English Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese French German Dutch

Jumat, Oktober 16, 2009

LIMA ABAD TANPA SESAJI KINI ODALAN DI GWK 2 NOVEMBER 2009

i-om
RADAR BALI  Rabu 14 Juli 2004 : Patih mumpuni Gajah Mada sudah tersohor di jagat raya ini,  Selain memiliki ilmu, Gajah Mada punya banyak senjata, salah satunya berupa Keris Sakti, Juga Topengnya tersebar disejumlah lokasi di Bali, satu diantaranya tersimpan di Puri Blahbatuh, Gianyar. Kisah kepahlawanan Maha Patih Gajah Mada sudah dicatat buku sejarah, namun peninggalannya tak pernah diketahui, Lantas dimana mencarinya?, Seiring niat Nyoman Nuarta, pematung GWK [Garuda Wisnu Kencana] yang ingin menjadikan GWK Culture Park sebagai Pusat Parawisata dan Budaya Internasional kini hadir Koleksi baru. Adalah ribuan Pasang Keris, Tombak dan Pedang Peninggalan Kerajaan Majapahit yang kini mewarnai lantai satu blok A-28 tersebut "Saya mendapat benda ini warisan dari mbah [Kakek, Red] saya," Kisah Hyang Suryo Wilatikto, pewaris benda tersebut, sekaligus Ketua Pura Majapahit [Puri Jenggala] Kakek Hyang Suryo dimaksud adalah Aryo Gede Blitar [AGB]. AGB yang lahir di Blitar, Jatim ini adalah Cucu Sri Aji Pangkajacina [wafat 1448], Dialah suami Ratu Suhita. Ratu ke 6 Kerajaan Majapahit [wafat 1447], Secara turun temurun, ketunan Majapahit ini merawat senjata Sakti tersebut "Kakek saya bilang senjata ini tidak boleh dijual," jelas Hyang Suryo. Benda benda dibawa ke Bali dalam rangka Nyejar Leluhur Majapahit, Maksudnya Pameran pameran benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Majapahit " Saya tidak menyangka benda ini ada pasangannya, karena sebelumnya tak pernah saya buka dari kotak penyimpanan di gudang [Gedong Pararepan]," jelasnya. Dari sekian benda itu adalah Keris Karno Tinanding luk [lekukan] 17 milik Gajah Mada Keris ini panjangnya 1,6 meter. Buatan Empu Sopo sekitar 800 tahun yang lalu, kemudian menjadi milik Gajah Mada [sekitar tahun 1350] "Setelah lima abad tidak dimandikan, selama di Bali, Keris itu di Mandikan" katanya bangga, sesuai namanya keris itu berlekuk 17,

Di mana? Dia mengisahkan, Kejadiannya pada Tumpek Landep pada minggu [ 16 November ] tahun lalu di Puri Anom, Tabanan, prosesinya memakai sesaji nyegoro gunung, saat itulah diakuinya kekuatan Keris Gajah Mada ini di coba AA gusti ngurah Oka "hasilnya pohon beringin seberat satu ton di Puri Anom patah, hampir menimpa balai banjar, disusul angin ribut," kisahnya sambil menunjukkan catatan di Album fotonya. Menurutnya Kejadian itu disaksikan Ngurah Panji, Ngurah Raka, mangku dan ratusan orang pengikut acara Tumpek Landep, plus disaksikan pihak luar Bali, Mangku Ponorogo, Lombok, Jember, Kalimantan hingga daerah lainnya, Yang membuatnya bangga, setelah kejadian tersebut, warga Puri memberi sebuah Sanggah. Tuah lainnya, ketika itu ada orang membawa kapas yang berisi air, kemudian dibasuhkan ke badan keris, air itu diyakini punya kekuatan sakti buktinya? dia menyebut ada nama Gusti Agung Negara Para normal Jero jaksa asal Tabanan, Menurutnya selain pembuktian secara Niskala, pembuktian keaslian juga dilakukan secara Ilmiah,  Diakuinya sebelum dipajang, Koleksi Kerisnya diidentifikasi Ahli Keris Sugeng Wiyono [pembuat Buku Keris, Pengasuh rubrik keris dan budaya Jawa] asal Jogjakarta. [DJOKO HERU S, Ungasan]

Demikianlah untuk menyambut Odalan 2 November 2009 di Pura Majapahit GWK di buka arsip lama serta Jawa Pos Radar Bali semoga menambah pengetahuan dan wawasan Para Penyungsung, pencinta, simpatisan, penonton baik yang senang maupun yang tidak senang Pura Majapahit [Gusti Heker] Tambahan Radar Bali : DENPASAR - Soal karya seni, Bangsa kita ternyata masih unggul, lihat saja karya seni Keris hadiah untuk Dubes China Sam Pok Kong [1400-an] "Wah bagus sekali gambar naganya," komentar anggota DPRD Denpasar Pande Sudirta kepada Koran ini di pameran pusaka peninggalan Majapahit di GWK [Garuda Wisnu Kencana] dua hari lalu, hebatnya diprediksi keris ini sebagai TERINDAH di DUNIA. Indahnya nya Keris ini secara fisik tampak dari Halus nya Lukisan NAGA { LIONG} karya Empu Galuh Kadiri {kini desa Megaluh, Kertosono ,Jatim} Keris yang diolah dengan tangan kosong ini pesanan dari Sri Aji Pangkaja China, Sedianya hendak dihadiahkan kepada dubes China Sam Po Kong melalui Istrinya [So King Ta] alias Suhita Ratu Majapahit VI. Sayang keris tak pernah sampai ke penerimanya, Sam Po Kong keburu tewas 1440, kemudian benda pusaka ini disimpan sebagai kenang kenangan di Klenteng Bang Kuning Kadiri [kini hancur dan jadi petilasan Rondo Kuning Kertasana], [DJOKO HERU S, Ungasan] KERIS GAJAHMADA BIKIN HEBOH PURI ANOM: Semula orang tidak percaya, keris Gajah Mada masih ada. Tetapi seorang keturunan Majapahit mengaku memiliki keris tersebut, Hyang Surya sendiri tidak yakin, keris berlekuk 17 dengan panjang 1,5 meter itu keris Gajah Mada, Namun keyakinan dibuktikan di Puri Anom Tabanan Bali. Keris tersebut pada acara Tumpak Landhep diupacarai oleh Pemangku Puser Jagad dengan sesaji lengkap. Roh Mahapatih turun dan memasuki Pemangku tersebut, Untuk lebih meyakinkan, Tuah keris itu dicoba kekuatannya, Pohon beringin berusia ratusan tahun dengan bobot dua ton lebih roboh, Peristiwa ini disaksikan banyak orang termasuk Gusti Ngurah Raka, Kerabat Puri Anom yang berdarah Majapahit, Pangeran Kalinata dari Banyuwangi, dan ribuan pengunjung, Para Pemangku dan Pemuka Adat. Uji coba pertama belum meyakinkan, di Uji coba lagi untuk menolak Hujan, lagi Gusti Ngurah Anom diminta mencobanya, dengan sedikit upacara, ujung Keris digoreskan ke Tanah, dengan Mantram mantram khusus ditengadahkan ke Angkasa, Tiba tiba Mendung gelap tersisih, sekitar Puri Hujan,tetapi Puri tidak Kehujanan, Padahal hujan ketika itu sempat memporak porandakan lingkungan. Karena diuji coba dua kali berhasil, dalam rapat para Pemangku dan rapat rapat desa memutuskan, Pusaka tersebut dibuatkan rumah di Tabanan. Keris ternyata punya kekuatan yang bisa diwujutkan dalam kehidupan nyata, setidaknya telah dibuktikan Gusti Ngurah Panji, Pemangku Puser Jagad yang disaksikan Gusti Ngurah Oka, Keturunan Ario Kenceng Raja Majapahit yang berda di Tabanan. Pura Anom dipercayai  dipercayai sebagai Pura paling Angker di Bali, kini setiap upacara besar, Keris tersebut diikut sertakan, Keris-Keris tertentu dengan mantram mantram khas dapat memunculkan kekuatan, sebuah bukti yang pantas dikaji,{ Koran MINGGU PAGI Jogja Edisi 14 th 57 1juli 2004} Diberitakan oleh EMPU SUGENG WIYONO Pakar Pusaka Keraton, Pengasuh Rubrik Keris dan Budaya Jawa Ngayogjokarto, melihat Sendiri, dan menguji serta memberi NAMA Pusaka-Pusaka Peninggalan Majapahit HYANG SURYO, tiap Nama Keris saya Tulis Tangan agar tidak di Palsukan dibalik Kartu Nama saya, demikian agar Pakar Keris yang lain maklum adanya disiarkan ulang oleh Gusti Heker  17 Oktober 2009,- Juga terbukti bisa menolak WERENG ketika menyambut Delegasi Parlemen se Dunia di Tanah Lot 2007 dan dikunjungi Ibu Megawati Sukarno. Waktu di Pendak Gajah Mada Turun melalui Mangku Hasil, disaksikan Mangku Presiden SBY Romo Bayu, GRP Nokoprawiro, Bpk. Agung Panitia Penyambutan Parlemen se Dunia yang mendak [ada VCD nya], Para Penyungsung Pura Ibu Majapahit Jimbaran bahkan ikut ngiring ke Tanah Lot di pimpin Jero Gede Susila dari Tirta Gangga Amlapura,- Kini Pusaka Pusaka Majapahit bisa dilihat di Musium Pura Ibu Majapahit Jimbaran, tanpa dipungut Bayaran masuk, Nyejar / Pameran dimulai 9-9-'09 dengan Upacara NGENTEG LINGGIH, ODALAN dan CARU. nanti 2 November juga akan Odalan di Pura Majapahit GWK 1 November jam 16  Pratima dan Pusaka diiring ke GWK yang mau ikut ngiring harap datang sebelum jam 16.00,- tambahan: Pernah Ada  Orang ahli Keris mempertanyakan "NAMA KERIS" tapi setelah dibalik tulisan Nama Keris Empu Sugeng Wiyono yang buku Kerisnya dicetak 14 Bahasa dan terkenal di Dunia, ahli Keris tadi malah berkata "Lho ini Guru saya" mukanya agak merah mengeritik nama Pusaka yang diberikan oleh Gurunya,- Kadang kadang Orang Baca Buku Keris lalu mengaku pembuat Buku sebagai Guru ini sah sah saja,- Pameran Keris Kembar "TWIN EXBITION SWORD OF MAJAPAHIT KINGDOM" bisa ditonton tanpa dipungut karcis,- {Paitia Gusti Heker, Gusti Kampial, Gusti Noko dll}****

Ungkap Kenyataan © 2010 Brahmaraja XI | Majapahit Kingdom