English Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese French German Dutch

Minggu, November 15, 2009

HUKUM HARUS BISA MELINDUNGI RAKYAT KECIL

i-om

Mentri Hukum dan Perundang undangan Hak asasi Manusia [MENKUMDANG] Patrialis Akbar yang sempat bertemu Hyang Suryo, Raja Abhiseka Majapahit Sri Wilatikta Brahmaraja XI di Hotel Patra Jasa Tuban Bali.

Dalam rangka Kerjasama Universitas Mahendradata Pasca Sarjana Hukum dengan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Untuk melindungi Hasil Karya Intelektual Bangsa agar tidak diklaim Negara Lain. Yang diprakarsai President The Sukarno Center Sukmawati Sukarnoputri. Dalam Sambutannya sang Mentri Kabinet Bersatu 2009-2014 ini berjanji akan Menegakkan Hukum di Daerah yang salah kaprah mengartikan Otonom di mana banyak Peraturan Hukum yang bertentangan dengan PERDA setempat.

Juga melaksanakan Perintah Presiden SBY untuk GM [Ganyang Mafia] Juga akan memberikan Pasport Gratis pada TKW agar meringankan beban Pahlawan Devisa ini. Juga terkesan banyak Anak kecil yang di Hukum Nyopet HP gara gara untuk Makan, Ini Tugas Negara mensejahterakan Anak Anak yang harusnya menjadi Tanggungan Negara sesuai pasal 31 UUD 1945, yang masih belum bisa membantu sepenuhnya. Sang Mentri juga mengagumi Bung Karno Pendiri Bangsa dimana Nama Bung Karno bernilai "Jual Tinggi", dan Untung Pendiri The Sukarno Center adalah Putri Bung Karno sendiri yaitu Sukmawati Sukarno.

Rektor Universitas Mahendradata DR Sri Gusti Arya Wedakarna dalam kerjasama ini juga menyebutkan Sejarah Universitas nya yang di dirikan Bung Karno 1963 dengan nama Unversitas MARHAEN, Ketika terjadi Peristiwa G 30 S PKI 1965 dimana ketika itu untuk menjatuhkan Presiden Soekarno maka terjadi Penumpasan Para Pendukung Sang Presiden Yang cukup kuat dan dicintai Rakyat nya 1965-1966 dimana setelah jutaan Orang berhasil di Tumpas dengan tuduhan PKI kemudian Bung Karno dijatuhkan dan Semua yang berbau Soekarno di Haramkan, Termasuk Ajaran Soekarnoisme, Marhaenisme bahkan Buku Buku Tentang Presiden Tersakti dan Terpandai di Dunia ikut menjadi Larangan dan di Haram kan Orde Baru.

Terpaksa Universitas Tertua di Indonesia Timur ini berganti nama MAHENDRADATA mengambil nama Leluhur Jawa Bali yaitu Putri Kadhiri yang di Linggihkan di Pura Durga Kutri Mahendradata Blahbatuh sejak Zaman Raja Udayana Suami Beliau yang Berjaya menjadi Raja Bali 1000 tahun yang lalu, Tidak salah memilih nama ini Karena Ibu Mahendradata Adalah Ibu Nusantara dimana Beliau Menciptakan Raja Raja Nusantara Dari Putranya sendiri Yaitu Prabu Airlangga [Menjadi nama Universitas di Surabaya Jawa Timur].

Hingga Raja Raja Majapahit Yang berhasil Menyatukan Nusantara Hingga Bung Karno Presiden Pertama dan Pendiri Republik Indonesia ini yang mengambil Pancasila sebagai Dasar Negara juga diambil dari Kitab Majapahit Sutasoma Hasil maha Karya Empu TANTULAR yang banyak mendapat Kontroversi dari Agama Islam yng menginginkan Sariat Islam. Hingga Presiden Indonesia bertitel DOKTOR 26 berhasil dijatuhkan 1967, setelah 1965-1966 Pengikutnya berhasil di Tumpas sampai Akar Akar nya,

Bahkan Gebernur Bali Soetedja Pengikut Setia Presiden yang di Granat, di Bedil, ditodong Meriam, bahkan diberondong Mitraliur dari Pesawat MIG 17 yang di Piloti Maukar Tapi tetap Lolos ini, Di Culik dan Sampai kini tidak tahu dimana Mayat nya berada, Bukan Gubernur Bali saja yang hilang, Bahkan Banyak Para Pahlawan yang mengalami nasib serupa, Seperti Bung Tomo Pahlawan 10 November di Surabaya pun Menikmati Tahanan Orde Baru, Juga Mertua SBY Jendral Sarwo Edi Wibowo yang berjuang menegakkan Orde Baru dengan Menumpas PKI, tetapi tidak pernah mendapat Kedudukan yang layak hanya Ketua BP 7 bahkan jadi PANGDAM apa GUBERNUR pun tidak pernah, Hingga Menantunya kini langsung jadi Presiden RI 2 X menerima dan memetik Jasa SANG  MERTUA, ini Sejarah nyata.

Dan 15 November 2009 Mentri SBY bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar yang juga Pengagum Bung Karno bekerja sama Dengan Universitas yang didirikan Bung Karno dengan menanda tangani Prasasti Kerja sama untuk Menolong Bangsa ini Agar Terlindungi Karya Intelektual nya dengan memberikan Pengakuan Patent agar tidak di Serobot Bangsa Lain Hak Patent nya. Yang mana Kerja Sama ini disaksikan Raja Abhiseka Majapahit Sri Brahmaraja Wilatikta XI selaku Patner Universitas Mahendradata dalam Pengkajian, Pelestarian Sejarah Budaya Majapahit, Serta ngembangan nya yang terbukti Bisa Menyatukan Nusantara dan bahkan Tatacara Pemerintahan nya ditiru Dunia seperti Pemilu di Dunia selalu Mencari Perdana Mentri atau Maha Patih Gajah Mada, Bahkan Majapahit juga Pencipta Sistem Negara Federal yang dianut Amerika Serikat dimana  Presiden Obama mengetuai 33 Negara Federal yang juga punya Preseden, dimana Zaman Majapahit di Nusantara ada Raja Raja Tapi mereka dibawah Raja Pusat Majapahit Prabu Hayam Wuruk, Adat Majapahit yang Berjaya dengan membesarkan Upacara  SRADA dengan Melakukan Odalan Untuk Leluhur Bangsa hingga Mengalami Zaman Keemasan Nusantara, Adat Pemujaan Leluhur ini Sirna Ilang Kertaning Bumi Setelah berhasil di Hancurkan Raden Patah dan Wali Songo, Dimana Pura Wilatikta Trowulan 1400 Saka 1478 Masehi berhasil di Tumpas, Hingga Penduduk Majapahit Lari ke Gunung Gunung karena tidak mau ikut Sariat Islam yang betrtentangan dengan Adat Pemujaan Leluhur, Yaitu Menyembah Allah, dengan meniadakan Upacara Odalan / Srada yang banyak menghabiskan Dana tapi memakmurkan Bangsa dan Negara, Sebagian  Kalangan Para Brahmana /Empu juga malah Lari ke Bali seperti Dah Hyang Nirata Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh, dan ikut Menjaga bali Melestarikan Adat Leluhur yang dianut sejak ribuan tahun yang lalu, Dan membuktikan Bali saat ini Menjadi Perhatian DUNIA atas Adat dan Budaya yang di Lestarikan nya Terbukti Pura Durga Kutri Mahendradata selama 1000 tahun tetap Lestari Upacara tanpa Henti yang membuat Rakyat nya tetap seperti Zaman Majapahit Gemah Ripah Loh Jinawi Tata tentrem Kerta raharja.

Tidak ada Pencuri, Penduduk Jujur Jujur Percaya Karma, Hasil Panen Bagus, Salak, jeruk Manis manis akibat Selalu Upacara Persembahan Kepada Leluhur Tanah yaitu Dewi Sri, Dewa Tumbuhan Boma Putra Dewi Sri, Bapaknya Dewa Wisnu berupa Air Sumber Panguripan karena Tanpa Air Manusia tidak bisa Hidup, Pokok nya Adat Leluhur di lestarikan biarpun Dana Terbuang Besar tapi dinikmati Bangsa Sendiri Karena memakmurkan Pasar Pasar Lokal, ketimbang Naik Haji uang hilang memelaratkan Bangsa, Buktinya setelah sejak 1965 dimana Adat Majapahit di Larang, Tulisan Jawa Terbitan Tan Khoen Swie tentang Majapahit dilarang, Juga Tulisan China Saudara se Asia beserta adat nya juga ikut di larang diganti Tulisan dan Adat Arab, Nasib bangsa bukan maju tambah Celaka Penipuan merajalela Karena tidak percaya Karma, Tanah tidak pernah di Upacarai di keduk hasilnya untuk naik Haji, Akhirnya tanah marah, tidak memberi Rejeki Penduduknya makan nasi Basi / Aking karena Dewi Sri Dewi Padi marah tidak pernah dihargai dan masih untung  Rela dimakan karena Kasihan tapi bekas Nasi yang dijemur dimasak lagi atau Karak, Belum lagi Hama Katah Angdatengi, seperti Wereng, Tikus, Keong Mas, Tungro dll membuat panen gagal, Angin Agung Anggergisi Angin Besar Menerjang Rumah Rumah Hancur, Menara Besi luluh jadi Karet dan Ambruk {TV 16/11}Akibat Bhatra Bayu sudah tidak di Hormati, Gempa pun tidak bisa di Prediksi akibat Dewa Bumi / Tho Di Kong [istilah China] marah marah tidak pernah di suguhi karena Tanah Arab yang dianggap Suci, Lumpur Lapindo, Sumur keluar Api, Kecelakaan menjadi jadi karena tidak diberi Odalan dan caru.

Akhirnya caru nya Orang padahal kalau mau Upacara masih lebih murah daripada Orang banyak yang mati, Tapi kukuh dengan Takdir Ilahi, Pokoknya parah lah kena Doktrinasi Budaya Islam yang menang sendiri, Banjir Bandang, Air Laut Naik kedarat akibat Wisnu dewa Air yang dibenci, Air Zam Zam dikatakan suci, Padahal Mata Air Kita, Sungai, Ngerai, Air Terjun sangat Banyak tidak dihargai, Arab kering Krontang Sumur se Negara cuma satu Sumur Zam Zam malah di puja puja sampai naik Haji, Jadi Kalau Dewa Wisnu Memberi Bencana Air tetap kukuh Takdir Allah yang biarlah itu  hak asasi [HAM] dan seterusnya

Jadi kini Bali Terbukti tetap Sakti dan Suci biarpun sudah banyak Penduduk Pendatang yang ikut nimbrung cari makan, jadi inilah Bukti nya biarpun Bali Kecil tapi masih menjadi Harapan bisa menghidupi, Penduduk nya Jujur menyewakan Mobil dibawa Lari jadi kan ini menghidupi Orang juga biarpun dianggap Bodoh masih banyak rejeki.

Demikianlah Cerita Bali Yang kini menjadi Sinar Dunia akan Adat nya yang unik tiada dua nya, Hingga Universitas Marhaen yang masih Lestari bisa Kerjasama dengan Mentri dalam Bidang Perlindungan Karya Bangsa yang Abadi, Semoga bali Abadi dan Menjadi Percontohan Dunia hingga Kapanpun selama Surya dan Bulan masih Menampak kan Sinarnya ya kadang kadang tertutup Awan , atau di BOM 2 X tapi Tetap Berseri {Drs Komang Artanegara SE ikut menghadiri Pertemuan dengan Mentri} Bali 16-11-2009

Ungkap Kenyataan © 2010 Brahmaraja XI | Majapahit Kingdom