Untuk menyambut Odalan Purnama ke V di Pura Majapahit GWK akan kita kutip Berita Harian NUSA Minggu, 21 Oktober 2007 : DENPASAR, Nusa Bali, Kerauhan massal terjadi saat prosesi pemindahan pratima DURGI KALI di Pura Gading MAJAPAHIT Jimbaran, Kuta Selatan Badung, Sabtu [21/10], Mereka yang kerauhan, empat diantaranya perempuan muda yang tergabung dalam World Hindu Youth Organization [WHYO], dan satu lainnya pengempon Pura Gading Majapahit. Awalnya anggota WHYO ingin meminjam pratima DEWI DURGI KALI di PURA GADING MAJAPAHIT untuk keperluan upacara perayaan DURGA NAVARATRI yang akan dilaksanakan minggu [21/10] malam ini di kampus Universitas Mahendradatta Denpasar. Pratima dipindahkan sehari lebih awal, Sabtu kemarin. Maka, rombongan WHYO yang berjumlah 15 orang ini berangkat hendak meminjam pratima ke Pura Gading Majapahit, pukul 16.30 Wita, Setibanya di Pura, mereka melakukan sembahyang matur piuning. Secara kebetulan ketika rombongan ini datang, Pratima DURGI KALI sudah berada [di meja panjang] didepan Pura,, selain Pratima tersebut, juga ada dua Pratima lainnya di sana, Salah satunya, Pratima Wayang. Saat persembahyangan, datang rombongan pengempon Pura Gading Majapahit sekitar 25 orang dan langsung ikut sembahyang. Seusai sembahyang, barulah rombongan WHYO dan pangempon Pura bersama-sama mengarak ketiga pratima tersebut menuju lokasi Garuda Wisnu Kencana [Pura majapahit GWK], untuk selanjutnya diupacarai. Keanehan mulai muncul ketika prosesi mengarak pratima, saat salah satu panitia perayaan DURGA NAVARATRI , I wayan Suantika, dan seorang pangempon Pura berperilaku aneh, Mereka tiba tiba memukul sepeda motor dan memarahi pengendaranya yang berusaha melewati arak arakan, Semula Pratima akan diarak searah jarum jam berputar di Candi Majapahit GWK, namun, saat putaran pertama akan dimulai,
Pangempon Pura yang berperilaku aneh tiba tiba KERAUHAN perempuan ini marah marah dan berteriak menyuruh arak arakan berbalik dan berlawanan arah jarum jam, akhirnya arak arakan mengikuti saran pangempon Pura tersebut, Setelah memutari Candi, dua Pratima ditaruh di Candi [ model jawa menurut Amplik Ketua PHDI Kuta Selatan], sedangkan Pratima Durgi Kali dibawa menuju Bus, saat itu, Pengempon tadi kembali Kerauhan seraya meminta rombongan didalam bus untuk turun. Justru empat perempuan WHYO ikut kerauhan , Empat perempuan WHYO yang kerauhan itu adalah Ayu Fransiska [pembawa Pratima Dewi Durgi Kali], Dewa Ayu Puspawati, Lilik dan Ni Putu Widyawati. Saat Kerauhanperempuan pangempon Pura itu mengatakan dirinya SABDO PALON, dia mengatakan akan ada BENCANA apabila dalam setahun kedepan, kedua Pura pengganti tidak didirikan [kini di Pura Ibu sudah di buat 2 Candi dan Ngenteg Linggih 9-9-2009] Bahkan, disebutkan ada ombak setinggi pohon kelapa, apabila krama Bali tidak memperhatikan kebaradaan Pura dan Pura dikalahkan oleh kepentingan pariwisata. Sementara, empat perempuan WHYO yang Kerauhan tampak menangis, berbicara sendiri, dan menjerit-jarit, Kerauhan ini terus terjadi sampai rombongan sampai di Kampus Universitas Mahendradata di Denpasar, Lokasi penempatan pratima DURGA DEWI KALI sekaligus lokasi perayaan DURGA NAVARATRI. @ cr 14,- Demikanlah berita Nusa Bali yang Wartawannya ikut Mendak jadi beritanya Pandangan Mata Langsung, Ini perlu Ahli ? Pakar Hindhu, apakah benar Untuk Dewi Durga Putaran ke Candi berlawanan Arah Jarum Jam? semoga menjadi bahan Bahasan maklum anak muda sekarang tidak mengerti jadi mutari Candi arah jarum jam,- Juga komentar orang luar Hindu yang mengatakan Kerauhan Setan seperti Alvatarz juga silahkan komentar jadi satu dengan Pakar Hindhu lalu pembaca juri nya, bebas kok. {Gusti Heker Pakar Internet, Gusti Noko Pakar Alquran dan Team} Jimbaran 18-10-2009,- Perlu di jelaskan semua Pratima dulu Gedongnya di RUKO GWK kemudian Ruko diminta Investor Baru kepada Investor lama, Pihak Pura Majapahit cari Ruko di Puri Gading yang terdekat bila Odalan di Pura Majapahit GWK Mendak Pratima tidak terlalu jauh, Ruko Puri Gading dibantu GWK AC saya yang masang, bahkan Bigsu Shin Sidarta Indrajaya yang memberi Lokasi Pelinggih [investor lama] berkata " Kok tidak cari tanah saja, paling membangunnya 3 bulan kan lebih murah saya bantu keuangan" Beliau minta perpanjangan Ruko 3 bulan pada Investor Baru tapi Hyang Suryo tidak mau perpanjangan nanti dikira Prabu Airlangga Pengemis, demikianlah ceritanya, Sampai sekarang Ruko bekas tempat Pratima masih kosong dan tutup padahal belum di Upacarai untuk Nuntun kepindahan ke Gedong Baru di Puri Gading, karena waktu itu mendadak dan Langsung di Iring Mahasiswa / Siswi Mahendradata, penyungsung dll, di Puri Gading disambut CARU BALI MULA oleh GURU dari Bali Mula Kintamani Batur, Odalan Ngenteg Linggih, Wayang Calonarang Mengui, Tari tarian, Bale Ganjur ngiring dari GWK ke Puri Gading Ruko [dukemen VCD ada], dan Hebat nya dalam sebulan terbentuk Candi dibelakang Ruko, Meru Cor Tertinggi di Indonesia [Versi Bali Pos], Gedung Pratima / Klenteng diresmikan besar basaran Banten Odalan Ngenteg Linggih khusus Adat Bali, Utusan China mengatur Ngalinggihan / Peletak an kepindahan Pratima / Kimsin dengan Mendatangkan Ahli dari China dan Taiwan dengan Sesaji lengkap dari China ini Agar Siwa-Budha nya Sempurna, Barongsai, Barong Ket Bali diikutkan sebagai pelengkap Upacara, Gamelan Gede Bali, Kidung dll pokok nya adat Bali Majapahit dilengkapi {ada VCD} bahkan diberitakan Koran bahasa China, Koran Asli di pigura biar bisa dibaca Tamu Touris Cina dan Jepang,
Ternyata Tulisan jepang China sama hanya ejaan lain, tapi arti sama contoh Pura Ratu Mas cina "Cin Kwan Se" tulisan ini bila dibaca orang Jepang "King Hikari Tera" sama "Sinar Mas" Kwan Se sama Hikari Tera, Aksara satu bisa dibaca China dan Jepang suara saja beda, Bahkan Utusan China yang menanam Pedagingan Buatan Adat Bali, sambil Komat Kamit membaca Mantra Buda Pedagingan di Tanam diiringi Ida Pedanda Muput, Gamelan Bali bertalu-talu, gadis gadis China menyanyikan Mantra Budha, juga yang dari Taiwan dan China sempat Kagum dengan di gunakannya Uang China ? Kepeng untuk Upacara bahkan ditanam sebagai Pedagingan, sampai Bali dan China berpeluk kan mengaku Saudara, waktu pulang masing masing tidak bisa berkata karena terharu, semua mengucurkan Air Mata, mereka baru pertama seumur hidup melihat Upacara Banten selengkap Odalan Bali, bahkan Shoting dari China dikirimkan 12 DVD, kemudian diedit AA Agung jadi satu DVD dengan upacara dari Pasang Tetaring, Melasti, Odalan Ngenteg Linggih, Nyegara Gunung sampai nyineb, Orang Bali dan jawa pun Kagum melihat Upacara Chuia Ngalinggihan dan seumur hidup saya Komang Artanegara [dokumentasi foto] baru Kali ini melihat Upacara selengkap ini, Biasanya Odalan Bali memakai Uang Cina / Kepeng saja, ini justru saya melihat Pemilik Uang Kepeng / China ikut Upacara bahkan Urutan sesaji Ngalinggihan dari China, Jumlah Dupa dll sangat Disiplin dan saya Bersyukur bisa menyaksikan Ngalinggihan / Ngenteg Linggih selengkap ini, Menurut Tamu dari Taiwan memang ini upacara Pertama di Dunia, sana Kelentengnya sudah berusia Ratsan bahkan Ribuan tahun, Jadi Kepindahan Pratima / Kimsin Man Cu Pa Ik / Majapahit ini memang peristiwa Langka, Jarang ada Klenteng di pindah, berhubung Pura Kerajaan Majapahit / Man Cu Pa Ik pindah ke Bali karena di tutup maka mereka membantu se Sempurna Mungkin Upacara nya mengingat Putri Raja Miao Li adalah Permaisuri Brahmaraja yang juga Luluhur Mereka dinaikkan Raja Thang / Tong yang juga Putri nya Miao Shan usia 17 tahun Mokswa jadi Dewi Kwan Im Pelindung Kerajaan di China, Kakaknya Miao Yin El kemudian Menurunkan Raja Miao Li menurunkan Yulan Permaisuri Brahmaraja Raja Daha / Tha Ha, Cauwa / Jawa, Man Cu Paik negara Nan Hai di SD china sudah di Ajar kan jadi Sejarah Man Cu Pa Ik / Majapahit di China cukup dikenal, di Arab memang tidak di kenal,-{ saya ceritakan kembali karena saya melihat dengan mata kepala saya upacara Langka ini saya Komang Artanegara Bendahara Pura Majapahit GWK} 18-10-2009 silahkan komentar kalau kurang jelas saya perjelas.
Pangempon Pura yang berperilaku aneh tiba tiba KERAUHAN perempuan ini marah marah dan berteriak menyuruh arak arakan berbalik dan berlawanan arah jarum jam, akhirnya arak arakan mengikuti saran pangempon Pura tersebut, Setelah memutari Candi, dua Pratima ditaruh di Candi [ model jawa menurut Amplik Ketua PHDI Kuta Selatan], sedangkan Pratima Durgi Kali dibawa menuju Bus, saat itu, Pengempon tadi kembali Kerauhan seraya meminta rombongan didalam bus untuk turun. Justru empat perempuan WHYO ikut kerauhan , Empat perempuan WHYO yang kerauhan itu adalah Ayu Fransiska [pembawa Pratima Dewi Durgi Kali], Dewa Ayu Puspawati, Lilik dan Ni Putu Widyawati. Saat Kerauhanperempuan pangempon Pura itu mengatakan dirinya SABDO PALON, dia mengatakan akan ada BENCANA apabila dalam setahun kedepan, kedua Pura pengganti tidak didirikan [kini di Pura Ibu sudah di buat 2 Candi dan Ngenteg Linggih 9-9-2009] Bahkan, disebutkan ada ombak setinggi pohon kelapa, apabila krama Bali tidak memperhatikan kebaradaan Pura dan Pura dikalahkan oleh kepentingan pariwisata. Sementara, empat perempuan WHYO yang Kerauhan tampak menangis, berbicara sendiri, dan menjerit-jarit, Kerauhan ini terus terjadi sampai rombongan sampai di Kampus Universitas Mahendradata di Denpasar, Lokasi penempatan pratima DURGA DEWI KALI sekaligus lokasi perayaan DURGA NAVARATRI. @ cr 14,- Demikanlah berita Nusa Bali yang Wartawannya ikut Mendak jadi beritanya Pandangan Mata Langsung, Ini perlu Ahli ? Pakar Hindhu, apakah benar Untuk Dewi Durga Putaran ke Candi berlawanan Arah Jarum Jam? semoga menjadi bahan Bahasan maklum anak muda sekarang tidak mengerti jadi mutari Candi arah jarum jam,- Juga komentar orang luar Hindu yang mengatakan Kerauhan Setan seperti Alvatarz juga silahkan komentar jadi satu dengan Pakar Hindhu lalu pembaca juri nya, bebas kok. {Gusti Heker Pakar Internet, Gusti Noko Pakar Alquran dan Team} Jimbaran 18-10-2009,- Perlu di jelaskan semua Pratima dulu Gedongnya di RUKO GWK kemudian Ruko diminta Investor Baru kepada Investor lama, Pihak Pura Majapahit cari Ruko di Puri Gading yang terdekat bila Odalan di Pura Majapahit GWK Mendak Pratima tidak terlalu jauh, Ruko Puri Gading dibantu GWK AC saya yang masang, bahkan Bigsu Shin Sidarta Indrajaya yang memberi Lokasi Pelinggih [investor lama] berkata " Kok tidak cari tanah saja, paling membangunnya 3 bulan kan lebih murah saya bantu keuangan" Beliau minta perpanjangan Ruko 3 bulan pada Investor Baru tapi Hyang Suryo tidak mau perpanjangan nanti dikira Prabu Airlangga Pengemis, demikianlah ceritanya, Sampai sekarang Ruko bekas tempat Pratima masih kosong dan tutup padahal belum di Upacarai untuk Nuntun kepindahan ke Gedong Baru di Puri Gading, karena waktu itu mendadak dan Langsung di Iring Mahasiswa / Siswi Mahendradata, penyungsung dll, di Puri Gading disambut CARU BALI MULA oleh GURU dari Bali Mula Kintamani Batur, Odalan Ngenteg Linggih, Wayang Calonarang Mengui, Tari tarian, Bale Ganjur ngiring dari GWK ke Puri Gading Ruko [dukemen VCD ada], dan Hebat nya dalam sebulan terbentuk Candi dibelakang Ruko, Meru Cor Tertinggi di Indonesia [Versi Bali Pos], Gedung Pratima / Klenteng diresmikan besar basaran Banten Odalan Ngenteg Linggih khusus Adat Bali, Utusan China mengatur Ngalinggihan / Peletak an kepindahan Pratima / Kimsin dengan Mendatangkan Ahli dari China dan Taiwan dengan Sesaji lengkap dari China ini Agar Siwa-Budha nya Sempurna, Barongsai, Barong Ket Bali diikutkan sebagai pelengkap Upacara, Gamelan Gede Bali, Kidung dll pokok nya adat Bali Majapahit dilengkapi {ada VCD} bahkan diberitakan Koran bahasa China, Koran Asli di pigura biar bisa dibaca Tamu Touris Cina dan Jepang,
Ternyata Tulisan jepang China sama hanya ejaan lain, tapi arti sama contoh Pura Ratu Mas cina "Cin Kwan Se" tulisan ini bila dibaca orang Jepang "King Hikari Tera" sama "Sinar Mas" Kwan Se sama Hikari Tera, Aksara satu bisa dibaca China dan Jepang suara saja beda, Bahkan Utusan China yang menanam Pedagingan Buatan Adat Bali, sambil Komat Kamit membaca Mantra Buda Pedagingan di Tanam diiringi Ida Pedanda Muput, Gamelan Bali bertalu-talu, gadis gadis China menyanyikan Mantra Budha, juga yang dari Taiwan dan China sempat Kagum dengan di gunakannya Uang China ? Kepeng untuk Upacara bahkan ditanam sebagai Pedagingan, sampai Bali dan China berpeluk kan mengaku Saudara, waktu pulang masing masing tidak bisa berkata karena terharu, semua mengucurkan Air Mata, mereka baru pertama seumur hidup melihat Upacara Banten selengkap Odalan Bali, bahkan Shoting dari China dikirimkan 12 DVD, kemudian diedit AA Agung jadi satu DVD dengan upacara dari Pasang Tetaring, Melasti, Odalan Ngenteg Linggih, Nyegara Gunung sampai nyineb, Orang Bali dan jawa pun Kagum melihat Upacara Chuia Ngalinggihan dan seumur hidup saya Komang Artanegara [dokumentasi foto] baru Kali ini melihat Upacara selengkap ini, Biasanya Odalan Bali memakai Uang Cina / Kepeng saja, ini justru saya melihat Pemilik Uang Kepeng / China ikut Upacara bahkan Urutan sesaji Ngalinggihan dari China, Jumlah Dupa dll sangat Disiplin dan saya Bersyukur bisa menyaksikan Ngalinggihan / Ngenteg Linggih selengkap ini, Menurut Tamu dari Taiwan memang ini upacara Pertama di Dunia, sana Kelentengnya sudah berusia Ratsan bahkan Ribuan tahun, Jadi Kepindahan Pratima / Kimsin Man Cu Pa Ik / Majapahit ini memang peristiwa Langka, Jarang ada Klenteng di pindah, berhubung Pura Kerajaan Majapahit / Man Cu Pa Ik pindah ke Bali karena di tutup maka mereka membantu se Sempurna Mungkin Upacara nya mengingat Putri Raja Miao Li adalah Permaisuri Brahmaraja yang juga Luluhur Mereka dinaikkan Raja Thang / Tong yang juga Putri nya Miao Shan usia 17 tahun Mokswa jadi Dewi Kwan Im Pelindung Kerajaan di China, Kakaknya Miao Yin El kemudian Menurunkan Raja Miao Li menurunkan Yulan Permaisuri Brahmaraja Raja Daha / Tha Ha, Cauwa / Jawa, Man Cu Paik negara Nan Hai di SD china sudah di Ajar kan jadi Sejarah Man Cu Pa Ik / Majapahit di China cukup dikenal, di Arab memang tidak di kenal,-{ saya ceritakan kembali karena saya melihat dengan mata kepala saya upacara Langka ini saya Komang Artanegara Bendahara Pura Majapahit GWK} 18-10-2009 silahkan komentar kalau kurang jelas saya perjelas.