16 Februari 2011 juga bertepatan Bulan purnama "Cap Go Meh" atau tanggal 15 tahun Budha 2562 Brahmaraja XI dikunjungi Siswa dan Siswi se Bali yang tergabung dalam "BALI CONVENTION EVENT EXHIBITION INFORMATION CENTER" Tepat jam 1.oo WITA Rombongan beberapa Bis Para Siswa dan kebanyakan Siswi se Bali berkunjung ke Puri Surya majapahit Jimbaran bali, Rombongan dipimpin Duta Wisata Indonesia Dewi Wulan Fota diatas kiri ketika Wulan habis melewati Gerbang Wijaya kusuma Kanan ketika didalam Musium Pura Ibu, Mereka mengunjungi Raja Majapahit masa kini.
Karena sudah Konfirmasi sebelumnya, Brahmaraja XI berkenan menemui Para Siswa dan Siswi, dan langsung beramah tamah di Halaman Pura Ibu Majapahit, kemudian diadakan Do'a bersama dihadapan Candi leluhur Ibu, karena banyaknya Orang diatur bergiliran, Selanjutnya juga Para Rombongan berdo'a di Klenteng Jin Guang Si dipimpin Biokong Komang Edi untuk Dewi Kwan Im Tangan Seribu yang di Bali juga disebut Siwa Parwati Tangan seribu Manivestasi leluhur Ibu sejak Zaman mahendradata Permaisuri Prabu Udayana, sampai Ratu mas Permaisuri Brahmaraja, Dimana kepercayaan Hindu bahwa Dewi Uma, Siwa Parwati dan Durga adalah satu Orang yaitu Permaisuri Siwa. Atau lebih luwes disebut Ibu Nusantara. Dan ketika ada yang Kerauhan berbahasa China kontan Para Siswi bertanya kepada Brahmaraja "Kok tadi itu berbahasa China?" Brahmaraja menjawab sambill tersenyum "Kan leluhur Ibu dari China ? coba kalau kalian Odalan masih pakai Uang China enggak ?" semua menjawab masih memakai, Tapi ada yang tidak ada tulisan Chinanya berupa Ring yang berlobang segi empat dan Brahmaraja menjawab dengan Logat jawa timuran yang kental "Yang penting Uang leluhur Ibu masih dipakai, jadi kalau Ibu datang ya bahasa china to ?" semuanya mengangguk angguk membenarkan. Karena anak kecilpun tahu bila Upacara di bali selalu menggunakan Uang China Kuna yang berlobang segi empat.
Setelah acara berdo'a kepada Leluhur Ibu, diteruskan melihat Musium Ibu majapahit, Para Siswa dan Siswi juga pada terkagum kagum akan peninggalan leluhurnya yang masih utuh dan bisa dilihat serta dipegang seperti Batu Prasasti dari Giok yang beraksara China, Pimpinan Rombongan yang juga Duta wisata Nusantara Dewi Wulan sangat kagum dengan Peratima Prabu Airlangga naik Garuda yang bila Odalan di Pura majapahit GWK [Garuda Wisnu kencana] tiap Purnama kelima di Pendak dari Musium ini. Juga kekaguman tambah lagi melihat Ratusan Pusaka kembar yang sangat langka, Yang aneh Tempat Tirta juga sebagai Timba Peninggalan Zaman Kadhiri yang mengalami Zaman Majapahit, ada sepasang dan berisi Air Suci yang banyak diminta pengunjung.
Acara diteruskan makan Siang bersama, dan dengan santai semuanya makan Nasi Kotak yang sudah dipersiapkan, Setelah makan bersama lalu diadakan dialog dengan Brahmaraja XI, Dengan ramah Brahmaraja yang mengenakan Busana serba Merah menjelaskan semua Pertanyaan Para Presenter Hindu ini, tak lupa diselingi Gurauan segar bahwa bahasa Ibu adalah bahasa China dimana sekarang jarang yang bisa bahasa Mandarin itu, tapi Uang Kepeng Chinanya masih dipakai Upacara dan ini nyata, Juga Anjing Cow Cow dari China Brahmaraja sangat menarik pengunjung, hingga banyak yang berfoto bersama Anjing langka ini,Yang mirip Barongsai penjaga Pura pada umumnya tapi hidup dan sangat Lucu serta sabar dan sangat manja apalagi kepada gadis Remaja.
Anjing Co Cow adalah Anjing kesayangan raja Co Cow yang hidup hampir 3000 tahun silam di China begitu Sang Raja ini sangat sayang pada Anjingnya hingga bila makan Sang anjing disuruh duluan makan, Dan makanan yang dimakan Anjingnya lalu Sang raja ikut memakannya hingga Sang Anjing Kesayangan ini mendapat julukan Co Cow nama Sang Raja oleh Penduduk di China dan ditulis dalam Sejarah, Kemudian Dewi Kang Cing Hwie membawanya ke Bali, Karena Cing Hwie adalah permaisuri Raja Bali Sri Jayapangus dan tinggal di Kimtamani yang memiliki Gunung Batur dan berudara sejuk mirip China hingga cocok untuk Anjing berbulu tebal ini, sekarang Tempat Putri China dan Raja Sri Jaya Pangus ini disebut Pura Bali Kang, maka Anjing ini beranak pinak dan menjadi Anjing Kintamani bali yang mirip Co Cow, dan kini Anjing Kintamani termasuk anjing Langka dan di Lindungi Persatuan Kinologi Indonesia [PERKIN] dan menjadi Anjing Termahal di Bali bahkan Asia karena Lucu dan sangat menarik serta mirip Singa / Barongsai.
Setelah puas berdialog pada jam 3 sore rombongan berpamitan, Mereka menyalami Raja majapahit masa kini bergantian, ada yang ingin Foto bersama dengan Pria yang rambutnya selalu di Urai dan mengenakan Udeng serta busana Merah Brahma ini. Bahkan ada yang menitikkan Air Mata karena terharunya bisa bertemu Generasi kesebelas Brahmaraja yang ada di Pura Besakih dan dipuja sebagai dewa brahma ini. "Saya kira Tua berjenggot ternyata Guanteng sekali Brahmaraja itu" komentar seorang Siswi yang sempat berfoto dengan Sang Raja yang sampai hari ini belum mau beristri karena Tugasnya yang tidak bisa dihambat keluarga. Juga di Pendopo Agung Para Siswa dan Siswi tertarik Topeng / Tapel Gajah Mada, Dan pada berkerumun melihat barang langka ini yang terbuat dari bahan 5 Logam Mulia / Pancadatu. Dan minta ijin agar boleh difoto dan Brahmaraja XI dengan ramah mengijinkan permintaan para Siswi itu. Topeng Gajah mada yang di Blahbatuh ternyata terbuat dari kayu. Kata beberapa Siswi dari blahbatuh Gianyar Bali.
Demikianlah Orang yang disebut Hyang Bhatara Agung Surya wilatikta Barahmaraja XI yang memperoleh Gelar "Pamong Pembina Budaya" dari Keraton / Pura Mangkunegaran serta Bintang Dharma Bhakti Budaya sejak 2001 hingga 2010 ini berkenan meluangkan waktunya untuk menemui Para Generasi Muda Calon Peminpin Masa Depan ini, Dan Sungguh Sangat beruntung bagi Para Siswa dan Siswi se Bali ini yang bisa dialog langsung dan bersalaman pada Orang yang katanya sangat sulit ditemui, Dan harus memberi tahu jauh hari bila ingin bertemu agar Beliau bisa meluangkan waktunya menemui disamping kesibukan beliau, Padahal anggota DPR Bali Budi hartawan yang membangunkan Rumah di Pancasari bersama dalem / Raja Pancasari Buleleng tidak bisa menemui malah bertemu da Lapangan Terbang Juanda Surabaya hanya beberapa menit, Dimana hari raya galungan yang lalu sempat mengundang Brahmaraja untuk melihat Rumahnya di pancasari yang sudah selasai dibangun, serta meninjau Kahyangan jagat siwa Budha yang sedang dibangun di Kali Buk Buk Singaraja tapi Beliau lagi sibuk di China, jadi belum bisa terlaksana. Juga Ngurah Harta Satu satunya Pakar Leak di Bali bersama Ngurah darmaputra SH yang pada 2003 Menjadi Keamanan ketika Brahmaraja Nyejer Pratima dan Pusaka majapahit di Kintamani, dan sejak itu tak benjumpa lagi, Ketika Sowan juga tidak benjumpa Brahmaraja, sebelumnya DR Suryawan juga Panitia Nyejer Pusaka di GWK juga belum bertemu karena datang mendadak secara Pribadi dan tak ada pemberitahuan sebelumnya agar bisa diatur jadwal pertemuan. karena Banyaknya acara Raja majapahit masa kini ini Dan terbukti Anggota DPR Bali Bagian Kesejahtraan Rakyat [KESRA] Budi Hartawan SH yang seluruh gaji dan penghasilannya disumbangkan untuk membangun Pura Kahyangan Jagat siwa Budha majapahit Brahmaraja di Buleleng malah bisa bertemu di Lapangan Terbang saja, itupun kebetulan keduanya sedang transit.
[Panitia Pertemuan: Ketua Ignatius Sirutus, Sekretaris Umum IGA Wastu Manggala MPWS, SS dan Kadek Wijana]