Sejarah adalah Cerita yang tidak perlu ditakuti, Cerita Pengungkapan Sejarah Kristus atau Jesus dihari Natal yang Indah inipun kan sudah diungkap, Tapi mungkin banyak yang tidak mengikuti Blog ini karena terlalu banyak dan malas ngeprint untuk bacaan. Baiklah kita akan mengulangi Cerita kenapa Blog ini ada.
1: Penutupan Pura Majapahit Trowulan 2001 dimana Rumah / Puro / Dalem / Griyo Sri Wilatikta Brahmaraja XI ditutup Camat Trowulan dengan Papan Nama berisi "Menutup Bangunan Melarang Ritual dan Kegiatan dalam Bentuk Apapun" pada 16 November 2001 setelah papan Rusak diganti Tulisan Computer diselembar Kertas Folio dan di Liminating isinya sama dengan Papan "Papan yang rusak akan diganti Baru" Demikian ucap KH Nurhadi Ketua Praksi Partai Kebangkitan Bangsa [PKB] dan juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] Mojokerto Jawa Timur kepada Ketua RT Wilayah Pura majapahit Bapak Sumono
Disaksikan Banyak Orang setelah Penyeretan Tokoh Agama Hindu dari Bali karena berkunjung ke Puro Mojopahit untuk berdo`a ke leluhur Majapahit yang ada didalam Rumah Brahmaraja XI yang sesuai Adat majapahit Tiap Rumah baik Raja, Rakyat dan Manusia Hidup yang memakai Adat Siwa Buda bahwa Orang Mati di Bakar, atau di Mokswa kan Keluarganya, Jadi Karena Brahmaraja XI Adalah Keturunan Brahmaraja maka ada Candi Brahmaraja didalam rumahnya sebab diluaran kan tidak bisa sak enaknya membuat Candi, Bikin Gereja dan Padmasana saja sulit, Nekat Hancur.
Jadi Para Keturunan Majapahit bisa Upacara di Candi Brahmaraja sesuai Adat itu tadi Adat ini sudah ribuan tahun sebelum Islam masuk Negri ini yang baru 500 tahun yang lalu dan sejak 1945 Indonesia Merdeka bukan jajahan Arab, Jadi yang namanya Brahmaraja XI tadi atau di kenal Hyang Surya wilatikta tidak pernah minta Kuburan, Tapi membuat Candi tempat Roh Para Leluhurnya yang sudah Meninggal Dunia dan di Bakar sedang Abu nya dibuang ke Laut yang di Bali disebut Ngaben terus memukur dan Ngalinggihan Roh di Candi / Pelinggih dalam komplek Mrajan / Pure didalam Puro / Rumah / Griya / Dalem / Kraton dll sebutan untuk Rumah Raja, Bangsawan, Petani, Saudarar, Tengkulak dll dst dsb.
Inilah Awal kejadian yaitu Penutupan Oleh Camat Baru Trowulan yang langsung dirangkul Tokoh Tokoh Islam Trowulan yang Otak Arab Dajjal untuk numpas Adat Majapahit dengan menuduh Tempat Ibadah Hindu yang harus Ijin Pembuatannya dan tidak mungkin di ijinkan Seperti ijin Gereja dan bila nekat dihancurkan Akal ini dipakai sampai kapanpun selama Islam Dajjal menguasai Negri ini seperti kemarin ada Gereja dihancurkan [TV], sebelumnya tidak ada kejadian apa apa di Pura majapahit, Untuk Wilayah Trowulan Mojokerto memang ada Kejadian di Luar Pura Majapahit sebelumnya yaitu 9-9-2009 jam 9 pagi Terjadi Penghancuran Candi Tunggul Manik Selatan Segaran bersebrangan dengan Pura majapahit dan ini tidak ada kaitan dengan Hyang Suryo sekali lagi tidak ada [Bahasa Pejabat]. Dan Orang harus Diam melindungi Penghancuran ini demi Islam Dajjal dengan kedok Sara [Suku, Ras dan Agama] agar penghancuran bisa langgeng sampai kapanpun [TV 21/12 masih menyiarkan ada Gereja dihancurkan] inilah kepandaian Dajjal yang berlindung dibalik SARA***
Rumah Hyang Suryo Brahmaraja XI tetap aman karena Tidak ada kaitan dengan Agama Hindu yang baru ada 1961, Menyusul akhir 1999 Kolonel AU Agung Poerbodjagad dihancurkan dan Padma / Candi Hindu dibakar dan di Kepruk'i ini juga tidak ada kaitan dengan Puro Mojopahit Hyang Suryo yang Rumah dan memang punya Tempat Leluhur, Islam bilang Makom berupa Candi Banyak bukan tempat Ibadah Hindu satu Padmasana Sang Hyang Widhiwasa, dan Rumah Hyang Suryo yang berlokasi di Desa Segaran atau yang ada Kolam Segaran Majapahit Kelurahan Trowulan, Kolonel Agung jauh sekali kurang lebih 5 Km dan Desanya juga lain yaitu desa Kelurahan Bejijong hanya satu Kecamatan yaitu Trowulan. Sampai Malam Natal 2000 Gereja Gereja di Mojokerto di Bom juga tidak ada kaitan dengan Hyang Suryo di Segaran Desa Trowulan dimana Tamu Tamu dari Bali, Jakarta, Solo, Malang, maupun Manca Negara [Touris] tetap ramai di Wilayah Segaran tempat tinggal Hyang Suryo Raja Abhiseka Majapahit dimana Warung Warung dan Souvenir nya Pak Sukran tetap buka pengunjung tidak diberi tahu kalau ada Penghancuran Tempat Ibadah Hindu nya Pak Agung yang Orang Bali, Juga Candi Tunggul Manik tempat Ibadah Islam Kejawen dan Para Pejabat dari Jakarta semua ini didiamkan karena takut SARA, Sekali lagi tidak ada sangkut pautnya dengan Rumah Hyang Suryo yang ada tempat leluhur bahkan masyarakat menyebut Rumah Hyang Suryo "Gerejo" Tapi bukan tempat Ibadah Kristen, memang Bangunan Lancip Tinggi model Belanda disebut Gerejo semua Orang Tahu termasuk Camat Lama sampai Polisi dan Pejabat maupun Penduduk yang sangat sering datang berbincang bincang tentang Majapahit yang bisa merukunkan Bahkan BUDPAR Jombang ikut datang dan bikin Pertunjukan Seni tiap hari Minggu di Pendopo Agung untuk meramaikan Trowulan 1997, termasuk semuanya DIAM menjaga Sara karena Islam sangat berkuasa jadi Penghancuran harus ditutupi demi SARA agar Islam bisa menumpas Agama musuh musuhnya sampai kapanpun, sebab Orang Islam pun yang asli Trowulan Percaya Leluhur yang suka di Sekar dengan Bunga dalam Toples dan sering Tumpengan yang Hyang Suryo pun diundang yang oleh Modin Pak Lik nya Lurah Zulkan Troloyo Hyang Suryo diberi Pucuk Tumpeng nya berikut Lauk Pauk nya Untuk dibawa pulang jadi ada kesamaan dengan Hyang Suryo yang Hormat pada Leluhur, Yang mereka juga takut ngomong SARA jadi ya diam saja, akhirnya Dajjal Besar Kepala dan menganggap RI miliknya.Lalu berani merambah Pura Majapahit yang juga dikira Tolol dan Goblog serta Kafir suka nyuguh Leluhur yang Setan menurut Islam Arab Turunan Dajjal lahir di Jawa contohnya Imam Karyono dan Huda***
Setelah Penutupan Rumah Hyang Suryo oleh Camat [Struk masuk Rumah Sakit] lalu Embah Gembel yang berpakaian Dinas Polisi dan selalu mengatur Lalu lintas Perempatan Lampu Merah Trowulan juga Lurah Trowulan Bapak Sapuan Pilihan rakyat menjelaskan bahwa Masjid tempat Ibadah LDII didesa Pakem milik Sapuan dan Gembel Sesepuh Desa Pakem juga di Hancurkan dan tidak diumumkan demi SARA yang dalang Penghancuran adalah Khoirul Huda Guru Agama Islam SMP Islam Trowulan dan inilah juga Dalang Penyerbuan Pura majapahit hingga di Tutup Camat Baru yang kemudian Struk dan tinggal di Rumah Sakit dan Trowulan di Perintah Sekretaris Camat [SEKCAM] yang lulusan Universitas 17-8-1945 dimana Team Pengacara Pura Majapahit juga dari UNTAG dibawah pimpinan DR Warka Dosen sang Sekcam, Demikian Penjelasan Embah Gembel maupun Lurah Sapuan Kepada Orang Orang untuk meyakinkan Hyang Suryo dan Penduduk Bahkan ketika Khoirul Huda meminta tanda Tangan tidak menyetujui Pura Hyang Suryo agar kalau di Hancurkan seolah Sapuan ikut Setuju dan Sapuan mengerti serta mati matian tidak mau tanda tangan Belakangan Khoirul Huda malah dikeroyok Orang di Gebuki soal Uang Tebu sampai diselamatkan Hyang Suryo yang kebetulan lewat habis Upacara Suruan di Pendopo Agung, dimana menyaksikan Huda di keroyok Orang dan dipukuli lari terpepet Pagar jalan dikejar dan di Tendang serta dihajar Buruh Petani Tebu yang tidak dibayar malah yang nonton Tepuk Tangan kegirangan melihat Huda yang Guru Agama di Gebuki .Waktu itu jam 24.00 Hingga Hyang Suryo memanggil Polisi di Pendopo Agung 200 meter dari tempat kejadian [TKP] yang lagi berjaga untuk menghindari menyelamatkan Huda dari kematian, Anehnya Hyang Suryo justru menyelamatkan Orang yang juga menyerbu mau menghancurkan Rumah Hayang Suryo sendiri "Yaa , Copet saja dikeroyok di Selamatkan kok lihat di TV, Apalagi Huda Orang terhormat Guru Agama Islam kan harus diselamatkan juga Lepas musuh atau Kawan Kita harus menegakkan Hukum, Melihat Pelanggaran Hukum lalu melihat Musuh dan dibiarkan, kan malah Rusak Hukum di Negri ini ? Marilah kita menegakkan Hukum tanpa pandang bulu kepada musuh maupun kawan, kecuali untuk saya itu lain, Hukum HAM dan RI tidak melindungi saya ya biarlah, sebab saya ngerti HUKUM..kan sudah ada Team Pengacara saya yang nangani Hukum juga ada Penegak Hukum yaitu Polisi iya to ?." Demikian ucap Brahmaraja XI Raja Abhiseka Majapahit Masa Kini yang dihari Natal Ini Beliau mengikuti Jejak Jesus yang berkata "Ampunilah Kesalahan Kami Seperti Kamipun Mengampuni Orang yang bersalah kepada Kami" yang Pancasila Leluhur nya masih dipakai Dasar Negara Republik Indonesia biarpun Tidak diakui Islam Dajjal yang anti Pancasila itu dan Persatuan. Termasuk Khoirul Huda yang Guru Agama Islam bukan Guru Pancasila. Kita harus Maklum dan Bangga kalau Ajaran Menyatukan dan Pancasila Majapahit ditakuti Dajjal yang selalu memamerkan Penghancuran dan Kekerasan serta menghancurkan Gereja Kristen Jesus padahal Natalan di TV***
Menurut Ibu Sumono istri Pak RT akhirnya Huda sakit Ginjal dan di Oprasi Putri Pak RT Embak IL juga sempat menangis Malu melihat Khoirul Huda yang Guru Agama nya kok Tukang Serbu dan nutup Pura Hyang Suryo "Saya malu punya Guru Agama Islam seperti Pak Huda.." ucap Putri Tunggal Sumono yang ketua RT.yang tinggal disebelah Pura Majapahit, Hyang Suryo di Trowulan juga Panitia Acara Suroan di Pendopo Agung Trowulan sejak 1993 dimana Acara Suroan tingkat Nasional Sesuai Rapat Himpunan Penghayat Kepercayaan [HPK] Pimpinan DR Djoko Soemono dan Direktur Jendral Kebudayaan Drs K Permadi SH sejak 1990 di Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Jl Gentengkali Surabaya Acara Suroan Tingkat Nasional di Pusatkan di Trowulan bekas Kerajaan Majapahit yang sebelumnya giliran ditiap Kota di Jawa, bahkan biarpun di Tutup rumahnya Hyang Suryo 2001 tetap Panitia Suroan hingga Acara Suroan 2002 dan ini yang terakhir karena 2003 Hyang Suryo di Undang ke Bali dan baru 2007 bisa ikut lagi Kirab Sabdopalon dan Barongsai yang didukung Lurah Sapuan habis Kirap Lurah Sapuan di Serbu dan melarikan diri [Jawa Pos], dimana Suroan 2002 Banyak Tamu pakai Belangkon masih menginap di Griyo Sabdopalon dan Rumah atau Puro Hyang Suryo dan Acara selamanya diadakan di Pendopo Agung Trowulan jadi Tamu Tamu Jawa ini tidak ada masalah karena semua tahu kalau Acara Suroan sudah lama berlangsung dan Hyang Suryo Panitia, Tapi justru Tamu berpakaian Adat bali yang jadi masalah, mereka kalau datang malah di Serbu Imam Karyono dan Pasukannya Pimpinannya diseret keluar seperti Anjing untuk disuruh membaca Papan Penutupan yang sudah tak terbaca, Juga Tamu Bali Mangku Genden 2002 yang mobilnya rusak di taruh Pura Majapahit dicari Imam Karyono dan Pasukannya mau di Bunuh, sampai masuk kedalam Puro / Rumah / Griyo / Dalem / Kraton Hyang Suryo mencari Sang mangku yang berpakaian Adat bali padahal ada Hukum HAM dilarang masuk Rumah Orang tanpa ijin Tapi karena Imam / Takmir Islam Pemilik Negara ya seenaknya melanggar Hukum RI yang kalah dengan Hukum Islam Arab bahkan Camat saja tunduk sama Karyono yang Imam diperintah Nutup saja nurut demi se Iman dan se Agama Islam Hukum RI dikesampingkan, Karena kondisi ditutup 2002 Rombongan tetap datang yang berpakaian bebas dan ada Militernya masih bisa masuk Sowan Leluhur, bahkan ada Rombongan Kodim Malang beberapa Bis ada Ibu Ibu bawa bungkusan daun Pisang dan Keresek Plastik berisi Bunga Setaman tetap masuk Nyekar Candi Brahmaraja dan Ratu Mas untuk Nyekar dan Sowan Leluhur Majapahit, ini kalau ada Hyang Suryo tetap dimasukkan 2003 Hyang Suryo di Undang ke Bali, Tapi kalau tidak ada Hyang Suryo ya tidak dimasukkan karena khawatir Serbuan Imam Karyono yang berhasil menyeret Mangku / Sulinggih asal Bali dimana waktu itu ada Orang Bali Kolonel Suwarta Orang Bali dari Badan Intelijen Negara {BIN} dan Istrinya yang kakak Kandung Kepala Polisi Sektor Trowulan [KAPOLSEK] dua Orang ini tidak berpakaian Adat Bali hanya berpakaian biasa sempat dilapori oleh Orang Bali yang diseret keluar Pura oleh Imam Karyono bahkan Penyeretan disaksikan Kapolsek dan Orang Banyak termasuk Ketua RT bapak Sumono, Sang Kolonel dari BIN ini sempat marah marah Bahwa Indonesia Negara Hukum karena Beliau Hidup di Jakarta Ibu Kota RI tidak mengerti kalau di Pedesaan Hukum Arab yang berlaku dan memberi nomor Telpon 021...dan berpesan kalau ada Penyeretan atau Penyerbuan agar menghubungi Nomor Telponnya dan Beliau yang Nelpon Aparat Daerah tapi Hyang Suryo belum pernah menelpon karena sudah bisa mengatasi Situasi, Juga Kepala Mahkamah Militer [KAMAHMIL] III-12 Surabaya berpangkat Kolonel CHK sudah datang dan diantar Hyang Suryo menemui Komandan Rayon Militer [DANRAMIL] Trowulan agar Militer tidak ikut ikutan mendukung Imam Karyono dan Sang Komandan yang berpangkat Kapten ini memberi penjelasan kepada Sang Kolonel CHK bahwa Para Kiyai takut kalau dua tiga tahun lagi Trowulan jadi Hindu Semua kalau Pura majapahit tidak Segera di tutup, dan Pura Majapahit dituduh Menyebarkan Agama Hindu saja agar bisa dihancurkan mirip Kolonel Agung Porbodjagad yang sukses dan didiamkan tidak ada yang membela dengan alasan SARA, Juga Candi Tunggul Manik dimana Banyak Pejabat Jakarta yang percaya bahkan Tukang becak waktu itu diberi Rp. 500.000,- 1990 an Tunggul Manik dipugar Bapak Goesti RM Soedjono Hoemardhani 1970 an dan 9-9-1999 jam 9 Pagi di Hancurkan Karena di Tempat Umum dan dipagari Besi lalu banyak Pejabat, bahkan Orang Bali pada berdo'a disaksikan banyak Orang bukan didalam Rumah jadi di Hancurkan Karena memamerkan Acara KEMUSRIKAN didepan Umum Kalau Pura Majapahit didalam Rumah / Puro / Griyo / Dalem Hyang Suryo kebetulan terletak di Utara Rumah jadi dibelakang Tidak Kelihatan Orang Kalau Nyekar dan Njengking Sungkem atau Delosor Upacara Odalan dan berdo'a, Jadi Mungkin ditempat Umum inilah membuat Islam Geram dan di Hancurkan dan didiamkan demi SARA tapi setelah Semua Hancur dan Natal 2000 Gereja Gereja di Mojokerto di Bom demi SARA Hyang Suryo pun akhirnya ikut diserbu dan di Bom tapi yang ngebom disambar Petir dan Akhirnya di Tutup Camat "Seng Ade Lawan ucap iklan Minyak Kayu Putih dari Ambon di TV" untuk memuji Islam Dajjal yang tambah Besar Kepalanya dan Tetap Menghancurkan Aliran Sesat dan Gereja sampai detik ini [TV 21/12 pun masih memberitakan Gereja di Hancurkan supaya tidak bisa NATALAN] inilah Indonesia dibawah Dajjal Arab Jahilliyah, Kapan bisa Tenang ?***
Dalangnya Usaha Penghancuran Pura majapahit diungkap oleh DANRAMIL Trowulan yang didengarkan Serius oleh KAMAHMIL III-12 yang berpangkat Kolonel CHK dan bertitel Sarjana Hukum Militer sambil manggut manggut Keheranan, yaitu ada Dalang Perusakan yang Wakil Rakyat dari Partai PKB yaitu KH Nurhadi yang Ketua Fraksi PKB DPRD Mojokerto Putra KH Manan yang adik Perempuan KH Nurhadi di Kawin Putra Kusnan Anggota Koramil Krikilan yang kenal baik dengan Hyang Suryo tapi Nurhadi tidak tahu kalau Adik perempuannya dengan anaknya sering ke Hyang Suryo di Pura Wilatikta Keprabon menemui Suaminya yang tinggal di Rumah Hyang Suryo sebagai Biksu Budha di Keprabon Surabaya, Padahal Rektor Universitas Islam Terbesar di Indonesia Darul Ullum Gus Lukman [Sekarang Rektor UNDAR Gus Dur], dan Tokoh Pesantren Jombang seperti Syuhada Qatami, Umar Alkatiri dll juga sering datang ke Rumah Hyang Suryo Nyumbang Tumpeng , Gulai Kambing dan Kerowotan untuk Anjing [Umar tidak mengharamkan Anjing "Cari di Quran dan Hadist ataupun Fikih kalau ada Anjing diharamkan" kata Umar yang nyumbang Kerowotan untuk Anjing Pura Majapahit] Tapi memang Jombang lain wilayah dengan Mojokerto dan Bupati nya juga lain. Padahal juga Bupati Mojokerto Achmadi yang Mantan Camat Trawas dimana di Trawas Hyang Suryo bekerja sama Perjanjian Tertulis dengan DR Suryo Pimpinan Pusat Lingkungan Hidup membuat PLTA bantuan SIEMEN Jerman yang diketahui Camat Achmadi yang diera Penutupan Pura Majapahit malah jadi Bupati Mojokerto, PLTA masih ada dan baru ditayangkan TV minggu lalu kelebihan Listrik dijual ke PLN [Perusahaan Listrik Negara] bahkan sampai detik ini Hyang Suryo belum pernah melihat Pembangkit Listrik Tenaga Air [PLTA] tersebut biarpun menyimpan Surat Perjanjian dan ketika Peresmian yang dihadiri Gubernur Jawa Timur [Undangan masih disimpan] 1990 an Hyang Suryo lagi berada di China jadi tidak bisa hadir ngurusi hal kecil ini.
Disaksikan Banyak Orang setelah Penyeretan Tokoh Agama Hindu dari Bali karena berkunjung ke Puro Mojopahit untuk berdo`a ke leluhur Majapahit yang ada didalam Rumah Brahmaraja XI yang sesuai Adat majapahit Tiap Rumah baik Raja, Rakyat dan Manusia Hidup yang memakai Adat Siwa Buda bahwa Orang Mati di Bakar, atau di Mokswa kan Keluarganya, Jadi Karena Brahmaraja XI Adalah Keturunan Brahmaraja maka ada Candi Brahmaraja didalam rumahnya sebab diluaran kan tidak bisa sak enaknya membuat Candi, Bikin Gereja dan Padmasana saja sulit, Nekat Hancur.
Jadi Para Keturunan Majapahit bisa Upacara di Candi Brahmaraja sesuai Adat itu tadi Adat ini sudah ribuan tahun sebelum Islam masuk Negri ini yang baru 500 tahun yang lalu dan sejak 1945 Indonesia Merdeka bukan jajahan Arab, Jadi yang namanya Brahmaraja XI tadi atau di kenal Hyang Surya wilatikta tidak pernah minta Kuburan, Tapi membuat Candi tempat Roh Para Leluhurnya yang sudah Meninggal Dunia dan di Bakar sedang Abu nya dibuang ke Laut yang di Bali disebut Ngaben terus memukur dan Ngalinggihan Roh di Candi / Pelinggih dalam komplek Mrajan / Pure didalam Puro / Rumah / Griya / Dalem / Kraton dll sebutan untuk Rumah Raja, Bangsawan, Petani, Saudarar, Tengkulak dll dst dsb.
Inilah Awal kejadian yaitu Penutupan Oleh Camat Baru Trowulan yang langsung dirangkul Tokoh Tokoh Islam Trowulan yang Otak Arab Dajjal untuk numpas Adat Majapahit dengan menuduh Tempat Ibadah Hindu yang harus Ijin Pembuatannya dan tidak mungkin di ijinkan Seperti ijin Gereja dan bila nekat dihancurkan Akal ini dipakai sampai kapanpun selama Islam Dajjal menguasai Negri ini seperti kemarin ada Gereja dihancurkan [TV], sebelumnya tidak ada kejadian apa apa di Pura majapahit, Untuk Wilayah Trowulan Mojokerto memang ada Kejadian di Luar Pura Majapahit sebelumnya yaitu 9-9-2009 jam 9 pagi Terjadi Penghancuran Candi Tunggul Manik Selatan Segaran bersebrangan dengan Pura majapahit dan ini tidak ada kaitan dengan Hyang Suryo sekali lagi tidak ada [Bahasa Pejabat]. Dan Orang harus Diam melindungi Penghancuran ini demi Islam Dajjal dengan kedok Sara [Suku, Ras dan Agama] agar penghancuran bisa langgeng sampai kapanpun [TV 21/12 masih menyiarkan ada Gereja dihancurkan] inilah kepandaian Dajjal yang berlindung dibalik SARA***
Setelah Penutupan Rumah Hyang Suryo oleh Camat [Struk masuk Rumah Sakit] lalu Embah Gembel yang berpakaian Dinas Polisi dan selalu mengatur Lalu lintas Perempatan Lampu Merah Trowulan juga Lurah Trowulan Bapak Sapuan Pilihan rakyat menjelaskan bahwa Masjid tempat Ibadah LDII didesa Pakem milik Sapuan dan Gembel Sesepuh Desa Pakem juga di Hancurkan dan tidak diumumkan demi SARA yang dalang Penghancuran adalah Khoirul Huda Guru Agama Islam SMP Islam Trowulan dan inilah juga Dalang Penyerbuan Pura majapahit hingga di Tutup Camat Baru yang kemudian Struk dan tinggal di Rumah Sakit dan Trowulan di Perintah Sekretaris Camat [SEKCAM] yang lulusan Universitas 17-8-1945 dimana Team Pengacara Pura Majapahit juga dari UNTAG dibawah pimpinan DR Warka Dosen sang Sekcam, Demikian Penjelasan Embah Gembel maupun Lurah Sapuan Kepada Orang Orang untuk meyakinkan Hyang Suryo dan Penduduk Bahkan ketika Khoirul Huda meminta tanda Tangan tidak menyetujui Pura Hyang Suryo agar kalau di Hancurkan seolah Sapuan ikut Setuju dan Sapuan mengerti serta mati matian tidak mau tanda tangan Belakangan Khoirul Huda malah dikeroyok Orang di Gebuki soal Uang Tebu sampai diselamatkan Hyang Suryo yang kebetulan lewat habis Upacara Suruan di Pendopo Agung, dimana menyaksikan Huda di keroyok Orang dan dipukuli lari terpepet Pagar jalan dikejar dan di Tendang serta dihajar Buruh Petani Tebu yang tidak dibayar malah yang nonton Tepuk Tangan kegirangan melihat Huda yang Guru Agama di Gebuki .Waktu itu jam 24.00 Hingga Hyang Suryo memanggil Polisi di Pendopo Agung 200 meter dari tempat kejadian [TKP] yang lagi berjaga untuk menghindari menyelamatkan Huda dari kematian, Anehnya Hyang Suryo justru menyelamatkan Orang yang juga menyerbu mau menghancurkan Rumah Hayang Suryo sendiri "Yaa , Copet saja dikeroyok di Selamatkan kok lihat di TV, Apalagi Huda Orang terhormat Guru Agama Islam kan harus diselamatkan juga Lepas musuh atau Kawan Kita harus menegakkan Hukum, Melihat Pelanggaran Hukum lalu melihat Musuh dan dibiarkan, kan malah Rusak Hukum di Negri ini ? Marilah kita menegakkan Hukum tanpa pandang bulu kepada musuh maupun kawan, kecuali untuk saya itu lain, Hukum HAM dan RI tidak melindungi saya ya biarlah, sebab saya ngerti HUKUM..kan sudah ada Team Pengacara saya yang nangani Hukum juga ada Penegak Hukum yaitu Polisi iya to ?." Demikian ucap Brahmaraja XI Raja Abhiseka Majapahit Masa Kini yang dihari Natal Ini Beliau mengikuti Jejak Jesus yang berkata "Ampunilah Kesalahan Kami Seperti Kamipun Mengampuni Orang yang bersalah kepada Kami" yang Pancasila Leluhur nya masih dipakai Dasar Negara Republik Indonesia biarpun Tidak diakui Islam Dajjal yang anti Pancasila itu dan Persatuan. Termasuk Khoirul Huda yang Guru Agama Islam bukan Guru Pancasila. Kita harus Maklum dan Bangga kalau Ajaran Menyatukan dan Pancasila Majapahit ditakuti Dajjal yang selalu memamerkan Penghancuran dan Kekerasan serta menghancurkan Gereja Kristen Jesus padahal Natalan di TV***
Menurut Ibu Sumono istri Pak RT akhirnya Huda sakit Ginjal dan di Oprasi Putri Pak RT Embak IL juga sempat menangis Malu melihat Khoirul Huda yang Guru Agama nya kok Tukang Serbu dan nutup Pura Hyang Suryo "Saya malu punya Guru Agama Islam seperti Pak Huda.." ucap Putri Tunggal Sumono yang ketua RT.yang tinggal disebelah Pura Majapahit, Hyang Suryo di Trowulan juga Panitia Acara Suroan di Pendopo Agung Trowulan sejak 1993 dimana Acara Suroan tingkat Nasional Sesuai Rapat Himpunan Penghayat Kepercayaan [HPK] Pimpinan DR Djoko Soemono dan Direktur Jendral Kebudayaan Drs K Permadi SH sejak 1990 di Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Jl Gentengkali Surabaya Acara Suroan Tingkat Nasional di Pusatkan di Trowulan bekas Kerajaan Majapahit yang sebelumnya giliran ditiap Kota di Jawa, bahkan biarpun di Tutup rumahnya Hyang Suryo 2001 tetap Panitia Suroan hingga Acara Suroan 2002 dan ini yang terakhir karena 2003 Hyang Suryo di Undang ke Bali dan baru 2007 bisa ikut lagi Kirab Sabdopalon dan Barongsai yang didukung Lurah Sapuan habis Kirap Lurah Sapuan di Serbu dan melarikan diri [Jawa Pos], dimana Suroan 2002 Banyak Tamu pakai Belangkon masih menginap di Griyo Sabdopalon dan Rumah atau Puro Hyang Suryo dan Acara selamanya diadakan di Pendopo Agung Trowulan jadi Tamu Tamu Jawa ini tidak ada masalah karena semua tahu kalau Acara Suroan sudah lama berlangsung dan Hyang Suryo Panitia, Tapi justru Tamu berpakaian Adat bali yang jadi masalah, mereka kalau datang malah di Serbu Imam Karyono dan Pasukannya Pimpinannya diseret keluar seperti Anjing untuk disuruh membaca Papan Penutupan yang sudah tak terbaca, Juga Tamu Bali Mangku Genden 2002 yang mobilnya rusak di taruh Pura Majapahit dicari Imam Karyono dan Pasukannya mau di Bunuh, sampai masuk kedalam Puro / Rumah / Griyo / Dalem / Kraton Hyang Suryo mencari Sang mangku yang berpakaian Adat bali padahal ada Hukum HAM dilarang masuk Rumah Orang tanpa ijin Tapi karena Imam / Takmir Islam Pemilik Negara ya seenaknya melanggar Hukum RI yang kalah dengan Hukum Islam Arab bahkan Camat saja tunduk sama Karyono yang Imam diperintah Nutup saja nurut demi se Iman dan se Agama Islam Hukum RI dikesampingkan, Karena kondisi ditutup 2002 Rombongan tetap datang yang berpakaian bebas dan ada Militernya masih bisa masuk Sowan Leluhur, bahkan ada Rombongan Kodim Malang beberapa Bis ada Ibu Ibu bawa bungkusan daun Pisang dan Keresek Plastik berisi Bunga Setaman tetap masuk Nyekar Candi Brahmaraja dan Ratu Mas untuk Nyekar dan Sowan Leluhur Majapahit, ini kalau ada Hyang Suryo tetap dimasukkan 2003 Hyang Suryo di Undang ke Bali, Tapi kalau tidak ada Hyang Suryo ya tidak dimasukkan karena khawatir Serbuan Imam Karyono yang berhasil menyeret Mangku / Sulinggih asal Bali dimana waktu itu ada Orang Bali Kolonel Suwarta Orang Bali dari Badan Intelijen Negara {BIN} dan Istrinya yang kakak Kandung Kepala Polisi Sektor Trowulan [KAPOLSEK] dua Orang ini tidak berpakaian Adat Bali hanya berpakaian biasa sempat dilapori oleh Orang Bali yang diseret keluar Pura oleh Imam Karyono bahkan Penyeretan disaksikan Kapolsek dan Orang Banyak termasuk Ketua RT bapak Sumono, Sang Kolonel dari BIN ini sempat marah marah Bahwa Indonesia Negara Hukum karena Beliau Hidup di Jakarta Ibu Kota RI tidak mengerti kalau di Pedesaan Hukum Arab yang berlaku dan memberi nomor Telpon 021...dan berpesan kalau ada Penyeretan atau Penyerbuan agar menghubungi Nomor Telponnya dan Beliau yang Nelpon Aparat Daerah tapi Hyang Suryo belum pernah menelpon karena sudah bisa mengatasi Situasi, Juga Kepala Mahkamah Militer [KAMAHMIL] III-12 Surabaya berpangkat Kolonel CHK sudah datang dan diantar Hyang Suryo menemui Komandan Rayon Militer [DANRAMIL] Trowulan agar Militer tidak ikut ikutan mendukung Imam Karyono dan Sang Komandan yang berpangkat Kapten ini memberi penjelasan kepada Sang Kolonel CHK bahwa Para Kiyai takut kalau dua tiga tahun lagi Trowulan jadi Hindu Semua kalau Pura majapahit tidak Segera di tutup, dan Pura Majapahit dituduh Menyebarkan Agama Hindu saja agar bisa dihancurkan mirip Kolonel Agung Porbodjagad yang sukses dan didiamkan tidak ada yang membela dengan alasan SARA, Juga Candi Tunggul Manik dimana Banyak Pejabat Jakarta yang percaya bahkan Tukang becak waktu itu diberi Rp. 500.000,- 1990 an Tunggul Manik dipugar Bapak Goesti RM Soedjono Hoemardhani 1970 an dan 9-9-1999 jam 9 Pagi di Hancurkan Karena di Tempat Umum dan dipagari Besi lalu banyak Pejabat, bahkan Orang Bali pada berdo'a disaksikan banyak Orang bukan didalam Rumah jadi di Hancurkan Karena memamerkan Acara KEMUSRIKAN didepan Umum Kalau Pura Majapahit didalam Rumah / Puro / Griyo / Dalem Hyang Suryo kebetulan terletak di Utara Rumah jadi dibelakang Tidak Kelihatan Orang Kalau Nyekar dan Njengking Sungkem atau Delosor Upacara Odalan dan berdo'a, Jadi Mungkin ditempat Umum inilah membuat Islam Geram dan di Hancurkan dan didiamkan demi SARA tapi setelah Semua Hancur dan Natal 2000 Gereja Gereja di Mojokerto di Bom demi SARA Hyang Suryo pun akhirnya ikut diserbu dan di Bom tapi yang ngebom disambar Petir dan Akhirnya di Tutup Camat "Seng Ade Lawan ucap iklan Minyak Kayu Putih dari Ambon di TV" untuk memuji Islam Dajjal yang tambah Besar Kepalanya dan Tetap Menghancurkan Aliran Sesat dan Gereja sampai detik ini [TV 21/12 pun masih memberitakan Gereja di Hancurkan supaya tidak bisa NATALAN] inilah Indonesia dibawah Dajjal Arab Jahilliyah, Kapan bisa Tenang ?***
Dalangnya Usaha Penghancuran Pura majapahit diungkap oleh DANRAMIL Trowulan yang didengarkan Serius oleh KAMAHMIL III-12 yang berpangkat Kolonel CHK dan bertitel Sarjana Hukum Militer sambil manggut manggut Keheranan, yaitu ada Dalang Perusakan yang Wakil Rakyat dari Partai PKB yaitu KH Nurhadi yang Ketua Fraksi PKB DPRD Mojokerto Putra KH Manan yang adik Perempuan KH Nurhadi di Kawin Putra Kusnan Anggota Koramil Krikilan yang kenal baik dengan Hyang Suryo tapi Nurhadi tidak tahu kalau Adik perempuannya dengan anaknya sering ke Hyang Suryo di Pura Wilatikta Keprabon menemui Suaminya yang tinggal di Rumah Hyang Suryo sebagai Biksu Budha di Keprabon Surabaya, Padahal Rektor Universitas Islam Terbesar di Indonesia Darul Ullum Gus Lukman [Sekarang Rektor UNDAR Gus Dur], dan Tokoh Pesantren Jombang seperti Syuhada Qatami, Umar Alkatiri dll juga sering datang ke Rumah Hyang Suryo Nyumbang Tumpeng , Gulai Kambing dan Kerowotan untuk Anjing [Umar tidak mengharamkan Anjing "Cari di Quran dan Hadist ataupun Fikih kalau ada Anjing diharamkan" kata Umar yang nyumbang Kerowotan untuk Anjing Pura Majapahit] Tapi memang Jombang lain wilayah dengan Mojokerto dan Bupati nya juga lain. Padahal juga Bupati Mojokerto Achmadi yang Mantan Camat Trawas dimana di Trawas Hyang Suryo bekerja sama Perjanjian Tertulis dengan DR Suryo Pimpinan Pusat Lingkungan Hidup membuat PLTA bantuan SIEMEN Jerman yang diketahui Camat Achmadi yang diera Penutupan Pura Majapahit malah jadi Bupati Mojokerto, PLTA masih ada dan baru ditayangkan TV minggu lalu kelebihan Listrik dijual ke PLN [Perusahaan Listrik Negara] bahkan sampai detik ini Hyang Suryo belum pernah melihat Pembangkit Listrik Tenaga Air [PLTA] tersebut biarpun menyimpan Surat Perjanjian dan ketika Peresmian yang dihadiri Gubernur Jawa Timur [Undangan masih disimpan] 1990 an Hyang Suryo lagi berada di China jadi tidak bisa hadir ngurusi hal kecil ini.
Pada tahun 1999 Sempat Hyang Suryo Rapat di Pusat Lingkungan Hidup Trawas Tentang Pelestarian Hutan bersama DR Suryo dan para Stafnya untuk meniru Bali dimana Pohon Pohon Besar dilestarikan diberi bungkus Kain Poleng agar di Keramatkan Warga dan Alam akan Lestari serta Mata Air abadi dan adat Bali akan dilestarikan karena Jerman dan Pusat Lingkungan Hidup Tahu benar adat bali itu Majapahit sekalian satu Paket Upacara dengan Majapahit Trowulan, dan melihat sendiri ketika lampu di hidupkan Skakelarnya Hidup oleh Orang Belanda warga Jerman Ahlinya Listrik dan Hyang Suryo sudah percaya kalau Listrik Hidup tanpa melihat lagi Air Terjun dan Dinamo Siemen nya karena kesibukan waktu.
Demikianlah Camat trawas menjadi Bupati Mojokerto ketika Hyang Suryo di tutup 2001 bersama Kepala Dinas Budaya Parawisata Mojokerto Bapak Djoko dan Bapak Bramianto Teman baik Camat Trawas yang jadi Bupati Mojokerto, Bramianto Ketua Sanggar Trawas yang juga Pemrakarsa Kampung Majapahit di Hutan Jabung yang disetujui Gubernur Jawa Timur Soelarso dan Mentri Kehutanan Soedjarwo waktu itu tapi gagal realisasinya akibat banyak Halangan dari segi Agama Islam karena Kampung Majapahit ini bahkan sudah disiarkan Media Bangunan bernuansa Majapahitan, Orang yang tinggal harus berbusana majapahit Wanitanya pakai Kemben mobil tidak boleh masuk tapi pakai Kereta Kuda [Jawa Pos], Hyang Suryo karena ditutup ditawari Bekas Kantor Wedana untuk Pusat Informasi Majapahit dan Hyang Suryo , Bapak Djoko Budpar dan Embah Bramianto sempat meninjau bekas Kantor Wedono tersebut tapi karena masih Wilayah Trowulan dan Camat nya sama dengan yang nutup Pura Majapahit Hyang Suryo menolak nanti dikira Nantang dan menghina Camat, dan Ketika Lurah Trowulan Sapuan Diserbu dan melarikan diri 2007 [jawa Pos] Rumah yang ditempati Lurah kosong lalu dijadikan Pusat Informasi Majapahit Brahmaraja XI Masa Kini karena rumah ini milik Hyang Suryo hingga kini Pusat Informasi masih buka dan bisa dikunjungi dan sebagai Juru Penerang Raden Sisworo Gautomo sayangnya bulan Oktober 2009 ketika Rombongan dari Sukawati Gianyar beberapa Bus akan melihat Pusat Informasi malah di Usir Orang yang namanya "BENO" dan Raden Sisworo yang menantu Kyai Sodiq Tokoh NU Sentonorejo ini tidak bisa berbuat apa apa karena Buta Hukum dan tidak mau lari ke Polsek melaporkan menurut Masyarakat Beno itu mengaku Informan Polisi orang Desa bilang Spai [Sepion / Mata Mata], dan Kini Pemerintah sedang mengganyang Makelar Kasus [MARKUS] serta menegakkan Hukum tentunya Beno ini bisa ditangkap Polisi sendiri karena mencemarkan Polisi karena mengusir Parawisata yang jadi andalan Penduduk Trowulan yang sudah terpuruk, bahkan Beno ini Rumahnya ditulisi "Mangku Majapahit" jadi Tamu dari Bali harus Tunduk Peraturan Beno tidak mampir Beno dikejar dan di Usir jadi Tamu Bali milik Beno pribadi dan menurut keterangan penduduk Beno ini memang meresahkan masyarakat yang sudah susah Warung pada tutup malah mengusir Wisatawan yang sedang gencarnya Trowulan menarik Wisatawan yang sepi setelah di Tutupnya Pura Majapahit,
Pada Awalnya Orang tidak ada yang membela Penutupan, tapi kini melihat Warung pada tutup Pengunjung Ketakutan barulah pada sadar hingga Hyang Suryo oleh Caleg DPRD [jadi] dari Golkar yang beragama Hindu diajak Rapat strategi menarik Wisatawan kembali agar penduduk bisa menikmati penghasilan seperti dahulu Rapat juga dihadiri Ustad Noko sampai sekarang tak ada kabar malah Pengunjung dari Bali di Usir Beno, Jadi Baru diumumkan Telah dibuka Pusat Informasi Majapahit agar banyak Tamu ke Trowulan Tokoh Beno malah mengusir Wisatawan jadi runyem lagi acaranya karena kepentingan Pribadi si Beno yang tidak mau tahu kepentingan Umum.
Demikianlah Camat trawas menjadi Bupati Mojokerto ketika Hyang Suryo di tutup 2001 bersama Kepala Dinas Budaya Parawisata Mojokerto Bapak Djoko dan Bapak Bramianto Teman baik Camat Trawas yang jadi Bupati Mojokerto, Bramianto Ketua Sanggar Trawas yang juga Pemrakarsa Kampung Majapahit di Hutan Jabung yang disetujui Gubernur Jawa Timur Soelarso dan Mentri Kehutanan Soedjarwo waktu itu tapi gagal realisasinya akibat banyak Halangan dari segi Agama Islam karena Kampung Majapahit ini bahkan sudah disiarkan Media Bangunan bernuansa Majapahitan, Orang yang tinggal harus berbusana majapahit Wanitanya pakai Kemben mobil tidak boleh masuk tapi pakai Kereta Kuda [Jawa Pos], Hyang Suryo karena ditutup ditawari Bekas Kantor Wedana untuk Pusat Informasi Majapahit dan Hyang Suryo , Bapak Djoko Budpar dan Embah Bramianto sempat meninjau bekas Kantor Wedono tersebut tapi karena masih Wilayah Trowulan dan Camat nya sama dengan yang nutup Pura Majapahit Hyang Suryo menolak nanti dikira Nantang dan menghina Camat, dan Ketika Lurah Trowulan Sapuan Diserbu dan melarikan diri 2007 [jawa Pos] Rumah yang ditempati Lurah kosong lalu dijadikan Pusat Informasi Majapahit Brahmaraja XI Masa Kini karena rumah ini milik Hyang Suryo hingga kini Pusat Informasi masih buka dan bisa dikunjungi dan sebagai Juru Penerang Raden Sisworo Gautomo sayangnya bulan Oktober 2009 ketika Rombongan dari Sukawati Gianyar beberapa Bus akan melihat Pusat Informasi malah di Usir Orang yang namanya "BENO" dan Raden Sisworo yang menantu Kyai Sodiq Tokoh NU Sentonorejo ini tidak bisa berbuat apa apa karena Buta Hukum dan tidak mau lari ke Polsek melaporkan menurut Masyarakat Beno itu mengaku Informan Polisi orang Desa bilang Spai [Sepion / Mata Mata], dan Kini Pemerintah sedang mengganyang Makelar Kasus [MARKUS] serta menegakkan Hukum tentunya Beno ini bisa ditangkap Polisi sendiri karena mencemarkan Polisi karena mengusir Parawisata yang jadi andalan Penduduk Trowulan yang sudah terpuruk, bahkan Beno ini Rumahnya ditulisi "Mangku Majapahit" jadi Tamu dari Bali harus Tunduk Peraturan Beno tidak mampir Beno dikejar dan di Usir jadi Tamu Bali milik Beno pribadi dan menurut keterangan penduduk Beno ini memang meresahkan masyarakat yang sudah susah Warung pada tutup malah mengusir Wisatawan yang sedang gencarnya Trowulan menarik Wisatawan yang sepi setelah di Tutupnya Pura Majapahit,
Pada Awalnya Orang tidak ada yang membela Penutupan, tapi kini melihat Warung pada tutup Pengunjung Ketakutan barulah pada sadar hingga Hyang Suryo oleh Caleg DPRD [jadi] dari Golkar yang beragama Hindu diajak Rapat strategi menarik Wisatawan kembali agar penduduk bisa menikmati penghasilan seperti dahulu Rapat juga dihadiri Ustad Noko sampai sekarang tak ada kabar malah Pengunjung dari Bali di Usir Beno, Jadi Baru diumumkan Telah dibuka Pusat Informasi Majapahit agar banyak Tamu ke Trowulan Tokoh Beno malah mengusir Wisatawan jadi runyem lagi acaranya karena kepentingan Pribadi si Beno yang tidak mau tahu kepentingan Umum.
2: Jadi Akibat Penutupan Cerita diatas Hingga Hyang Suryo di Undang ke Bali 2003 agar bisa mengupacarai Leluhur Majapahit di Bali yaitu di Pura Ibu Majapahit Jimbaran bahkan 2006 bisa mewujutkan Ganesa Tertinggi di Asia yang didanai Orang jerman dan Peresmian Penanda tanganan Prasasti juga oleh Sri Wilatikta Brahmaraja XI sebagai Raja Abhiseka Majapahit dan Ibu Sukmawati Sukarnoputri mewakili Pendiri RI Bung Karno beserta Tokoh Tokoh Dunia Dan Singaraja Bali tempat Ganesa kini Ramai dikunjungi Ratusan Kapal Layar dari segala Penjuru Dunia sejak 2007 ini bahkan Keraton Kayangan Jagad Majapahit sedang dibangun diatas tanah seluas 200 hektar oleh Gusti Sentanu Raja Kali bukbuk Lovina buat Hyang Suryo Brahmaraja XI sejak 18-8-2009 melihat Singaraja sudah mulai Ramai Touris berkat Patung Ganesa Tertinggi di Dunia mendahului Garuda Wisnu Kencana [GWK] tempat awal Hyang Suryo di Undang ke Bali dan mengharap Hyang Suryo mau di Singaraja memajukan Situs Budha tertua di Indonesia ini [Abad 4 M] yang berada di Wilayah tanah miliknya Sayang Hyang Suryo sudah berkata "Kalau Ngenteg Linggih saya mau Datang" jadi Bangunan di Kebut agar cepat selesai dan Brahmaraja XI mau Datang lagi ke Singaraja tidak memikiri Trowulan yang di Tutup dan Juga GWK yang tidak tertarik NISKALA karena Investornya Bukan Orang Bali tapi dari Bandung Jawa barat, hingga timbul niatan Gusti Heker, Ustad Noko dan DR Gede membuka Blog Puri Surya majapahit, Brahmaraja XI dan Majapahit Kingdom untuk menjelaskan duduk persoalan agar masyarakat dan Dunia mengerti Kejadian yang sebenarnya serta mengungkap Apa Adanya serta membuat Perbandingan Adat Arab dan Adat majapahit inipun mempelajari Berita TV tiap hari jadi ada team nonton semua Stasiun TV yang bebas Siaran membuat Berita Apapun tanpa ditutup tutupi dan tidak takut SARA, Team Sejarah, Hukum dan Budaya dari The Majapahit Center, The Sukarno Center, Universitas Marhaen yang didirikan Bung Karno di Bali 1963 kini bernama Mahendradata Kebetulan Rektor nya Keturunan Raja Bali dan sangat Percaya Budaya majapahit bahkan berani mengundang Pratima Durga ke Kampus untuk di Upacarai dan pada 1-1-2009 Arya Wedakarna yang Doktor dan Rektor Termuda di Dunia [26 tahun] ini dilantik sebagai Raja Negara Bali didepan Pelinggih Meru Brahmaraja Wisesa dan Permaisurinya Ratu Mas Dara Jingga di Pura Besakih Bali oleh Raja Majapahit Sri Wilatikta Brahmaraja XI disaksikan Bendesa, Kelian, Sesepuh Adat, Kepolisian Besakih, Putra Putri Kampus, Teruna Teruni Bali, Masyarakat dan Mahasiswa Mahasiswi Mahendradata dimana Sang Rektor ini mengundang Brahmaraja XI ke Besakih berikut Pratima Leluhur Ratu Masa agar bisa melinggih di Pelinggih Beliau yang dibuat Arya Damar dan Gajah Mada 666 tahu silam [1343M]
Jadi tulisan ini untuk menjelaskan jadi bukan menjelek kan Agama Islam kan masih Banyak Islam Kejawen yang tidak Anti Majapahit dan masih mengakui Pancasila nya Majapahit sebagai Dasar Negara ? Yang Anti Persatuan dan Pancasila kan Dajjal mengaku Islam dan memang Dajjal juga ciptaan Allah dan berhak mengakui Perbuatannya atas nama Allah ? Dan Bukankah Allah menyerahkan Dunia dan Manusia kepada Dajjal / Setan agar digoda ? dan Dajjal menyebut Setan Kafir pada Leluhur kita yang Pancasiladan Jesus pun dikatakan Kafir atau selain Islam Kafir kan kita harus sadar ada Pepatah "Maling Teriak Maling" ?, agar masyarakat bisa menilai dan membuat keputusan Sendiri tentang Adat nya, Karena banyak pertanyaan dan kenapa Bangsa ini terpuruk, Sifat Sifat Damai dan Persatuan kok Luntur Padahal Masa lalu kita demikian Hebatnya, Sampai ada Wanita mimpi ingin bebas pun tetap gagal dan malah dianggap Pahlawan yaitu Ibu Kita Kartini yang gagal Total kena Adat Islam, Sebentar lagi kita merayakan 50 tahun Perubahan Besar dengan di Tumpasnya Komunis tidak ber Tuhan 1965, dimana Bung Karno Pendiri Republik ini dan Penggali Pancasila untuk Dasar negara Kita berhasil di Tumpas berikut jutaan Pengikutnya yang ikut dibunuh Islam hingga mayat mayat memnuhi Kali Brantas dari Blitar sampai Surabaya [Berita Dunia], dan apa hasilnya setelah 50 tahun ini Agama Islam mendominasi Nusantara, dengan di Tumpasnya selain Islam seperti gereja Gereja selama habis 1965 pun sulit berkembang Ijin bikin Gereja dipersulit dianggap Umat nya tidak berkembang, Ingin berdo'a di Rumah maupun Ruko berkumpul memuja Jesus di Hancurkan Habib Arab dan Pasukannya padahal kejadian ini di Jakarta Ibu Kota Negara yang ada Pusat Mabes POLRI, Mabes TNI AD, AL, AU [Ant TV] apalagi di Desa ?, Akhirnya ngumpul dimana mereka ? juga TV kemarin menayangkan Penghancuran Gereja lagi sampai bosan menulis Gereja nanti dituduh Berita Budaya apa Agama Bolg ini ?
jadi Blog ini mengungkap sekali lagi mengungkap dan mencoba membuat Solusi agar Bangsa ini Sadar akan Budaya nya yang sudah Hilang sejak 1965 dengan awal di Tumpas nya Bung Karno yang NASIONAL, AGAMA dan KOMUNIS ingin Beliau Persatukan dan Terbukti China Belum di Tumpas Islam dan sekarang TV Indonesia sibuk Membahas Perdagangan Bebas 2010 dimana China Demikian Hebat nya menjadi Penguasa barang Murah yang bisa dinikmati Rakyat Kere / Melarat / dibawah Garis Kemiskinan Tapi merugikan Pengusaha Besar yang belum siap memikirkan Rakyat Kecil tapi hanya memikirkan Keuntungan saja, Jadi kita jangan Iri dimana kenapa Komunis yang dituduh Islam waktu itu tidak ber Tuhan dan di Tumpas serta Buku Sekolah dan Adat China yang Saudara sejak Ribuan Tahun yang lestari di Bali juga Fosilnya sama Solo dan Beijing dilarang dipelajari demi Islam kini terbukti maju, dan kita yang membela Adat Islam Arab malah terpuruk, Perang Kampung, Kejahatan Merajalela, Korupsi pun menggurita , Kerja ke Arab pulang mati, bahkan banyak yang tinggal dibawah Jembatan di Arab Tanah Suci pujaannya dll dst dsb, Jadi mari berkaca ke Pengalaman sebab Guru terbaik adalah Pengalaman, Pengalaman kita Menumpas Nasional dan Komunis mengganti dengan Agama Islam hingga Buku Buku Bung karno yang mengajarkan Persatuan, Nasionaliame atau Cinta tanah Air dilarang diganti Quran dan Hadist yang sukses menumpas Kristen di Timur Tengah secara Genosida lalu inilah Hasilnya sekarang kita jadi Bangsa Budak bahkan Istripun dikontrakkan Orang Arab rela demi 4 juta rupiah atau $ 400 dan kena sakit Kelamin lalu cukup 4 juta atau $ 400 untuk berobat ? [berita TV lho],
Jadi Blog ini bukan ingin mundur sekali kali tidak bahkan Majapahit ingin Maju menyatukan kemoderenan dan Ilmu Leluhur seperti China menyatukan Budha, Tao, Konghucu 2500 tahun yang lalu dengan Komunis yang baru dan Mereka Maju, Juga Bung Karno menyatukan NASIONAL, AGAMA dan KOMUNIS tapi keburu di Tumpas dan hanya memakai AGAMA Islam saja, dan agar masih belum terlambat merubah tatanan dengan berkaca masa lalu yang disebut Sejarah Keledai saja tidak mau terperosok ke 2 X nya dan selalu menghindari Lobang yang pernah membuatnya terperosok apalagi Manusia ?, Islampun mempertahankan Quran dan Hadist Kitab 1400 tahun yang lalu tidak mau adopsi kemajuan, Jadi Blog ini pun berpikiran maju dengan mau memakai Google, padahal lihat itu Islam malah makai Google menjelekkan dan Anti pemiliknya yaitu Amerika, padahal Rakyat Amerika ciptaan Allah hanya saja memakai Ajaran Jesus yang dulu di Tumpas Islam dan Gereja Gereja nya dirubah Masjid dan umatnya di Tumpas Genosida dan Mereka bertahan bahkan sekarang maju bisa bikin Google yang bisa kita nikmati dan juga sudah mendarat di Bulan berkat ikut Jesus yang kahir hari Natal ini bukan ikut Islam sampai WTC juga di Hancurkan Islam Teroris yang juga Bali kena bom 2 X kalau Jawa sudah Sering kena Bom sampai Natalan Gereja harus dijaga Polisi bersenjata lengkap nanti Natalan Lusa, Jadi sekali lagi ini Pengungkapan Sejarah bukan menjelekkan tapi marilah kita buat perbandingan jangan marah lalu berlindung di Ketiak SARA itu namanya Pengecut tidak mau mengakui kesalahan bukan ? Berkatalah Benar kalau memang Benar lini Falsafah Islam Sendiri yang diterakkan Tokoh Tokoh Isalam yang tahu Orang Takut berkata Benar karena SARA dan dianggap tidak ada yang berani teriak kebenaran karena takut dituduh SARA, lalu Blog ini berusaha berkata benar malah di kritik kan lucu ?, mengapa kita tidak bisa maju dan Bangsa lain malah lebih maju? Jepang sama sama 1945 mereka hancur kena Bom Atom, kita merdeka, lalu 1965 kita di Tumpas Islam dan memakai Agama Islam sebagai Patokan di pedesaan dengan menumpas dan mempersulit Adat Sendiri dengan Acuan Quran dan Hadist dengan menghancurkan Punden dan Candi serta melarang Acara Selamatan Nyuguh Danyang yang dianggap Setan jadi kita dianggap Turunan Setan ya ?
Dewa itu Setan yang paling benar Allah nya Islam, Seperti Jawa sudah Kota Santri bebas dari Agama lain, contoh Jawa Barat Sudah Pakai Adat Islam sampai Gubernur melarang Penari Jaipong berbusana Parahiyangan asli karena banyak menunjukkan Aurat harus kalau bisa busana Arab padahal Tari Perut Arab lagi Ngetren dan Aceh sudah Sariat Islam hukum Cambuk dijalankan Wanita pakai celana Jin tidak boleh, Perda Daerah sudah menuju Sariat Islam semua Kawin harus apal Quran dan Faseh berbahasa Arab, sampai Wapres JK waktu Kampanye menyebutkan Quran dan Hadist yang Tertinggi ketika ditanya TV apa tidak mengurangi Suara karena Daerah JK banyak yang menjalankan Sariat Islam sesuai Perda nya dan ternyata JK kalah oleh SBY dan Ketua Golkar pun lepas kena Bakri , SBY yang kini lagi sibuk Century, KPK dan Hukum masih dibenahi dari Markus sampai TV repot tiap hari ngurusi MARKUS, disisi lain Jepang Meroket Maju Ekonominya, China pun Maju menjadi Negara Besar dan Film Biksu Tong bisa dinikmati Sejarahnya tentang Langit yang sama Adat nya dengan kita juga VCD Budha yang Indah mengalun di Langit Negri ini menyaingi Azar Maghrip Islam di TV yang mengatakan Tiada Tuhan selain Allah atau Tidak ada Bahasa Indonesia [Tuhan] Selain bahasa arab [Allah], Amerika kena krisis Properti saja tapi Google tetap jalan dan Presiden Obama membenahi Krisis yang malah Patung Dirinya dipermasalahkan Tokoh Islam Betawi [TV One] Sedang di Jogja Obama dan Ibunya ANN sangat di Kagumi masyarakat kecil Tukang bikin Pacul, Arit dan disebut Pande, juga Tukang jual Es Kelapa Muda yang oleh Ibu Obama yang akrab dipanggil "Ibu ANN" disebut Kepala Muda yang membuat Orang kecil selalu tertawa dan Ibu Ann pun tersenyum terus akan keramahan Wong Cilik di Gunung Kidul Jogja [RCTI],
Kini Islam lagi Sibuk Perang di Jalur Gaza dengan Israel, Patung Buda Terbesar di Dunia di Afganistan di Hancurkan Islam ditanami Bom dan diberondong Mitraliur Himbauan Arkeolog Dunia pun dianggap Tahi agar jangan menghancurkan Peninggalan Purbakala Budha, Pakistan, Thailand Selatan, Philipina Selatan dan China Uighur juga sedang dijajal Dajjal Islam untuk Perang, Dalam Negri Sabdopalon juga unjuk Gigi membuktikan Ramalan / Tulisannya yang dianggap Islam Dajjal Tahayul karena Tulisan Leluhur dianggap Tulisan Setan, Jadi Blog ini hanya ngutip berita TV dan Buku Buku Sejarah dalam Negri saja agar kita mengerti Sejarah, sesuai Pidato Pendiri Bangsa Bung Karno yang terakhir kalinya Pidato sebelum di Tumpas Islam yaitu "Jangan Sekali Kali Meninggalkan Sejarah" yang terkenal sebutan :"JASMERAH" memang kalau Bangsa tidak punya Sejarah lalu Bangsa apa ya ?
Jadi kalau Anda Anti Sejarah, Anti Budaya Lokal, Anti kekearsan, Pokoknya anti yang Orang lihat secara jujur Bertentangan dengan hati Nurani sebaiknya diamlah pelajari Sejarah Bangsa ini jangan lalu karena dalam Hati mendukung Islam lalu sakit hati, mari sama sama kita kutuk siapappun tanpa pandang bulu kalau salah, jangan mentang mentang si Iman dan se Agama rela membuang Hukum dan menghancurkan Negri Impian ini, kan Republik Mimpi sudah Bebas bahkan dapat Penghargaan Dunia lagi. Jadi bukan Menegakkan Benang Basah, Benang itu untuk menjahit Baju yang robek karena melarat tidak bisa beli Baru tapi bekas, Benang juga untuk Layangan dan di GELAS agar tajam bisa diadu siapa yang putus duluan , Jadi menegakkan Benang Basah sama halnya mengobati Impoten mirip sakit Kelamin Istri yang dikontrakkan Orang Arab, Jadi Beda Tujuan Para Keturunan Majapahit ini menegakkan Moral Bangsa yang sudah bejat karena lupa Adat Sendiri, contoh Bromo, Bali 1970 an sangat Jujur sampai Pencuri tidak ada karena Moral yang Percaya Karmapala, lha kalau Islam tidak percaya Karma, Jembatan Madura sampai Pejabat Pekerjaan Umum [PU] pidato di TV Kondisi Indonesia dengan China Lain, China tidak ada Skrup Jembatan di Curi karena Negara Komunis , lha disini ? Sekrup Jembatan malah dicuri Orang ber Agama Islam yang nuduh Komunis tidak ber Tuhan tapi tidak mau mencuri Skrup, inilah menyangkut Moral, China di tuduh Tidak ber Tuhan alias Komunis disini di Tumpas oleh Islam baik Tulisan, Sekolahnya maupun Adatnya bahkan Orangnya banyak di bunuh 1965-1966 dan Mei 1998, itu Moralnya Bangsa China kok tetap hebat Pemerintahnya juga disiplin ada Korupsi $200 pada dihukum mati, kita Trilyunan muter muter kan ? padahal kita Negara Islam malah Ajaran Bung Karno di larang dicap PKI, Ajaran China pun dilarang di cap Komunis, hasilnya kita yang sok ngecap dan ngaku benar dan paling benar dengan Islamnya ?
Sampai ada Orang Cewek lho berkata "Aku Bangga jadi anak PKI" karena Mentri PKI Zaman Bung Karno tidak ada yang Korupsi bahkan Cewek ini sekarang kalau tidak salah kelihatan di TV jadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat [DPR] di Senayan Hebat kan yang Islam masih berkutat pada "Bahaya laten PKI" Sang Anak PKI malah bisa jadi anggota DPR RI yang didukung Rakyat biarpun Islam mengatakan tidak ber Tuhan dan 1965-1966 di Tumpas Jadi inilah masalahnya mari kita belajar Sejarah Bangsa sendiri, ambil Contoh Bali Sisa Sisa majapahit biarpun 50 tahun di Terpa Peng Islaman oleh Pemerintah, lihat masih di Kagumi Dunia Pura Durga Kutri Mahendradata selama 1000 tahun tetap Lestari dan di Upacarai tanpa putus membuat di Desa Pintu Rumah tidak di tutuppun aman dari Pencuri karena Penduduk masih percaya Karma dan Leluhur nya, Teriakan Lagu diiringi
Musik Band "Halleluyah" bisa berkumandang di Malam Natal di Pedesaan Bali tanpa dijaga Polisi sampai suara Corong Masjit pun memekak kan Telinga pun bebas, Kalau Gereja Besar tetap di Jaga Polisi Natalan ini khawatir di Bom yang sudah 2 X melanda Bali, ini di Pedasaan yang bebas Islam Mayoritas nya lho Islam bali ya banyak tapi tidak Mayoritas jadi tidak Menghancurkan Gereja dan Candi seperti di Trowulan Mojokerto yang Orang Bali, Pura Majapahit, Kejawen dan Gereja di hancurkan, Jadi Pedesaan Bali masih bisa dilihat Kerukunannya dimana kitab Sutasoma Majapahit yang ada Pancasilanya masih Lestari,
Jadi sekali lagi Tulisan Blog ini anggap Impian yang bisa jadi Kenyataan kalau Bangsa ini Sadar merasa punya Adat Budaya Pancasila yang bisa mengapdosi Islam bukan Islam menumpas Budaya karena tidak sesuai Selera Islam Quran dan Hadist yang cocoknya untuk Tanah Arab, Seperti Islam ngakunya masih Tumpengan, Kirap Sesaji dan Pusaka menjalankan Adat Negri ini dan mereka mengakui Islam karena Hidup di Negeri Subur Makmur ini bukan di bawah Jembatan di Arab seperti nasib para Babu dan Budak bangsa kita, Kenapa Bangasa kita malah marah mengatakan Musrik dan Haram menlanggar Quran dan Hadist yang cocok di Arab? Jadi biarlah Adat Arab sudah diakui di KTP kan untung ? kok kurang terus dengan menjadikan Negeri ini seolah Arab ? Padahal Arab Padang Pasir tidak ada Salak dan Jeruk dan merekapun tidak Anti Amerika seperti disini kok disini melebihi di Arab sana ?, yang ada di Arab hanya Kurma di jual di Ampel Kampung Arab Kuna Surabaya Jawa Timur yang Zaman majapahit Pusat Siar Islam Tanah yang dihadiahi Raja majapahit Hyang wisesa 5 hektar yang kini sudah menguasai se Jawa dengan menumpas Majapahit 1478 hingga Orang Majapahit lari ke Pegunungan dan Bali, dan 1965-1966 kembali Islam membunuhi Orang Jawa yang bukan Islam sampai Ratusan ribu dan bahkan ada yang bilang Jutaan, dan Kini Islam sudah Besar dimana 1965 berhasil menumpas Genosida selain Islam di Jawa Timur, kok masih kurang Puas terus Kolonel Agung Orang Bali pun sudah Tumpas 1999, Tunggul Maik tempat Tumpengan Kejawen rata tanah 1999, Pura majapahit Makam Leluhur berupa Candi bahkan Islam belum masuk Leluhur sudah pada Mati tidak sempat masuk Islam kok malah dilarang Upacara dan di Tutup 2001 ?
Jadi Kalau merasa Islam memang baik ya Tegur lah sesama Isalm yang membuat Kekacauan, jangan menyinggung Blog ini, berarti anda Pengecut dan Munafik beraninya sama Korban bukan sama se Iman dan se Agama yang mentang mentang Mayoritas dan Kuat biarpun Bejat tetap dibela ya? Jadi mana bisa maju bangsa kita ? lihat Jepang belum dijajah Islam Maju Pesat Meroket malah Bintang Film nya mau ke Indonesia membantu Perfilman Indonesia yang Lesu di Haramkan Majelis Ulama Islam Indonesia {MUI] bikin malu saja coba kalau Cewek Arab mau Tari Perut wah disambut bak Dewi, China dituduh Komunis tidak ber Tuhan sudah Super Sonic meninggalkan kita malah menyatukan Budha, Tao dan Konghucu, lha kita kok mundur terus dan percaya akan hancur kalau ada solusi dianggap menegakkan Benang Layangan yang biarpun Basah dan berdiri Tegak menyangga Layangan yang di Lombakan Dunia di Bali makanya kita lihat itu Layangan Luar Negri banyak di Demokan disini menegakkan Benang biarpun basah kena keringat dan hujan Jadi Benang bila diberi Layangan pasti Tegak jadi Layangan adalah Solusi*** GILA-EDAN-GOBLOG-KEMPEL***
Semoga Lestari di Negri ini kita akui memang kita Bangsa tidak punya Budaya lagi dompleng Budaya arab Padang Pasir Selamat Hari Natal Jesus pun dari Betlehem Negara Padang Pasir yang separo milik Islam [Masjid] separo milik Israel [Tembok Derita] Beliau dari NaZaret dan Lahir di Betlehem di Kandang Kambing kini jadi Idiolanya Amerika yang bisa ke Bulan dan Negara Super Power, yang mengidiolakan Islam masih sibuk Perang di Jalur Gaza dan Bangsa kita pada mendaftar ikut Perang melawan Israel tanpa mikir Nasib Negara ini bagaimana kedepannya Selamat Damai buat Jesus dan Selamat Perang buat Islam***