Hari ini 28 Desember 2010 sejak pagi Pura Ibu Majapahit Jimbaran telah ramai dipenuhi para Penyungsung, Terlihat Drs Komang Artanegara SE Humas GWK, Gusti Kampial Ketua Pura majapahit GWK dan segenap Jajarannya Sibuk mengatur Penyambutan Pratima Sabdopalon Kadhiri yang terkenal dengan Nama Mpu Daha berusia 1000 tahun, Pratima Manikmaya atau Semar berusia 400 tahun Setelah Keruntuhan Majapahit dan Pratima Sabdopalon atau Budha tertawa Versi China yang berusia 3000 tahun, Yang direncanakan tiba sore ini dari Puro Mojopahit Trowulan,
Benar juga tepat jam 20.30 WITA sebuah Mobil Mersy Hitam bernomor Polisi L [Surabaya] tiba dengan iringan beberapa mobil DK [BALI] . Barongsai dan Gamelan Bale Ganjur mengiringi Penyambutan, Tak lupa Sesaji Penyambutan, Beberapa Orang Keluar membawa 3 Pratima Sabdopalon dan langsung banjir Kerauhan, menysul Brahmaraja XI keluar dari Mersy Hitamnya juga membawa Pratima Kecil yang tidak jelas, Joko Tole memberikan Pelangkiran tempat Pratima berukir Stil Bali, Brahmaraja XI meletakkan Pratima Kecil itu didalam Plangkiran dengan diiringi Mariko Takaki Pelajar SMK Klas I asal Jepang dengan membawa Pusaka Cengkrong Sabdopalon yang di Bali terkenal dengan nama Ratu malen [Tualen] Foto diatas.
Kembali Kerauhan terjadi, Ibu dan Gadis yang hadir pada Kerauhan bahkan Langsung mencium Kaki Brahmaraja XI dan Para Mangku dan Bhiksu Budha lalu memberi Tirta pada yang Kerauhan agar sadar kembali. Dengan langkah pasti Brahmaraja XI menginjak Sesaji Penyambutan yang membuat pengunjung Menjerit dan Trans bahkan ada yang terjengkang jatuh terlentang hingga membuat sibuk para Rohaniawan untuk mendirikan serta memerciki Tirta Suci agar Sadar kembali dari kemasukan Roh leluhur yang membuktikan Kalau Beliau Ada, sebab tidak semua Orang bisa melihat Roh dan mendengar suara Roh Leluhur. Brahmaraja langsung menata Pratima yang baru datang dari jawa dibantu para Sepiritualis SARA [Suku, Ras dan Agama] seperti Foto diatas ada Pandita Budha, Klenteng, Hindu juga Umat apapun Agamanya Dll, setelah beberapa saat kemudian Pratima sebagian dibawa ke Musium Pura Ibu dengan diiringi Barongsai dan bale Ganjur, selanjutnya kembali Do'a bersama diadakan didepan Ruko [Rumah Toko] Puri Gading tempat Gedong Pratima yang baru direhab dan di Plaspas beberapa waktu yang lalu.
Setelah melihat Pratima Sabdopalon dari beberapa Versi barulah jelas maknanya, Pratima Versi Kadhri sangat mirip dengan Pratima China, Posisi duduk kepala mendongak keatas, Sedang Pratima China Tertawa, ini membuktikan China sekarang tertawa maju dan jadi Negara Besar di Dunia dengan barang murahnya sedang Pratima Kadhiri biasa saja tanpa tertawa melihat siyuasi masa kini yang sangat terpuruk. Kepala Gundul ala Budha, Sedang Pratima Semar Posisi berdiri dengan tangan Kiri menunjuk kedepan, Tangan kanan posisi kebelakang dan hal ini dipidatokan dengan jelas oleh Pandita Agung Majapahit GRP Prawiradipura [Foto kiri atas] yang mendapat Penghargaan "Pembina Budaya" dari Pusat Lembaga Kebudayaan Jawi Surakarta Pura mangkunegaran yang barusaja berulang tahun ke 250 tahun. Disamping itu Pandita Agung juga telah mengalami Pewintenan / Dwijati Pelantikan Pandita Siwa Budha pada Acara Ngenteg Linggih dan Odalan di Pura Ibu 2008. Jadi Beliau adalah Pandita terlengkap Siwa Budha Majapahit Masa Kini mendampingi Raja Majapahit masa Kini Brahmaraja XI. dan Sang Pandita memberikan Penjelasan Sejarah majapahit Sabdopalon yang ketika berita ini ditulis Pandita bertubuh Ceking karena ahli Tirakat karena Beliau Ustad berambut sebahu ini masih berpidato dihadapan Para Semeton, Pecinta, Pendukung Majapahit yang terdiam mendengarkan darma Wacana Beliau siiring Panyambutan Pratima sabdopalon.
Dari Irfomasi yang didapat Pratima ini sempat menginap di Watu Dodol Banyuwangi semalam untuk Matur Piuning, juga beberapa Pantai utara jawa dan Candi Majapahit yang sempat dikunjungi seperti Foto diatas dan yang aneh Tubuh Brahmaraja menjadi Besar dalam Foto, Disamping Pratima Sabdopalon juga ikut Pratima Dewi Kwan Im Kembar terbuat dari Bongkot Bambu China yang sangat Tua [1000 tahun], 2 Tempat Tirta Zaman Kadhri Prabu Airlangga, Prasasti Dll benda Sakral untuk sekalian di Upacarai di bali agar Bali Rahayu dan rahajeng, foto lengkapnya ada klik di sini
Disamping Pratima Sabdopalon Semar Foto diatas ketika di Watu Dodol Banyuwangi dan Anehnya selama Brahmaraja di Watu Dodol Air laut tenang seperti kaca hingga menyebrang ke Bali dan dari Gilimanuk hingga Pura Ibu majapahit Jimbaran tak ada Hujan padahal sebelumnya Hujan Angin dan Banjir di Jimbaran, padahal diluaran Angin Kencang dan Hujan Besar serta Gelombang laut setinggi 4 hingga 5 meter hingga Nelayan dilarang Melaut, memang Pratima Sabdopalon Semar ini diundang ke Bali oleh Universitas Marhaen Satu satunya Perguruan Tinggi yang Sering Ngupacarai Pratima Leluhur majapahit dan ini satu satunya pula Universitas yang percaya leluhur dan Para Mahasiswanya juga diajari menghormati leluhur dan Pahlawannya sendiri serta Perguruan Tinggi Pertama di Nusa Tenggara ini didirikan Bung Karno 1963 di Bali dan kini menjadi Universitas tertua di Nusa Tenggara Timur dan sudah kerjasama dengan Dunia antara lain Rusia, Jepang, Inggris, India , Thailand dll meneruskan Mendidik Kecerdasan Bangsa secara Pancasila bukan menjadio kelompok Agama dan kepentingan Politik sesaat dan juga menjaga Nama dan kebesaran Bung Karno yang Penggali Pancasila, Pencipta Persatuan NASAKOM dan Pendiri Republik ini, dan Dunia percaya kalau Bung Karno adalah Presiden Terpandai yang Gelar DOKTOR nya 26 dan dalam kurun ratusan tahun kedepan sangat sulit dicari gantinya.
Seperti Presiden Super Power Reagan saja titelnya cuma SH, juga presiden Tersakti yang di Geranat dan di Bedil tetap selamat, Sedangkan Presiden Kenedy Tewas dari beberapa tembakan bedil, juga Anwar Shadat Presiden Mesir tewas ditembak dan di Berondong Peluru memakai Sten Senjata Otomatis Karl Gustap dan Bedil L.E serta Pistol, Gandhi dari India juga beberapa Keluarganya Tewas tertembak rata rata dengan Pistol kecil, Presiden Super Power Reagan juga pernah ditembak Pistol Sempoyongan untung tidak tewas, Paus Wakil Jesus juga tertembak Pistol yang menembak malah di Ampuni. Tapai Bung karno belum pernah Tertembak biarpun di Geranat dibedil bahkan diberondong Mtraliur 12,7 mm dari Pesawat MIG XV oleh Pilot Maukar Beliau bajunya saja tidak terbakar oleh Mesiu bahkan menurut Mr Salam asal Kelandis Denpasar dan kini di Jawa Tanjung Perak mengatakan :"saya melihat dengan mata kepala sendiri Bung Karno endodok mengambil Geranat yang jatuh didekatnya [sambail berkata Duog...Duog...memperagakan Geranat jatuh dan menggelinding] dan menyerahkan pada pengawalnya sambil menekan Pen Geranat itu" lebih jauh dijelaskan Pengawal yang menerima bernama Kadir Orang madura waktu itu pangkatnya letnan entah dimana sekarang beliau kalau Kapten Soekamto juga Pengawal Presiden yang tinggal di Kelandis Yang batu Waktu Bung Karno Jatuh Beliau langsung hilang diculik, Juga Gubernur Bali Soetedja hilang hingga kini tak tahu rimbanya Jelas Pria Usur yang tidak punya anak lelaki didampingi Putri Putrinya ini dan tempat tinggalnya numpang numpang di Para Pendukung Bung Karno, Terakhir Pria ini sekeluarga tinggal dirumah seorang pembesar TNI AL di Tanjung Perak Surabaya entah kini dimana Beliau, Hanya ironisnya Bung Karno Beliau justru Tewas dalam Status Tahanan Republik Indonesia yang didirikannya karena bangsa sendiri juga sakti dan tahu kelemahan bangsanya jadi mudah menjatuhkan Orang sakti seperti Bung Karno dengan jalan menumpas pengikutnya dulu sampai bayi bayinya baru Bung karno dijatuhkan dan tidak ada yang membela karena Para pendukungnya habis di Tumpas sampai akar akarnya bahkan sampai hari ini Pengikutnya dianggap Komunis seperti Peristiwa Banyuwangi dimana Para Anggota DPR RI Fraksi PDIP yang mengadakan Pengobatan Gratis dan dihadiri Orang Orang Tua Renta yang dituduh PKI diusir dari Banyuwangi oleh Ormas atas nama Islam dengan tuduhan membangkitkan Komunis, padahal China dan Rusia sudah Hubungan baik dengan Negri ini hinjgga TV, DVD, HP, Labtop dan barang Murah lainnya juga dinikmati bangsa dan kelompok yang ngaku islam ini juga Langit Nusantara kini dihiasi Shukoi Pesawat Canggih buatan Komunis Rusia juga minggu lalu datang puluhan Tank Ampibi langsung dibawa ke Situbondo untuk latihan perang Pendaratan dari laut kedarat serta mencoba RUDAL SAM laut ke Udara dan Darat. Seperti di Era Pemerintahan Presiden Soekarno dahulu ditahun 60 an dimana bantuan Rusia juga menakutkan pihak Barat dan Irian Pulau terbesar kembali kepangkuan Ibu Pertiwi, IRONIS dan TRAGIS saat ini melihat Kelompok yang atas nama islam tetap membuat perpecahan bangsa ini bahkan Amerika yang Super Power juga dibuat Kelabakan dengan Hancurnya WTC dan Gedung FBI nya. Hingga TV di Negri ini mencanangkan Ganyang Teroris dengan kerjasama dengan Dunia dan ditayangakan tiap hari sebagai Iklan Promosi Anti Teroris. Mudah mudahan bukan SLOGAN.
Seperti Presiden Super Power Reagan saja titelnya cuma SH, juga presiden Tersakti yang di Geranat dan di Bedil tetap selamat, Sedangkan Presiden Kenedy Tewas dari beberapa tembakan bedil, juga Anwar Shadat Presiden Mesir tewas ditembak dan di Berondong Peluru memakai Sten Senjata Otomatis Karl Gustap dan Bedil L.E serta Pistol, Gandhi dari India juga beberapa Keluarganya Tewas tertembak rata rata dengan Pistol kecil, Presiden Super Power Reagan juga pernah ditembak Pistol Sempoyongan untung tidak tewas, Paus Wakil Jesus juga tertembak Pistol yang menembak malah di Ampuni. Tapai Bung karno belum pernah Tertembak biarpun di Geranat dibedil bahkan diberondong Mtraliur 12,7 mm dari Pesawat MIG XV oleh Pilot Maukar Beliau bajunya saja tidak terbakar oleh Mesiu bahkan menurut Mr Salam asal Kelandis Denpasar dan kini di Jawa Tanjung Perak mengatakan :"saya melihat dengan mata kepala sendiri Bung Karno endodok mengambil Geranat yang jatuh didekatnya [sambail berkata Duog...Duog...memperagakan Geranat jatuh dan menggelinding] dan menyerahkan pada pengawalnya sambil menekan Pen Geranat itu" lebih jauh dijelaskan Pengawal yang menerima bernama Kadir Orang madura waktu itu pangkatnya letnan entah dimana sekarang beliau kalau Kapten Soekamto juga Pengawal Presiden yang tinggal di Kelandis Yang batu Waktu Bung Karno Jatuh Beliau langsung hilang diculik, Juga Gubernur Bali Soetedja hilang hingga kini tak tahu rimbanya Jelas Pria Usur yang tidak punya anak lelaki didampingi Putri Putrinya ini dan tempat tinggalnya numpang numpang di Para Pendukung Bung Karno, Terakhir Pria ini sekeluarga tinggal dirumah seorang pembesar TNI AL di Tanjung Perak Surabaya entah kini dimana Beliau, Hanya ironisnya Bung Karno Beliau justru Tewas dalam Status Tahanan Republik Indonesia yang didirikannya karena bangsa sendiri juga sakti dan tahu kelemahan bangsanya jadi mudah menjatuhkan Orang sakti seperti Bung Karno dengan jalan menumpas pengikutnya dulu sampai bayi bayinya baru Bung karno dijatuhkan dan tidak ada yang membela karena Para pendukungnya habis di Tumpas sampai akar akarnya bahkan sampai hari ini Pengikutnya dianggap Komunis seperti Peristiwa Banyuwangi dimana Para Anggota DPR RI Fraksi PDIP yang mengadakan Pengobatan Gratis dan dihadiri Orang Orang Tua Renta yang dituduh PKI diusir dari Banyuwangi oleh Ormas atas nama Islam dengan tuduhan membangkitkan Komunis, padahal China dan Rusia sudah Hubungan baik dengan Negri ini hinjgga TV, DVD, HP, Labtop dan barang Murah lainnya juga dinikmati bangsa dan kelompok yang ngaku islam ini juga Langit Nusantara kini dihiasi Shukoi Pesawat Canggih buatan Komunis Rusia juga minggu lalu datang puluhan Tank Ampibi langsung dibawa ke Situbondo untuk latihan perang Pendaratan dari laut kedarat serta mencoba RUDAL SAM laut ke Udara dan Darat. Seperti di Era Pemerintahan Presiden Soekarno dahulu ditahun 60 an dimana bantuan Rusia juga menakutkan pihak Barat dan Irian Pulau terbesar kembali kepangkuan Ibu Pertiwi, IRONIS dan TRAGIS saat ini melihat Kelompok yang atas nama islam tetap membuat perpecahan bangsa ini bahkan Amerika yang Super Power juga dibuat Kelabakan dengan Hancurnya WTC dan Gedung FBI nya. Hingga TV di Negri ini mencanangkan Ganyang Teroris dengan kerjasama dengan Dunia dan ditayangakan tiap hari sebagai Iklan Promosi Anti Teroris. Mudah mudahan bukan SLOGAN.
[Pandangan Mata Reporter The Sukarno Center ditambah Sejarah Perpustakaan Universitas Marhaen]
