POERI SOERYA MADJAPAHIT
Suasana Gedong Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali sejak Pagi 13-2-2010 Sudah ramai, Para pendeta Budha, Hindu dan Kepercayaan pada bergantian menjaga Pratima 8 Budha kembar dan juga Dewi Kwan Im Kembar ditambah Pratima gajah mada Tertata rapi di meja depan Gedong, Sebagian Pratima Budha kelihatan sangat Tua dan berlubang dimakan Usia, Pratima ini Peninggalan Zaman Kadhiri Era Pemerintahan Prabu Airlangga 1000 tahun yang silam, Belakangan di Upacarai dan di Kumpulkan di Puri Surya majapahit Trowulan, Tetapi sejak 2001 Puri / Puro Trowulan dilarang Kegiatan dalam bentuk apapun, Hingga 2003 Para Pratima leluhur Majapahit ini di Undang ke bali agar tetap bisa di Upacarai agar Para keturunan Majapahit tetap mendapat kerahayuan dan Kerahajengan.
Suasana Gedong Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali sejak Pagi 13-2-2010 Sudah ramai, Para pendeta Budha, Hindu dan Kepercayaan pada bergantian menjaga Pratima 8 Budha kembar dan juga Dewi Kwan Im Kembar ditambah Pratima gajah mada Tertata rapi di meja depan Gedong, Sebagian Pratima Budha kelihatan sangat Tua dan berlubang dimakan Usia, Pratima ini Peninggalan Zaman Kadhiri Era Pemerintahan Prabu Airlangga 1000 tahun yang silam, Belakangan di Upacarai dan di Kumpulkan di Puri Surya majapahit Trowulan, Tetapi sejak 2001 Puri / Puro Trowulan dilarang Kegiatan dalam bentuk apapun, Hingga 2003 Para Pratima leluhur Majapahit ini di Undang ke bali agar tetap bisa di Upacarai agar Para keturunan Majapahit tetap mendapat kerahayuan dan Kerahajengan.
Di Kali Bukbuk Singaraja Telah dibuatkan Stupa Budha dan baru saja selesai [Berita di Blog lain], juga di Sukasada Puri Surya majapahit Buleleng telah dibuatkan Candi Budha untuk Pratima Kembar Budha yang Besar, Jadi Singaraja sudah memiliki 2 Tempat Berstana nya Budha Kembar majapahit, Sedang 8 Budha kembar lebih Kecil kini lagi Upacara IMLEK di Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali, Tepat jam 17 WITA menjelang Tenggelam nya Sang Surya Pratima Budha Kembar 8 Pasang di Iring Para gadis Belia dengan Pengawalan Barongsai Merah Putih di Linggih kan di depan Candi Ibu majapahit, Hingga berita ini di Tulis banyak Orang menghaturkan Sesaji dan ber Do'a yang rencananya Semalam Suntuk untuk Menyambut Tahun Baru IMLEK / Budha 2561 yang tepatnya 14-2-2010, Adat majapahit bila Matahari tenggelam berarti masuk Tahun baru, Jadi sejak Pukul 18 WITA sudah memasuki hari Tahun Baru IMLEK.sedangkan Internasional jam 24.oo Pergantian tahun. Pada waktu Kimsin / Pratima Budha di keluarkan dari gedong suci, kebetulan terjadi Gempa di Bali 6,6 SR sebelah Selatan Nusa Dua dan tidak menimbulkan Korban Benda maupun Manusia yang tidak bisa diprediksi oleh BMG dan inipun sudah diketahui Dunia akan munculnya satu peristiwa kebangkitan Majapahit di Nusantara.Sesuai Ramalan Sabdopalon Lindu Ping 7 Sedina. Banjir Bandang Kiri Kanan seperti Samudra disertai Angin Besar Menerjang dan Pagebluk Pagi Sakit sore Mati.
Memang Posisi Pratima / Kimsin Budha sangat Banyak menurut Para Ahli Arkeolog, Seperti Posisi Mudra, Aksobya dll. Jadi 8 Budha ini berbeda Posisinya tapi masing masing kembar 2 sesuai dengan Pusaka Pusaka Peninggalan Leluhur Brahma Wisesa Kadhiri yang kini di jajar di Musium Pura Ibu Majapahit Jimbaran, ini Akibat di Tutup nya Musium Puri Surya majapahit Trowulan dan dilarang Ritual dan Kegiatan dalam bentuk Apapun sejak 11 November 2001 oleh Camat Trowulan atas Perintah Imam Karyono yang didukung Guru Agama Islam Khoirul Huda yang juga Ketua Gerakan Pemuda Ansor [GP Ansor] Trowulan, Dan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa [PKB] juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] Mojokerto 1999-2004 KH Nurhadi, Seiring Turunnya Gus Dur dari Presiden, Dimana KH Nurhadi, Khoirul Huda, Imam Karyono adalah musuh Gus Dur yang Pluralisme. Dan Sudah di Jatuhkan 2001 dari Kursi Ke Presidenan Republik Indonesia, Akibat membebaskan kembali Budaya China yang dilarang sejak 1966 oleh Presiden Suharto. Jadi Mengupacarai Pusaka yang di Bali Oleh Ida pedanda made gunung disebut Pratima sangat bertentangan dengan Kitab Arab An Nisa 116 dan Yunus 66 dimana di HARAM kan mengupacarai Benda Pusaka seperti Keris atau Pratima [Trans TV Halal Haram Minggu Pagi] Hingga penutupan Pura majapahit Trowulan Legal menurut Buku Arab yang memang benar dan Paling benar ini sangat bertentangan Adat Lokal yang selalu mengupacarai Warisan leluhur seperti hari Baik IMLEK, Tumpak Landep, Suro'an Nyuci Pusaka, WAISAK dll yang bertentangan dengan Adat Islam Arab. yang berkuasa memberantas Adat Lokal yang disebut Kafir / Musrik / Sirik dll oleh Arab berwajah Lokal. Padahal Habib Arab Asli seperti Umar dari Jombang malah tidak melarang, bahkan Sering ke Pura majapahit nya Hyang Surya membawa Gule dan Tulang kerowotan untuk Anjing di Pura juga nyumbang Guci Kuna tempat Bunga untuk Pagoda Brahmaraja, Bahkan Istri dan Keluarga besar Umar yang kalau Hari Raya datang dari Tuban menyalami dan mencium Tangan Hyang Suryo minta Restu serta Hormat berdo'a di Pura leluhur, ini disaksikan Andre Penjaga Klenteng Pura Majapahit, Andre bahkan ikut Ngobrol dengan Abah Umar yang sahabat Hyang Suryo yang mengatakan kalau Anjing tidak di haramkan "Cari Ayat nya di Quran dan Hadist ada tidak Pengharaman Anjing ?" kata Umar sambil menyerahkan makanan Anjing Oleh Oleh dari keluarganya, hanya Islam Dajjal yang mengharamkan Anjing dan Anti Kerukunan dan Kalau Orang pada memelihara Anjing [Radar Dini] Ngerampok nya kan susah, Dan Andre yang Putra Hendra Saputra Ketua Ritual Agama Konghucu Kapasan Surabaya Juga Klenteng Tuban yang sangat Rukun dengan Orang Arab Asli di Pura Leluhur majapahit Trowulan yang di Tutup Camat Karena Merukunkan SARA dan ber Pancasila, sedang Islam Karyono malah tidak mau rukun, malah menuduh Pura Trowulan Meng Hindu kan Orang. Sebab Trowulan sejak 1478 sudah di Tumpas Islam dan Penduduk nya pada Lari ke Gunung Gunung dan Bali Buku Buku Lontar Majapahit dibakar dan dilarang di Pelajari [Babad / Sejarah Kadhiri], Jadi Kemerdekaan 1945 belum di Akui akibat 1965-1966 Islam berhasil Menumpas Orang yang tidak ke Masjid dengan cap Komunis tidak ber Tuhan termasuk Bung Karno Pendiri Negri ini dan Penggali Pancasila. di Tumpas sampai Akar Akar nya dan Gus Dur yang membebaskan Adat Budaya Lokal dan China. juga dimusuhi oleh Yang anti Persatuan dan Pancasila yang terbukti Natal 2000 Gereja Gereja di Mojokerto habis di Bom begitu Gus Dur Turun dari Presiden, juga Kolonel Poerbojagad Orang Hindu dari Bali Gianyar di Hancurkan dan Tewas menyusul Pura leluhur Hyang Suryo pun sempat di Serbu dan di Bom tapi gagal dan Akhirnya di Tutup dilarang Kegiatan dalam bentuk Apapun oleh Camat Trowulan yang akhirnya sakit Struk dan kurang lebih 3 tahun dirumah sakit dan Tewas Sedang Khoirul Huda Guru Agama Islam dan Ketua GP Ansor yang ikut Menyerbu Pura Hyang Suryo sudah di Oprasi Ginjal nya bahkan sempat Di Keroyok di Gebuki Orang Urusan Tebu yang di Selamatkan Hyang Suryo yang cepat memanggil Polisi sedangkan KH Nurhadi menurut Joko Umbaran Pensiunan Purbakala Gila "Nurhadi sekarang Gila" kata Umbaran sambil menghisap Rokok Kretek. dan Ter Batuk Batuk kepada Team Investigasi Pimpinan GRP Prawirodipoero, Juga Imam Karyono malah Istrinya yang Tewas hingga Takmir Karyono kini Stres Berat, Juga Kepolo Dusun Unggahan Segaran yang mendiamkan Penyerbuan Karyono Tidak Melindungi Pura majapahit ikut Tewas Mendadak, Kepolo Setio kalau Gus Dur ke Trowulan malah meminta bambu Pura majapahit untuk Panggung Gus Dur, Begitu Gus Dur di Turunkan dan Pura majapahit di Serbu hingga di Tutup Sang Kepolo tidak membantu, Bahkan Sertfikat Rumah yang di Urus Kepolo sejak 1967 belum ada Penyelesaian.
Puri Surya majapahit adalah Pemersatu SARA [Suku, Ras dan Agama] dimana didalam Puri / Puro Hyang Suryo yang Keturunan Brahma Wisesa ke XI ini ada Tempat leluhur Brahma dan Permaisuri nya Ratu Mas serta leluhur Kawitan majapahit termasuk Prabu Airlangga dan Leluhur Trah Dinasti Sindok. Dimana Para Keturunan maupun yang mengaku atau merasa Trah majapahit banyak berdatangan menghaturkan Sembah Bakti pada leluhur sesuai Adat Siwa Budha yang Memuja leluhur / Pik Kong Tanpa membedakan SARA, inilah yang membuat Marah Penganut Islam Asli Arab Zaman Jahilliyah 1000 tahun yang lalu, yang sukses Menumpas Adat Budaya majapahit sejak 1478 diteruskan 1965 yang berhasil Menumpas Adat Budaya jawa maupun China karena bertentangan dengan Ajaran Quran dan hadist, yang menyebut Kafir / Musrik / Syirik Bagi Pemuja leluhur yang karena Dahulu belum ada Foto lalu Leluhur di Patung kan, dan Patung adalah Berhala/ Tohut yang dilarang di Sembah.Kecuali Batu Hitam di Kaabah Arab.yang boleh di Sembah sampai anak anak Taman Kanak Kanak [TK] sambil mengenakan Jilbab sudah diajari Manasik Haji mengelilingi Kaabah dari Karton [TV]
Padahal Hukum Allah yang di Terima nabi Musa, Nomor Lima malah disebutkan "Hormatilah Orang Tuamu agar mendapat Surga dan Usia yang panjang" tapi kitab nya Taurat bukan Quran, Tapi tidak diingat kalau Nabi Muhammad berkata "'Pelajari Injil, Taurat dan jabur, Bila perlu Tuntutlah Ilmu biarpun sampai ke Negeri China" Justru Hyang Suryo pun mengikuti Anjuran Nabi Muhammad dan pernah Belajar ke Negeri China, Dimana China sangat maju dengan Menyatukan Tao, Budha dan Konghucu yang bisa dilihat sekarang ini Film Film China Kera Sakti, Ular Putih dll. mengenai Kepercayaan Kepada Para leluhur dan Dewa Persatuan SARA yang mirip Majapahit juga menyatukan dengan Bhinneka Tunggal Ika nya yang di Gali Bung Karno Untuk Dasar negara Republik Indonesia. Sayang nya Islam di Negri ini malah menuduh China Komunis tidak ber Tuhan dan Budaya China di Tumpas 1965-1966 bahkan banyak Orang China yang di Bunuh bersama Jutaan Orang Pribumi yang tidak ke Masjid atau bukan Islam di susul Mei 1998 kembali Orang China banyak di Bunuh seperti Rumah dan Tempat Usaha nya di Bakar dan di Jarah Klenteng dan Punden banyak yang di Hancurkan dan di Larang ber Kegiatan hingga Era Presiden Gusdur 2000 di Bebaskan nya kembali. Adat Budaya China dan Konghucu diakui sebagai Agama. serta IMLEK diakui juga dan hari Libur / Kalender boleh di Merah kan hingga kini Gus Dur mendapat Gelar Bapak IMLEK.
Tapi begitu Gus Dur di Turunkan, Korban Pertama adalah Tempat leluhur Majapahit Hyang Suryo yang kena Surat keputusan Bersama mentri Agama dan Mentri dalam Negri No. 1 / BER/MDN-MAG/69 yang tidak di Cabut oleh Gus Dur dan PERDA No. 16 / 83 Kab. Mojokerto. "MENUTUP BANGUNAN, MELARANG RITUAL DAN KEGIATAN DALAM BENTUK APAPUN" surat ini di Tempel didepan Pintu Gerbang Rumah / Puro / Griyo / Dalem Hyang Suryo. Hingga Tamu dari Bali pun bila datang di SERET keluar oleh Imam Karyono dan Kelompok nya yang selalu memperhatikan keliling mengawasi Rumah Hyang Suryo bila ada tamu dari Bali yang mengunjungi Rumah Hyang Suryo segera lari memanggil Pasukan Penghancur Kafir nya yang sangat di Takuti Pemerintah RI terbukti Camat sangat tunduk dengan Karyono yang Takmir Arab Zaman Jahilliyah 1000 tahun yang lalu Polisi pun dibuat tak berkutik bahkan ikut menyaksikan Penyeretan Pengunjung Puro Hyang Suryo bukan melindungi malah kini Desember 2009 Tamu dari Sukawati Gianyar di USIR oleh Supeno yang mengaku Mengku Majapahit menurut Penduduk Supeno Mata Mata Polisi atau Markus [Makelar Kasus] bahkan Sopir Bis di Bali takut ke Trowulan karena ada yang Kaca nya Pecah di Lempar Supeno kata Komang Sopir kepada mangku Panca Nakha [Noko], Hingga Hyang Suryo 2003 di Undang ke Bali dan diberi Tempat agar tetap bisa Meng Upacarai leluhur nya. dan Para Keturunan Majapahait bebas Memuja leluhur tanpa larangan atau di SERET keluar oleh yang mengaku Islam Asli Arab berdasar kitab Arab yang memang benar dan paling benar yang mengalahkan Kitab, Lontar, Ajaran Lokal , Hukum Negeri ini dan Hukum Internasional selain Arab, bahkan Ajaran Bung karno Pendiri RI pun di Haramkan termasuk Pancasila yang di Gali dari Kitab Kafir Majapahit Sutasoma yang di Agungkan para keturunan Majapahit bukan Arab.
Hingga terbentuk lah Pura Ibu majapahit Jimbaran bali yang baru saja di Kunjungi Guruh Sukarnoputra 6-2-2010 yang lalu dimana Guruh pun bisa berdo'a ke leluhur Majapahit tanpa di Seret Keluar karena Bali rata rata Pemuja leluhur dimana tiap Orang Bali pasti Punya Tempat leluhur baik di rumah, Desa maupun Tingkat Seluruh Bali. Dimana Terbukti Adat ini Lestari selama Ribuan Tahun, Seperti Pura Durga Kutri Mahendradata Putri Empu Sindok yang di Kawin Prabu Udayana Raja Bali dan mempunyai Putra Prabu Airlangga Raja Kadhiri diteruskan Putranya Jayasabha Brahma Wisesa Raja jenggala [Jayabaya Raja Kadhiri] yang Abad XV menjadi Raja Jenggala, Daha dan Kadhiri [Triloka Pura] dan Untung Hingga kini Pelinggih Brahma dan ratu Mas masih ada di Besakih seiring Amannya Pelinggih mahendradata selama 1000 tahun tanpa henti di Upacarai, sedang Candi Candi leluhur di Jawa di Hancurkan Islam karena bertentangan dengan Adat Arab yang tidak memuja leluhur tapi langsung Allah. [jalan Tol] Bahkan Patung Budha Terbesar di Dunia di Afganistan Peninggalan Zaman Budha yang sempat dikunjungi Biksu Tong dan dicatat dalam Kitab Sam Ceng 2500 tahun yang lalu pun di Hancurkan oleh Islam karena dianggap Berhala [TV Dokumenter Dunia]
Setelah Kemerdekaan 1945 Bung Karno sebagai Presiden dan Menggali Pancasila dari Kitab majapahit Sutasoma karangan Empu Tantular dipakai Dasar negara, Pemujaan leluhur dan Para pahlawan sangat di Hormati, tapi sayang 1965-1966 Para pengikut Bung Karno di Tumpas dengan tuduhan Komunis tidak ber Tuhan hingga jutaan Orang Tewas di Tumpas Genosida, bahkan mayat mayat nya memenuhi Sungai Brantas, dan Juga banyak Kuburan masal Korban Tuduhan Komunis seperti di Daerah Blitar [Ponggok, Talun, Srengat dll] yang sudah di Data Komisi Hak Asasi manusia [KOMNAS HAM] dan siap dibongkar hanya menunggu waktu saja. Karena masih banyak nya Hambatan dari Pihak Penumpas yang masih Eksis dan selalu teriak "Bahaya Laten Komunis". Sejarah pun di hapus hanya Sejarah Arab yang di Ajarkan. Juga Tulisan jawa dan China tidak diajarkan bahkan di Larang dan hanya Tulisan Arab yang di ajarkan. Hingga kini tidak ada Orang yang bisa membaca Aksara jawa maupun China tapi Tulisan Arab hafal semua. Belajar Aksara jawa mesti Sekolah ke Leden Belanda, Belajar Tulisan China ya ke China Sekolah. Baca Tulisan Arab tidak perlu ke Arab sebab sudah diajarkan sejak dini. baik di Sekolah maupun di Pesantren dan Surau .
1967 Bung Karnopun di Jatuhkan dan Tewas masih dalam Status Tahanan Republik Indonesia yang didirikannya, Apapun yang berbau Bung Karno bahkan mau dihapuskan dari Sejarah, termasuk Universitas MARHAEN yang didirikan Bung Karno 1963 menurut Rektornya DR Wedakarna yang kini bergelar Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I Raja majapahit Bali dengan Todongan Senjata akhirnya di rubah menjadi Mahendradata, Untung Universitas ini berada di Bali yang di Jawa yang berbau Bung Karno di tutup dan Mahasiswa nya dikejar kejar dan di Bunuh karena dianggap Komunis tidak ber Tuhan, jadi Universitas yang dibuat Bung Karno di Bali masih Eksis hingga sekarang dan akan datang hingga bisa membentuk The Sukarno Center dan The majapahit Center serta berusaha melestarikan Ajaran Bung Karno [Sukarnoisme] yang mencintai Tanah Air, Berdiri Diatas kaki Sendiri [BERDIKARI] serta Menyatukan Dunia dengan Nasional Agama dan Komunis serta Asia Afrika yang sangat dibutuhkan di Era Perpecahan SARA akibat tidak maunya Ajaran Quran dan hadist untuk bersatu dan selalu meng Kafir / Haram kan selain Islam. Bahkan Trans TV Tadi pagi jam 5.30 memberitakan Majelis Ulama Jawa Timur mengharamkan Hari Valentine serta menurunkan anak anak SD berjilbab men Demo hari Kasih Sayang ini untuk di Haram kan. juga Berita Wanita Tenaga Kerja Indonesia [TKI] yang pulang Lumpuh dan Mati dari Arab Saudi.
Jadi marilah Kita Kembali ke Pancasila, Termasuk Penghormatan kepada leluhur yang bisa menyatukan SARA, dimana Zaman majapahit sudah terbukti bisa menyatukan Nusantara, dimana Persamaan Hak antara Pria dan Wanita sangat di Hormati dimana wanita bisa jadi raja yang sangat bertentangan dengan Adat Arab dimana Wanita hanya boleh jadi Budak dan harem, Inggris, Belanda dan Pilipina yang dipimpin Wanita sebagai Ratu / Presiden terbukti sangat maju, bahkan Jepang sudah punya Putri Mahkota Calon Dewi Amaterasu sedangkan Islam Muhammad masih sibuk Perang dengan Kristen Jesus [Israel] bahkan China yang dituduh Islam Komunis Tidak ber Tuhan kini Maju menguasai Ekonomi Bebas Dunia dan kita bisa menikmati barang murah buatan China.Sedang Kurma Arab malah mahal harganya Naik Hajipun naik Melambung Tinggi biayanya padahal hanya untuk Mencium Batu Hitam.
Dimana Bali adalah Pelestari Adat majapahit Siwa Budha yang masih memakai Uang kuno China dalam Upacaranya dimana ini bukti Persatuan Indo China yang se Fosil , Zaman Dahulu Asia satu mata uang China dan makmur kini Eropa pun meniru satu mata uang ERO, Jadi Jelas Adat Islam Arab Jahilliyah sudah gagal dan terbukti tidak bisa memajukan Bangsa bahkan memecah belah dan membodohkan Bangsa, dimana Bangsa ini hanya berkutat saling menumpas, seperti Penghancuran Gereja, Kepercayaan Saptodarmo jadi Islam selalu memerangi Kafir, Perusakan Pura Hindu, Penutupan Pura majapahit dll dst dsb yang menghambat Kemajuan Bangsa, dimana Contoh di Timur Tengah Perang tiada henti nya Bom pun meledak tanpa henti, kapan akan Maju? Padahal sudah ada Contoh Kita zaman majapahit pernah berjaya menyatukan Nusantara kenapa tidak di Pakai ? kan Pancasila nya majapahit masih di Gantung di Kantor Kantor Peperintah ? Marilah Kita berpikir Maju, ambillah apa yang baik, tinggalkan yang kurang baik, agar Bangsa ini maju seperti China yang di tuduh Islam kita tidak ber Tuhan kini patut di Tiru dan negara Negara maju lainnya yang bisa di adopsi Kebaikannya jangan selalu di Agama kan hingga kalau kacamata Agama selain Islam kafir dan harus di Tumpas , Seperti Majapahit pun dahulu menerima Islam dan diberi Tanah 5 hektar untuk Siar Islam di Ampel setelah Islam kuat majapahit malah di Tumpas gara gara rajanya Brawijaya tidak mau masuk Islam. Jadi menerima Islam pun harus rela di Tumpas kalau tidak mau ikut Islam dan melaksanakan kitab Arab nya.
Demikianlah Acara Budaya IMLEK yang menyatukan Bangsa Indo China kita yang se Fosil untuk Lokal menyatukan SARA yang ber Leluhur, Semoga Tahun Baru Budha ini bisa menyatukan Kita dalam Kesatuan leluhur yang sama, Sesuai kepercayaan Bahwa leluhur yang sudah Mokswa dan jadi Dewa Dewi marilah kita Hormati dengan Adat Budaya sendiri, Memang sekarang musim Jalan Tol tapi kan mahal biayanya dan Orang kecil masih senang lewat Alternatif, Bagi yang kaya memang tidak soal lewat Tol, seperti Langsung keAllah dan Naik Haji ke Arab lalu Selamat Dunia dan Aqerot, bagi yang melarat? untuk makan saja susah sampai makan Nasi Jemur / Aking, bahkan ingin kerja ke Arab untuk minta Komisi Uang haji pun pulang Mati disiksa tidak dapat Uang [TV tiap hari]
[Team Panitia IMLEK 2561 Kwan Im Tangan Seribu Universitas Mahendradata Pimpinan Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I Abhiseka Ratu Majapahit Bali]