English Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese French German Dutch

Jumat, November 06, 2009

PRABU AIRLANGGA KAWITAN JAWA BALI DI SINEB

i-om

5-11-2009 Jam 20.00 WITA Pratima Kawitan Jawa bali Prabu Airlannga di Sineb, Puluhan Mangku Hindu dan Biksu Budha mengadakan Doa Penyineban di Ruko Puri Gading Jimbaran diiringi Irama Bale Ganjur dan Tabuhan Barongsai, Pusaka Pusaka dan Simbol simbol Kerajaan Majapahit kemudian diiring ke Pura Ibu Majapahit di belakang Ruko Puri Gading, Suasana Cukup Menggembirakan setelah beberapa hari Sibuk Odalan, kini semua merasa lega Odalan sudah Sukses terlaksana, 26 Pagi mulai Tamu Tamu Luar Bali meninggalkan Pura Ibu menuju Bandara Ngurah Rai pulang ke Rumah, Negara nya masing masing, ya ada beberapa Tamu yang masih tinggal untuk keperluan lain termasuk Rombongan dari Jakarta yang masih Kerabat Mantan Menhankam Pangab Jendral M Panggabean yang akan mengadakan Show di GWK, Pendeta Bun Bio Surabaya diiring Pengikutnya kelihatan meninggalkan Pura Ibu iring iringan Mobil menuju Surabaya, Biksu Alung melepas kebrangkatan Pengikut Odalan acara Langka yang di Jawa sangat Sulit diadakan karena ditutupnya Pura Majapahit Trowulan yang bisa mengadakan Odalan dengan Tulus Iklas tanpa mengada ada dengan dana banyak yang ingin Odalan tapi tidak kuat biayanya dan ijinnya juga lalu siapa yang di Odali?,

Dimana Banten Odalan datang sendiri dari Para keturunan Majapahit yang di Bali, seperti Keluarga Besar Majapahit Negara, Tabanan, Denpasar, buleleng dll Biasanya Pura yang mendak Tirta ke Trowulan untuk Odalan, pada selesainya Odalan mereka akan datang Matur Piuning Suksesnya Odalan dan Odalan pula di Pura Majapahit Trowulan, Hal ini sejak 2001 sudah tidak bisa lagi, Akibat Pura Majapahit Trowulan ditutup, bahkan 2002 ada Rombongan nekat Mendak Tirta ke Trowulan Pimpinannya Mangku sempat diseret Keluar Pura oleh Imam Takmir Masjit Cempa Karyono disaksikan Camat, Kapolsek, Ketua RT dan masyarakat Trowulan, Dan Camat yang nutup dan menempel Pengumuman "Dilarang Ritual dan Kegiatan Apapun" akhirnya Struk dan kurang kebih 3 tahun tidak bisa bertugas diakhiri Tewas, Khoirul Huda Guru SMP Islam dan Ketua GP Ansor Trowulan yang ikut mendalangi Penutupan malah di kroyok Orang soal Hutang Tebu, dan diselamatkan Hyang Suryo yang kebetulan lewat pas Upacara Suroan di Pendapa Agung Trowulan jam 24.00 WIB Hyang Suryo Lewat Perempatan Nglinguk 200 meter dari Pendopo Agung melihat ada Orang di Kroyok dan dihajar sampai lari tetap dikejar, Hyang Suryo yang Pura nya diserbu Khoirul Huda memanggil Polisi Di Pendopo Agung dan Polisi berhasil menyelamatkan Ketua Ansor Khoirul Huda yang justru Dalang Penyerbuan dan Penutupan Pura Majapahit Hyang Suryo, besoknya Polisi yang menyelamatkan datang ke Hyang Suryo mengatakan mengapa menyelamatkan musuhnya? dijawab "Jangan melihat musuh atau kawan, Polisi wajib menyelamatkan Warga yang mengalami perlakuan diluar hukum, lha wong Copet dikeroyok saja di Selamatkan di TV, apalagi Orang terhormat seperti Guru Huda" Sang Polisi sempat termenung mendapat jawaban ini,


Justru kini Akibat Penutupan Pura Majapahit malah bisa Odalan di Bali, Ketika Berada di GWK, Buleleng ingin memiliki Ganesa tertinggi di Dunia "Sungsung saja Pratima Ganesa Majapahit di Buleleng pasti terwujut itu Ganesa" sabda Sri Wilatikta Brahmaraja XI di Hotel Wijaya di Buleleng didepan Banyak orang termasuk Ketua Keluarga besar Marhaen [KBM] yang kini Anggota DPRD Bali, Mangku Jelada dll, Akhirnya Pratima benar benar di Sungsung dibarengi Nyejer / Pameran Pusaka Majapahit di Gedung Sasana Budaya / Musium Singaraja, Tepat 9 bulan terwujutlah Ganesa tertinggi di Dunia masuk MURI atas Prakarsa President Word Hindu Youth Organization Gusti Arya wedakarna, dan didanai Karl Guter Meyer atau MR. Kalla trah Arya di Jerman, inilah hasil Penutupan Pura Trowulan, disusul Pura Ibu Puri Gading Meru nya termegah di Nusantara untuk Durga Tangan Seribu atau di China dikenal Jien So Jien Yen Kwan Se Ying Po sat, yang bisa merukunkan Umat Hindu Pemuja Durga / Parwati / Uma Dewi, dan China Pemuja Dewi Kwan Im Tangan Seribu, Ternyata Pratima Durga Tangan Seibu malah Manivestasi Dewi Mahendradata Ibunda Kawitan Jawa Bali Prabu Airlangga, dimana Rektor Universitas Mahendradata DR Gusti Arya Wedakarna pun Sering Meminjam Pratima Durga untuk di upacarai Odalan di Universitas nya yang kebetulan Durga Mahisa Nandini ini simbol Universitas Mahendradata sendiri, Universitas ini dulu namanya "MARHAEN" karena berbau Bung Karno waktu itu Ajaran, buku nya dilarang dan Bung Karno pengikut nya sedang gencar di Tumpas, maka Universitas ini untuk menyelamatkan diri berubah jadi Mahendradata, dimana hikmah nya Pratima Mahendradata ke Bali karena Trowulan di Tutup dan bisa di Odali di Mahendradata, jadi semua yang Mata Dunia menganggap Musibah janganlah dianggap Musibah, tapi Ambil hikmah nya saja, di tutup itu Pura Majapahit Trowulan ambil Hikmah nya sekarang di Bali dan menciptakan Ganesa Tertinggi di Dunia dan inipun anggap Kebetulan saja, dan Peresmian Tanda tangan Prasasti juga kebetulan Brahmaraja Wiatikta XI dan Ibu Sukmawati Sukarno yang tertera, Jadi Semua anggap Kebetulan sebab ngomong Nyata / di Program Leluhur siapa yang percaya? Semua sudah dikuasai Agama yang tidak Percaya Leluhur dan hanya segelintir Orang yang masih percaya, Kebanyakan hanya Mengeritik tanpa Sokusi itu Jago jago Kitab Quran dan Injil Alvatarz, Manusia yang otaknya sudah Langsung Allah tanpa memikirkan Hukum Allah yang harus menghormat Orang Tua, merasa melebihi Allah itu sendiri, Berhak menutup, menghina Adat Orang, merasa memiliki Negri ini dengan Teror nya, hukum Arab nya dll. Semua itu kita hadapi dengan Hikmah nya bahkan ajaran Jesus 'Ditempeleng pipi kiri kasikan yang kanan" itulah Jesus akhirnya di Salib, Kalau Muhammad wah Sukses Menumpas Kristen Jesus Pendahulu nya 600 tahun lebih tua, Lha inilah Acuan Sukses yang juga berhasil Menumpas Adat Budaya Majapahit dengan Damai katanya, 1065-1966 Orang tidak ke masjit di bunuh yaitulah Damai, yang mati damai di Alam nya, Nge Bom juga damai, Nyerbu, ngebom dan nutup Pura Majapahit juga Damai katanya, ya semua Damai dibibir saja, jadi biarlah kita dianggap Bodoh karena Jujur Percaya Karma, biar saja suruh neruskan apa maunya Aparat yang merasa sama Agama nya tidak ambil perduli, biar saja, Sekarang TV lagi ribut Hukum di Negri ini yang tidak adil katanya, Itu Yang Besar, lha yang Kecil saja seperti Diskriminasi Penutupan tidak diperhatikan apalagi yang Besar? Orang bisa Besar kan dari kecil dulu, yang kecil kecil dibiarkan akhirnya yang besar pun merajalela, inilah Cermin negeri yang Konon Pancasila dasar negaranya, Musyawarah Mufakat, hanya slogan contoh Achmadiah ingin Dialog tetap di Hancurkan. Organisasi Besar sejak1925 saja tidak bisa apa apa kena Pelecehan Islam tuduhan Allah yang harus dihancurkan, bung Karno Orang yang berjuang bisa dihabisi hingga pengikut nya apalagi yang kecil? Inilah Realita republik ini yang kini dilanda Bencana Alam Tulisan Sabdopalon yang dianggap Tahayul juga Prabu jayabaya Raja Kadhiri menulis untuk Rakyat nya juga tidak dianggap kalau Buku Tulisan untuk Bangsa Arab bukan untuk Rakyat Joyoboyo, lhaaa harus dipakai bahkan pemaksaan memakainya denga Klewang sesuai simbulnya dan sudah terbukti 1965-1966  banyak Orang terbunuh dengan Klewang hingga semua masuk Islam ketakutan dibunuh, sampaisekarang di TV sampai bosan Pertunjukan kekerasan Islam Show Penghancuran Orang yang tidak disenangi seperti Saptodarmo, Achmadiah, Keperacyaan Hindu Budha, Solat bahasa Indonesia dll dsb dst inilah sekedar Cerita Nyata bukan menjelekkan, habis TV juga menyiarkan Berita Mahasisawa Theologi Kristen yang kampus nya tidak bisa ditrima warga sekitar kampus, di ungsikan di Bekas Balai Walikota kini sedang berhadapan Polisi karena mau di gusur lagi, Kampus nya tidak boleh ditempati, orangnya di ungsikan harusnya kalau Aparat Tegas tidak ada yang mustahil, karena ketidak tegasan akhirnya Negara di Lecehkan, Yang Besar seperti Kristen Agama di akui Pemerintah saja tidak bisa dilindungi apalagi Pura Majapahit yang bukan Agama hanya Budaya dan Mentrinya baru ada belakangan yang kalah dengan Mentri Agama yang bisa bikin SKB, dan MUI nya bisa bikin Fatwa Sesat ubtuk menumpas Lawan lawan Islam, ya inilah kalau cerita Tentang Agama yang Hebat terbukti bisa Numpas Lawanya nyata juga bukan dongeng Bobo malam, nah Demikianlah Cerita Sukses Odalan Leluhur Kawitan Jawa Bali yang karena Hikmah Penutupan bisa Odalan di GWK marilah kita semua ber Hikmah apapapun Hikmah saja Alam Marah Hikmah, Bencana Hikmah banyak sumbangan, Mari kita smua ber Hikmah anak anak.. {Drs Komang Artanegara Mantan Panitia Odalan Pura GWK dibantu team} Ungasan 6-11-2009,-

Ungkap Kenyataan © 2010 Brahmaraja XI | Majapahit Kingdom