan diri dan menjadi Avalokitesvara agar dekat dan menjadi Setaraf dengan Budha dan bisa bersama lalu menghubungi Manusia Tertentu yang masih Turunan DNA yang sama dan punya Jabatan di Dunia Untuk menyampaikan Pesan Budha dan untuk kelas Teri bisa menyampaikan melalui Kerauhan Sedang kelas sedang melalui Pawisik Kelas Tinggi melalui Dialog, Nabi Musa di Beri Tongkat bisa memecah Lautan dan bisa Bertemu Tuhan [mungkin Nenek Moyangnya Nabi Sang Nabi Senior Adam yang dekat dengan Tuhan? bahkan Tuhan memberi Istri Ibu Hawa dengan mengambil Tulang rusuknya jadi Adam pun bisa bertemu dan dialog dengan Tuhan] dan menerima Tulisan Tuhan [Nabi Adam? wakil Tuhan] berupa 10 Hukum Allah yang tertulis diatas 2 log Batu dimana Hukum ke V ditulis "Hormatilah Orang Tua MU supaya dapat Surga dan Usia yang Panjang", ini contoh lagi ada Tongkat / Pusaka Sakti nya, Brahmaraja XI juga punya Keris Naga [ketika di Foto terlihat Naga] dan Cakra juga Tongkat Kerajaan agar bisa Punya Tanda agar bisa bertemu Leluhur Hyang Bhatara Wisnu Wardhana / Jayasabha / Brahmaraja Wisesa yang sudah jadi Dewa maupun Lainnya tapi juga tidak bisa terus menerus karena membutuhkan Enerji yang berat Dewa harus berusaha Turun ke Alam Manusia sedang Manusia harus berusaha Naik ke Alam Dewa hingga ada Titik Temu Tempat Pertemuan pu harus benar benar Suci dan Khusus tidak terkotori Sekala dan suci secara Niskala Islam sangat ngerti Tempat Suci lalu Tempat Suci Pura Majapahit Trowulan mau dihancurkan bahkan di Bom tapi gagal lalu dilarang Odalan dan ditutup, Contoh masak Panglima TNI tiap hari bertemu Jendral Seniornya yang Pansiun kan malah tidak Dinas nanti nya cuma ngobrol saja dengan Pansiunan Padahal Jendral Dinas sudah mau Turun menemui Seniornya di Ruang Khusus sedang Seniornya berusaha Berpikir keras memberi Nasihat biarpun Lelah dan Pikun jadi Saling berusaha mencari titik temu ini oleh yang tidak senang lalu diisyukan mau Berontak dan Rapat gelap sama Seniornya, Dewi Kwan Im lalu tinggal bersama Budha kan tidak mungkin, Dewi Kwan Im tinggal di Pulau Bu To San Nan Hay [Ada yang menyebut Pulau Bali dimana Pintu Pura selalu dijaga Buta / Raksasa Dwarapala bawa Gada, Buta Tiga [San] 2 jaga pintu 1 diatas Kuri atau Boma jadi jumlah Buta nya 3 [san] jadi Pulau yang ada Buta nya Tiga diwilayah Laut Selatan [Nan Hai] lihatlah Bali Pulau Paling selatan dan tetap Upacara selama 1000 tahun di Pura Durga / Kwan Im Kutri [Bu Lu An / Buruan] Mahendradata Blahbatuh Gianyar yang 11-11-2009 di Kunjungi Brahmaraja XI, juga dimana Kali buk buk Singaraja ditemukan Petilasan Budha tertua dan Simbol Singa bersayap Singaraja adalah Kendaraan Budha Keris Majapahit bergambar Singa Bersayap sudah di Sungsung di Singaraja, Kini Gusti Ngurah Sentanu Raja Kalibukbuk Sedang membangun Pura Majapahit Trowulan sejak 18 Agustus 2009 gambar di lain lampiran dengan Judul Raja Majapahit sedang di Bali], sedang Budha di Nirwana, ya Kadang ada Rapat para Dewa Dewi lalu ngumpulah Para Dewa dan Dewi mengadakan Pertemuan, hasil rapat disampaikan Raja Thang / Tong dan Keturunannya di China hingga Nan Hay Majapahit yang masih Memuja Leluhur [kini tinggal Bali yang mulai memuja dan ingat dengan Ibu Dewi Kwan Im], oleh Miao San yang sudah menjadi Avalokitesvara.Perantara Alam Budha dan Keturunan nya, Perlu di Jelaskan bahwa Dunia waktu itu belum Bulat masih dianggap Tempurung Kelapa atau kotak atau Balok, Jadi Tiap Tempat yang sampai batas Laut dianggap Dunia seperti Dunia / Jagat Bumi Kepanasan / Arab istilah Prabu Jayabhaya, Bumi / Jagad Jawa, Bumi / Dunia / Jagat Chino, Bumi / Dunia / Jagat Bali dll, Barulah 1498 Kolumbus, Marcopolo, juga perintis Vascodagama, Bartholomeus Diaz dll yang  Menemukan Dunia Bulat Sebelumnya Angkatan Laut China dan Majapahit dengan  Angkatan Laut Gajahmada 1350 juga sudah sampai Amerika tapi tidak ngerti Bulat karena tidak berlayar dari Inggris, tapi karena Arab berhasil Menumpas Negara Negara Timur Tengah hingga Majapahit dengan Ancaman dan Pedang maka Kitab Quran dipaksakan harus dipakai  di Negara yang dianggap Takluk kannya / Budak nya jadi  kitab Suci Quran yang konon Wahyu Allah, padahal hanya kumpulan Cerita Pengikut Nabi Muhammad saja bukan jatuh dai Langit menurut Ustad Umar Alkatiri Jombang, Jadi Quran dan Hadist dipaksakan berlakukan di deluruh Dunia jajahan Islam kalau di Jawa mengalahkan Kitab Sutasoma Pancasila, Tan Khoen Swie, dan Apapun Kitab yang selain Quran dianggap Kitab Kafir / Setan., Padahal sebetulnya Kitab Injil Taurat tempat ditulisnya 10 Hukum Allah dan Jabur yang menurut Muhammad harus dipelajari juga hanya untuk Timur Tengah saja, contoh Ramalan Wahyu Injil Api dari Langit terbukti itu Bom Bom dijatuhkan dari Pesawat Siluman yang terbang di Langit jadi Pusat islam Bagdad kejatuhan Api dari Langit Sesuai janji Allah tidak menghukum dengan Air [Zaman Nabi Nuh] tapi akan menghukum dengan Api disini yang terlalu Cinta Arab pun kena Api dewa Agni sesuai permintaan Allah nya Arab agar Orang cinta tanah Arab di jawa dihukum Api,  Sedang Leluhur menulis Angin Besar ada Dewanya Bhatara Bayu yang sekarang lagi marah tidak pernah disuguh Odalan dan dihormati, Banjir Bandang Air Dewa Wisnu yang juga tidak dihormati Keturunannya yang ikut Arab Tanah Suci nya, dll, China sudah lain Punya nabi Sendiri yaitu Sakyamuni yang masuk dalam kitab Negarakertagama Majapahit, Dewi Kwan Im yang di sebut Ratu Mas di Bali, Jilay Hud disebut Embah Gundul yang juga dihormati di Bali, Konghucu di Bali disebut Kuncu dan dihormati juga, dan seterusnya, Timur Tengah juga punya Nabi dari Adam, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad dan seterusnya yang kini Arab Wahabi Moderen, Sayang nya Nabi Arab Terakhir Muhammad beserta Pengikutnya ini justru Numpas Seniornya yaitu Jesus dan bermusuhan dengan Umat Seniornya [lebih tua 600 tahun] hingga Kiamat selama Kristen masih ada seperti kata Habib di TV One bahwa "Kristen itu Licik dan tidak bisa dipercaya" masak Senior dibilang Licik?, Hingga Perang Islam Kristen tak akan habis sampai Kiamat Indonesia pun dimasukkan Jajahan Arab Perang Salib ini harus memihak Islam bahkan Banyak Orang siap dikirim ke Palestina untuk Perang Jihat melawan Israel dan Amerika serta Group [NATO] nya, Sedang Para Nabi China lain lagi Selalu Rukun dengan Senior dan meneruskan Ajaran Senior dengan Perbaruan seiring Jaman ,Contoh Kitab Kuna Tao, Tong Sam Cong 500 SM hingga Kong Hu Cu sampai Kaisar Kian Liong 1736-1795 M Yang menyempurnakan Kitab Kitab Lama dan disatukan dengan kitab Baru sesuai Jaman Sebelumnya ditambah Peraturan baru seperti Karena Indonesia yang rukun ber Pancasila di Tumpas Arab 1478 dan ikut adat Arab Perang Salib maka Kaisar China Dinasti Cing 1644-1911 terpaksa membuat Peraturan membuat Klenteng saja agar Leluhur tetap bisa di Puja dan gampang mindahnya kalau sekitar Klenteng Islam kuat dan menghancurkan Klenteng dan menumpas Penduduknya terbukti 1965-1966 atau Budaya Plangkiran, akhirnya kita lihat di Indonesia hanya Klenteng tanpa Candi dan Pagoda karena ijinnya sulit yang lama di Hancurkan dianggap tempat Setan 1965-1966 di Tumpas dengan tuduhan Komunis, Yang kini Zaman Orde baru 1965- ? Ijinnya tidak mungkin keluar karena untuk Setan Ijin Gereja saja yang juga tempat Allah Kristen pun dianggap Kafir Tidak akan di Ijinkan apalagi Budha ini logis dan kita maklum Islam mengaku Memang Benar dan Paling Benar tapi suka Numpas Kristen dan Budha dan Apapun selain Islam yang memang benar juga kan?, Padahal lihat di China Pagoda nya Tertinggi di Dunia seperti di Kwang Co Propnsi Hok Kian sampai Ratusan Meter Tinggi Pagoda nya [VCD] yang berusia Ribuan tahun karena tidak dihancurkan Islam, sedang di Jawa Hancur Luluh Patung Budhanya malah tanpa Kepala kena Kepruk Islam yang anti Berhala dan Patung karena nyembah Langsung Allah jadi Berhala / Patung harus dihancurkan, Contoh Habib langsung ngancam Presiden SBY untuk membubarkan Achmadiah 1925 yang melaui Pemerintah Nederland Indie 1498-1942 Zaman Jepang 1942-1945 dan Republik Indonesia Bung Karno 1945-1965 Agama Tiga Zaman harus Hancur ditangan Habib yang membuat Negara Islam Indonesia Arab dibawah Sariat Islam1998- ? Dan Presiden SBY rapat dengan bawahan yang tidak dikenal Habib yang selalu hubungan yang tertinggi yaitu Allah atau Presiden keluarlah SKB Mentri inipun karena Mentri yang buat dianggap Tahi [Kabinet Bersatu 2004-2009] oleh Habib yang wakil Allah, tetap Presiden harus membubarkan karena para Habib tahu peraturan sampai Ber Kaok Kaok di TV nuntut Presiden harus membubarkan Achmadiah karena Presiden SBY dianggap Penguasa Tertinggi bisa Mecat Mentri yang buat SKB bisa Mengganti Panglima TNI, Kapolri dll jadi Habib Arab memang pinter Pengalaman Perang Salib menganggap Orangnya SBY Goblok semua langsung Memeritah Presiden SBY yang dianggap sudah ber Agama Islam dan harus tunduk dengan Habib sebagai pemilik Agama Islam Semua Orang nya SBY juga diam ketakutan malah bikin SKB mau unjuk Kebolehan yang tetap tidak dianggap itu SKB oleh Habib yang dianggap bikinan Cecunguknya SBY yang tidak berani bersuara menentang Habib, yang lucu SBY malah takut Habib dan tetap mengeluarkan SKB melalui Mentrinya yang tidak diakui Habib yang sudah langsung Allah, dia lupa punya TNI dan POLRI dan Pakar Pakar Hukum yang pernah Teriak Teriak Hukum tidak bisa Surut [Achmadiah 1925 lho] mungkin TNI dianggap SBY nanti membela Habib demi se Agama dan se Iman padahal tidak mungkin TNI berpikiran seperti itu kan TNI membela Bangsa dan Negara Republik Indonesia bukan Arab Perang Salib atau Terosris kan?, sesuai Adat Arab langsung Allah pimpinan Tertinggi tidak mau kompromi dengan bawahan.atau Malaikat Untung belum di Bubarkan terjadi BOM Teroris Densus 88 berhasil menangkap Ali Orang Arab penyandang Dana teroris dan menembak Nordin Top, maka Selamatlah Achmadiah dan SBY terpilih lagi, sebab Habib lagi Diam tiarap ngatur Strategi Baru Untuk bikin Kacau dan Menumpas Indonesia yang dianggap budaknya dan Goblog karena sudah memeluk Islam milik Habib dimana Sang Habib memaksakan harus Tunduk dengan Adat Padang Pasir nya yang tidak ada Mangga, Salak dll Buah untuk Sesaji, bahkan kembali SBY yang terpilih lagi lalu dikuliahi dikatakan karena beragama Islam harus melakukan Sunah [TV One] kena lagi SBY, ini Sekedar Contoh Adat kita yang Siwa Budha rukun dengan China yang Uang Kepeng nya telah Ribuan tahun menjadi alat bayar dan sampai kini tetap dipakai Upacara di Bali bahkan Kurs nya 1 : 1000 tetap selama 1000 tahun, tapi kini sudah dijajah Budaya Arab Zaman Perang Salib kita dipecah belah dengan China bahkan China dan Jawa sudah di Tumpas 1965-1966 dicap Komunis Tidak ber Tuhan Punden Jawa, Klenteng, Adat, Budaya , Tulisan Jawa dan China dan semua penganut nya di Tumpas,  yang diberi hidup Hanya yang ber Otak Arab Perang Salib Yang belakangan di Era Reformasi pun di Trowulan berhasil menumpas Kolonel TNI AU Agung Poerbodjagad awal 2000, Nge Bom Gereja Gereja di Mojokerto akhir 2000 dan menghancurkan Tempat Ibadah nya, Menutup Pura Majapahit hyang Suryo 2001, Menghancurkan Punden Tunggul Manik 9-9-1999 tahunya selain islam Kafir dan harus di Tumpas habis 1965-1966 dan Sejarah ditutup hanya Sejarah / Cerita Arab yang diajarkan, Untung Ilmu kita masih Lestari dan ada yang melestarikan Tentang Adat Budaya Srada atau Odalan dan Caru biarpun Mula Keto di Bali. dan di Jawa karena tidak bisa Odalan dan Caru tapi Ilmu nya bukan Mula Keto tapi berusaha Keras Tetap Melestarikan biarpun harus berhadapan Penumpasan oleh islam Perang Salib, dan Urusan Banten memang mengandalkan Bali yang 1000 tahun tanpa Putus Upacaranya, Dan ini sangat Menunjang Kesaktian Kesaktian di Bekas Kerajaan Majapahit, Kadhiri dll yang sulit memindahkan Tumbal Agung nya yang menyatu dengan Tanah, Serta Pusaka Pusaka sakti nya karena tidak ada Pilotnya yang habis ditumpas 500 tahun yan lalu menyusul Penumpasan Orang dan Mangku Sakti 1965-1966 Islam gampang Numpas Orang Sakti karena selama 500 tahun sudah mempelajari Ilmu Jawa dan memakai Orang Jawa Otak Arab untuk numpas Jawa, sampai Orang Jawa harus Sunat semua  agar tidak bisa mempelajari Ilmu Sangkan Paraning Dumadi , Jadi yang Pusaka sekarang harus dipegang Orang yang menyucikan Diri agar tetap ber Isi / Yoni / Taksu karena tidak ada Orang Sakti lagi karena disunat tadi dan ngertinya hanya kitab Arab Quran buta Pancasila,  Suci saja tidak Lengkap Tanpa Upacara Sesaji Tumpak Landep bagi Pusaka Sakti, Setelah kena Sesaji Tumpak Landap Beringin pun Tumbang dari jarak 200 meter terkena Kekuatan Keris itu di Puri Anom Tabanan Bali Jadi Para Keturunan Empu di Bali memang tahu Cara Sesaji Pusaka biarpun Mula Keto sampai Nyegara Gunung, dan ini sekedar Contoh saja. Memang perlu Persatuan Jawa yang bener Jawa bukan islam dengan Bali yang benar Bali Siwa Budha biarpun Mula Keto, karena Kesaktian tanpa Upacara akan Sia sia Upacara tanpa Kesaktian juga sia sia, Seperti Siwa Budha satu Kesatuan, Siwa tidak mengakui Budha bukan Siwa sebaliknya Budha tidak mengakui Siwa bukan Budha Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangruwa kata Empu Tan Tu Lar [China: Tan Tu Lai] dalam kitab sutasoma. Lagi dalam Lempengan Emas Lontar "'SIWA ADIGAMA"' disebutkan Hyang Tunggal atau sang Hyang Wenang pernah Terpaksa Turun menampakkan Diri Ketika Prabu Dharmawangsa sudah mengeluarkan Trisula Siwa ketika Berhadapan dengan Prabu Candra Bhirawa yang sudah mengeluarkan Swastika Budha dan berputar ditangan kanan Sang Prabu Berageman Budha ini, Dan Bhatara Siwa Dharmawangasa pun sudah mengangkat Trisula siap diadu dengan Swastika Budha, Bumi Bergetar Meteor Sebesar 1000 X Maha Meru Berjatuhan ke Bumi akibat Kesaktian Siwa dan Budha yang sudah berhadapan sampai Memusnahkan Dinosaurus, Terpaksalah Sang Hyang Tunggal Turun mendamaikan "Wahai Siwa Penguasa Alam Semesta Hentikan Kemarahan MU, Wahai Budha Penguasa Alam Niskala tetaplah bersabar jangan melepas Swastika MU, Siwa dan Budha adalah Kesatuan Penyeimbang Jagad Manusia dan Jagad Dewata, Atau Alam sekala dan Niskala, Kalian tidak bisa di Pisahkan" Siwa menutup Mukanya dengan Trisula melihat Cahaya Cemerlang Sang Hyang Tunggal, Demikian Budha pun mengangkat Swastika nya menetralisir Sinar Cemerlang sang Hyang Wenang dan akhirnya tersadarlah keduanya dan Siwa berangkulan dengan Budha kembali bersatu, Tapi Kitab Siwa Adigama ini kalah dengan Quran dari Arab dan tidak diakui karena selain Allah Dewa dianggap Setan contoh tadi Hyang Tunggal turun untuk menyatukan, Lha ini salah menurut Islam mestinya Hyang Tunggal / Allah Turun menumpas salah satu atau mengadu domba agar Perang, seperti Kristen di Tumpas Islam dalam Perang Salib, Demikianlah Cuplikan Kisah bahwa siwa Budha adalah kesatuan Pada 1000 tahun yang lalu Keturunan Budha dan Dewi Kwan Im yaitu Raja trah Miao Li mengirimkan Udayana [Budha] dan mengawini Maheneradata hingga melahirkan Airlangga, Jaman Majapahit Kembali Raja Trah Miao Li mengirimkan Putrinya [Budha] dan dinikahi Brahmaraja jadi Putra dan Putri Miao Li sudah Turun 2 X Wanita dan Pria Keturunan Budha untuk memperkuat Keturunannya. [Siwa-Budha] Biarpun kini Adat padang Pasir menguasai tapi Nama nya Tanah Dewata maka tetap akan mendukung Keturunannya bisa dilihat Pithekan Tropos Erectus Homonander Thaleinsis Solo dan Beijing China adalah sama DNA maupun bentuk nya [juga Fosil Wajak Bayalangu Jenggala] alias satu Turunan dan sama sama Makan Beras atau ciptaan Dewi SRI sedang Arab Perang Salib si Penjajah adalah Pemakan Daging Onta dan Kurma serta kuat tidak minum karena air sulit dan lain DNA nya Kita pasti dibantu Alam yang ada Dewa nya masing masing, Dewa Api / Agni akan teruas bergerak membuat Kebakaran, Dewa Angin / Bayu juga akan bergerak membuat Kehancuran Pohon dan rumah, Dewa Bumi / Tanah Dewi Sri pun akan bergerak Tanah Longsor retak dan cari korban caru, Dewa Air / Wisnu bikin Hujan 7 hari 7 malam, Banjir Bandang Air laut naik menghancurkan Orang yang membenci tanah Air yang ditinggalinya karena tidak memuja Wisnu lagi tapi Allah Arab, Dewa Perang Bhatara Indra pun siap Tempur pokoknya Leluhur sudah siap Kontrak Arab sudah berakhir 500 tahun Tanah hanya disiram Tahi dan Kotoran dan di keduk hasilnya oleh Penghuninya untuk ke Arab jadi Tamu Allah, tanpa pernah di Upacarai Odalan dan Caru, Bahkan Pura Majapahit Trowulan sampai dilarang Odalan / Ritual dan kegiatan dalam bentuk apapun karena tidak mau mengikuti adat Arab oleh Imam Arab Perang Salib Karyono, biarpun nakalan Orang ngontrak menumpas Pemiliknya agar bisa memiliki, ya  nanti dulu Dewa Dewi Para leluhur Pemilik Negri ini tentu tidak rela menyerahkan Nusantara pada Manusia Manusia yang ber Otak Arab Perang Salib tidak menghormati Tanah yang dipijaknya sejak 500 tahun yang lalu dan tidak menghargai Adat Budaya nya yang sudah Ribuan Tahun bahkan jutaan tahun seiring Tua nya Fosil Leluhur Hong Uluuun Bhasuki Langgeng , Trisula bersatu dengan Swastika [Hindu 1961 memakai Simbul Swastika juga Padahal Budha sudah 2550 tahun juga simbolnya swastika lihat VCD China dan Film Tong Sam Cong gambar Swastika keluar dari mulut nya, hanya dibedakan kekiri dan kekanan tapi kalau sudah berputar kan sama saja kan? Swastika Budha Menurut Amplik Ketua PHDI Kuta selatan terbalik yang memang terbalik dengan Hindu 1961 di Bali Amplik melihat dari Timur lha yang dari Barat benar lalu mana yang benar? bolak balik ya Sama karena Siwa Budha satu kesatuan itulah Bali yang Siwa Budha punya simbol Swastika, Inggih Beli Amplik?] sebentar lagi Lepas Berputar mengamankan Nusantara. Lihatlah Nusantara akhir 2009 Kemarahan Para Dewa Bhatara sudah tidak bisa ditahan siapapun biarpun Allah nya Arab Silahkan dilihat mulai sekarang berita TV, Bencana akan datang [Wacana Gusti Heker dan Para Pemangku]

Ungkap Kenyataan © 2010 Brahmaraja XI | Majapahit Kingdom