English Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese French German Dutch

Kamis, April 08, 2010

EMPU SINDOG KUNJUNGI CANDINYA

i-om
Empu Sindog Pendiri Dinasty Sien Deog yang di China diakui sebagai Penemu Kalender Musim dan bisa menghitung bulan untuk kapan penanaman Padi dan Kacang agar tidak salah mangsa dan Pengairan Irigasi serta Peralatan Pertanian seperti Pacul, Arit, Sekrop, Gaharu [Senjatanya Ti Pat Kay] dll dari Bahan Baja pilihan, Empu Sindog di Nusantara di Manivestasikan Dewa Berwajah 4 meliputi Dewa Wisnu, Siwa dan Brahma foto samping, di China dikenal SE MIEN FO, Pada Tahun baru saka 1932 yang lalu sempat Berkunjung ke Candi nya di Loceret Nganjuk atau yang dikenal Anjuk Ladang, Foto samping Pratima Empu Sindog dilatar belakang Candi nya yang hancur.Candi ini terletak di Loceret Mganjuk Jawa Timur bermotif Budha sesuai yang dianut Dinasty Sindog dari China adalah Budha.

Bersama Keturunannya yang ke XVII Sri Wilatikta Brahmaraja XI didampingi Gusti Pangeran Putu Surya dan Pandita Majapahit GRP Prawiradipura serta Raden Sisworo Gautama yang sudah makan nasi putih saja selama 30 tahun menjalani Budha Jawi, Pratima Se Mien Fo ini baru Pertama kalinya dibawa ke Candi nya sejak 500 tahun Keruntuhan Majapahit dimana yang sangat mengejutkan ketika tiba di Candi Penduduk sedang Upacara Tumpengan kemudian Pucuk nya di Suguhkan ke Pratima Empu Sindog yang masih diakui sebagai leluhur atau Danyang Desa, Hingga Pandita Majapahit Prawiradipura ikut menyalakan Dupa agar Upacara Tumpengan bisa sampai pada leluhur melalui Asap Dupa sesuai Adat Siwa Budha yang selalu menggunakan Dupa sebagai sarana Komunikasi dengan leluhur.

Sedang setelah Agama Islam Dominan dianut masyarakat pemakaian Dupa yang disebut Lidi China ditiadakan padahal dalam kitab Wahyu Allah dikatakan Malaikat pun membakar Dupa agar asap Dupa bersama permintaan Do'a Orang Orang saleh sampai kehadirat Allah dan ini tidak di umumkan demi Politik Para Pimpinan Agama Islam karena kalau Orang do'a nya langsung di terima Allah Juru do'a tidak laku jadi Do'a ke Tuhan pun di Makelari, dimana Orang Tumpengan Tanpa Dupa akhirnya leluhur tidak bisa menerima Sesaji dan seolah Sesaji Tumpeng dimakan sendiri oleh Orang Orang yang tumpengan tanpa leluhur bisa menerima karena tanpa perantara Asap Dupa, dan Mubasirlah Tumpengan tadi karena hanya untuk dimakan Sendiri, inilah keahlian Islam berwajah Jawa tapi Otak nya Arab Zaman dahulu yang berhasil Menumpas Budaya jawa yang membakar Dupa bila Selamatan agar Penduduk tetap Sengsara karena Do'a nya tidak sampai ke Leluhur dan Tuhan dan akhirnya Penduduk jadi Tolol dan Dungu, malah Kelenteng Tempat leluhur dan Banyak membakar Dupa dan umat nya pada enak dan kaya dilarang dan banyak yang di hancurkan serta Sekolah China pun di Tutup banyak Guru dan Murid nya di Bunuh karena di Cap Komunis Tidak ber Tuhan 1966-2000, sampai Tulisan China dan Patung Leluhur Empu Sindog Foto Samping disuguh Pucuk Tumpeng dibungkus Daun Pisang pun dilarang di Upacarai terbukti Pura majapahit Trowulan yang selalu mengupacarai Leluhur Empu Sindog di Tutup dilarang Ritual dan Kegiatan dalam bentuk apapun 2001 oleh Camat Trowulan, agar Bangsa ini Sengsara jadi Budak dan Tolol dan mudah dikuasai karena terputus dengan Leluhur Kawitannya,  Lebih Tragis lagi Orang Jawa pun juga sampai jutaan di Tumpas dengan Cap yang sama padahal mereka tercatat dan diketahui tidak pernah ke Masjid karena mereka Nasional dan Komunis tapi masih percaya leluhur Adat yang sudah Ribuan tahun dan suka Tumpengan dan Nyekar ke leluhur dengan Adat Ruwat dan Bersih Desa yang bertentangan dengan Ajaran Islam yang tidak kenal Ruwatan karena dianggap Sirik / Musrik dan Nyuguh Setan kalau bikin Sesaji karena di Arab tidak ada buah buahan untuk Sesaji yang ada cuma Kurma bahkan Makam Nabi Muhammad pun dilarang dikultuskan atau di Puja Upacara, bahkan juga di Era Orde Baru Larung Sesaji di Telaga Ngebel Madiun dilarang Bupati sampai masuk Koran hingga Leluhur tidak bisa makan Turunan nya pun makan nasi Aking dan hidupnya susah kena Musibah, untung di Bali tidak dilarang dan Upacara Pakelem selalu diadakan dan Orang Bali makmur tidak ada yang mati jadi Budak di Arab, Yang mana Tujuannya menumpas selain Islam disamping menegakkan Sariat Islam adalah menjatuhkan Presiden Sukarno Pendiri Republik ini, Pencipta Nasional Agama dan Komunis [NASAKOM] dalam Kesatuan  yang berhasil Menyatukan Asia Afrika dan Penggali Pancasila Majapahit yang kini masih digantung sebagai dasar negara Republik Indonesia yang Pluralisme dan sulit dipraktekkan karena bertentangan dengan Islam yang anti Persatuan serta mau menang sendiri menganggap dirinya benar dan lainnya salah / Kafir. Dimana setelah Pengikut Bung Karno habis di Tumpas sampai Akar Akar nya Bung Karno pun dijatuhkan dan di Tahan hingga Tewas masih bersetatus Tahanan Republik yang didirikannya. Hingga nama Bung Karno pun mau dihapuskan dari Sejarah. Dan Indonesia menjadi Negara Islam dengan di Tumpasnya Nasional dan Komunis.Dengan bukti Kekejaman Islam menghancurkan Kepercayaan Lokal seperti Saptodarmo di Jogja, Penghancuran Gereja, Penangkapan Orang yang dituduh Sesat dengan dalih melecehkan Islam, Juga Orang Jawa tidak boleh menerima Wahyu selain Orang Arab kalau ada yang dapat Wahyu lalu di Tangkap Pertapaannya di Hancurkan habib seperti Pertapaan Sadek di Gunung Salak [TV], hingga Orang tidak ada yang Sakti lalu Islam sak enaknya menguasai negri ini karena yang ada hanya Orang Tolol dan Dungu inipun selalu di Intimidasi dengan cap Komunis tidak ber Tuhan hingga jadi Pengecut dan Munafik masuk Islam karena Takut dan bertingkah   seperti Binatang atau jadi Bangsa Budak Zaman Jahilliyah.

Putri Empu Sindog yang sedang di Upacarai Tumpeng oleh Penduduk setempat seperti di foto samping yaitu Dewi Mahendradata menjadi Permaisuri Prabu Udayana di Bali dan melahirkan Airlangga Raja Jawa bali yang termasyur sebagai Titisan Dewa Wisnu dan sedang di Patungkan tertinggi di Dunia dengan nama Wisnu Naik Garuda Kencana [GWK] di Bali, Berkat Mahendradata inilah Bali mengalami kemajuan dalam bidang Pertanian dan Pengairan yang sekarang disebut Subak yang di Jawa punah akibat Ajaran Islam yang saling bunuh Rebutan air seperti di Arab dahulu kala Orang minum di Oase dibunuh pemiliknya dituduh mencuri air [Film TV] seperti berita Koran dan TV sekarang disini seperti di Arab Zaman dahulu Orang pada Ribut rebutan mata air Perang antar Desa, bahkan gara gara Sawahnya tak ada air Tetangga yang nutup Saluran di Bacok celurit jadi tidak ada Subak yang mengatur Pengairan Sawah seperti di Bali yang belum dijajah Arab masing masing saling buntu Aliran Irigasi bahkan merusak pintu air Irigasi akibat pelajaran Kerukuanan dan Pancasaila tidak diajarkan lagi tapi hanya diajar Agama Islam dan bingung menghafalkan Tulisan Arab dan diberi contoh saling menghancurkan diajari pula anti Kristen dan harus menghancurkan Gereja, Anti Hindu harus menghancurkan Rumah dan tempat ibadah Hindu contoh Rumah Orang Hindu dan Sembahyangannya Kolonel Agung Purbajagad di Bejijong Trowulan di Hancurkan dan kini untuk Masjid karena orangnya Tewas 1999 , Juga Candi Tunggul Manik pun dihancurkan 9-9-1999 jam 9 pagi di Segaran Trowulan, Juga Gereja Gereja Jesus habis di Bom pada Natal 2000 di Mojokerto, dan senangnya membuat Kehancuran bagi yang tidak disenangi Habib nya, di Jawa timur juga masih banyak Prasasti Batu bertulis dengan Cap Empu Sindog Tentang pembebasan Pajak Para Brahmana dan rakyat yang telah berhasil membuat Bendungan dan Sungai baru Sudetan yaitu Kali Mas dan Kali Porong dan Irigasi pertanian hingga Kahuripan terbebas dari Banjir hal ini sekarang masih di praktekkan di Bali dengan nama Subak dan untung Islam tidak menumpas Bali dulu itu, salah satu adalah Prasasti Kemlagian didesa Kemlagen Krian, sayang tulisannya sudah tak terbaca dan tidak ada yang bisa membaca Karena bukan Tulisan Arab yang selama ini diajarkan akirnya Prasasti Tak terbaca lagi karena dirusak tangan jahil yang menganggap Aksara Setan dan Berhala semua Peninggalan sebelum Islam berkuasa, Contoh Patung Durga Mahisa Nandini / Wardhini di Trowulan yang disebut Tri Bhuwana Tungga Dewi Hancur rebah 1478 ketika Majapahit kalah oleh oleh Islam Walisongo dari Demak sekarang masuk Semarang Jawa Tengah dan 1966 tambah di Hancurkan lagi sewaktu Penumpasan Komunis dan Penghancuran Tempat Tempat Pemujaan Keramat Orang jawa yang percaya leluhur, dan dianggap Kafir Pemuja Berhala yang bertentangan dengan Quran dan Hadist,  Kini yang Tinggal hanya sebuah Relief daun Teratai yang kelihatan demikian halus dan Indahnya bila tidak Hancur mungkin menjadi Kebanggaan Bangsa yang memiliki Hasil Karya Seni Tercantik dan Terindah di Dunia melihat Pahatan Daun Teratai yang halus dan Indah maha Sempurna seolah bukan buatan Manusia tapi buatan Hyang Agung Para Dewa, Tapi kita harus maklum lha wong Patung Budha Terbesar di Dunia di Afganistan saja baru baru ini di Hancurkan dengan Bom yang ditanam atau di Bor kedalam Patung ditambah Berondongan Senapan Mesin Mitraliyur 12,7 mm hingga Hancur merotoli tanpa bekas dengan tidak mengindahkan Permohonan Para Arkeolog Dunia untuk tidak di Rusak dan Para Arkeolog malah dianggap Orang kafir dan Gila  memuja Berhala ini ada dalam Dokumentasi Film nya yang disiarkan TV seluruh Dunia, Patung Tribhuwana Tungga Dewi Trowulan yang Hancur ini hampir sama dengan Patung Batu Megalit [sekarang Patung dianggap Foto karena zaman dulu Tuan Kodak belum lahir jadi Orang membuat Foto Leluhur dengan me Matungkan] di Pura Durga Kutri Mahendradata di Blahbatuh Gianyar Bali yang Utuh selama 1000 tahun dan masih di Upacarai para Ketuturunannya hingga saat ini dimana Keturunannya ke XVI Brahmaraja XI atau yang dikenal Hyang Suryo sempat berkunjung beberapa waktu yang lalu [Cerita di Blog lain] jadi untung Bali tidak di Hancurkan Islam.

Diteruskan Pratima Leluhur Dinasty Sindog di Jawa yang awal nya dari China ini diajak berkunjung ke Candi Ngetos Tempat Abu Raja Nusantara yang Termasyur sudah bersatu dengan leluhurnya yaitu Empu Sindog sendiri di Alam Kadewatan yaitu Prabu Hayam Wuruk Raja Terbesar Majapahit di Era Persatuan Nusantara yang dirintis Maha Patih gajah Mada Era Ibunda Hayam Wuruk Sendiri yaitu Ratu tri Bhuwana Tungga Dewi yang Suaminya Arya Cakra / Jayasabha Wisnuwardhana IV putra Brahmaraja Raja / Bhatara Jenggala yang juga Bapaknya Hayam Wuruk di Era majapahit bergelar Sri Wilatikta Brahmaraja dan Permaisuri nya Ratu Mas dimana Jayasabha III yang disebut Sri Wilatikta Brahmaraja Raja Bhatara Jenggala  adalah Keturunan Airlangga atau Cucu nya dan kurang Terkenal dalam Sejarah atau Babad setelah Kawin dengan Putri China Dara Jingga hanya ngurusi Keraton Jenggala tapi ada dalam Prasasti  sebab yang lebih terkenal justru Saudara dari jayasabha yang dipercaya sebagai Dewa Brahma yaitu Prabu Jayabaya Titisan Dewa Wisnu Raja Kadhiri yang terkenal sebagai Peramal Tanah Jawa yang jadi Acuan masa kini, Jadi Prabu Hayam Wuruk adalah Cicit Prabu Airlangga dari Jayasabha Raja Jenggala dan Berleluhur Kawitan Empu Sindog juga hingga di Pura Besakih Bali ada Pura Jenggala nya juga Meru Brahmaraja dan Ratu Mas yang lestari sampai hari ini Tempat meng Abhiseka Raja Majapahit Bali DR Gusti Arya Wedakarana menjadi Sri Wilatikta Tegeh Kari Kresna Kepakisan I oleh Sri Wilatikta Brahmaraja XI Turunan ke XVII Empu Sindog yang terkenal dipanggil Hyang Surya Foto diatas, yang aneh dibelakang Candi Hayam Wuruk ini terdapat Sekolah Islam, yang lebih aneh justru Guru Guru Sekolah Islam ini mengadu kepada Brahmaraja XI yang akrab di Panggil Hyang Suryo ini bahwa bahasa Jawa tidak diajarkan di Sekolah Islam tapi hanya bahasa Arab yang diajarkan, ini mengingat tata bahasa Brahmaraja XI yang fasih berbahasa jawa dan sangat Halus dan Mendapat Penghargaan Pusat Lembaga Kabudayan Jawi Surakarta sebagai Pamong Pembina Budaya yang membuat Para Guru Islam ini terharu dan merasa sebagai Orang Jawa tapi tidak bisa berbahasa jawa dengan baik sebab hanya diajar bahasa dan Tulisan Arab, ini akibat Peristiwa G 30 S PKI 1965 dimana Jutaan Orang yang bukan Islam di Tumpas dianggap PKI sampai Akar Akar / Bayi nya, Hingga Buku bahasa jawa dan China pun dilarang diajarkan karena banyak mengungkap Sejarah leluhur karena China bangsa yang selalu mencatat Kiprah Leluhurnya sedang Arab malah memusnah kan Sejarah leluhur contoh Nabi nya Muhammad juga dilarang di Puja dan dikultuskan sampai Rumahnya di Hancurkan Bolduser untuk Mal Pertokoan agar hilang Sejarah nya seperti di Afganistan Film Film, Lukisan, Buku Buku Sejarah dimusnahkan Islam [Film TV Dunia] termasuk Penghancuran Patung Patung Budha yang bersejarah, juga di Indonesia Buku Buku Bung Karno yang berisi Ajaran Sukarnoisme dan Marhaenisme di Musnahkan dan Para Guru yang tahu ini pada di Bunuh agar tidak tersiarkan itu Ajaran Bung Karno serta Sejarah Bangsa dan Buku Arab Quran dan Hadist  di Paksa untuk di Praktekkan isinya yang konon Memang benar dan paling benar mengalahkan Buku dan Ajaran apapun di Dunia ini. dengan menumpas Orang lain agar takut dan ikut Islam.

Contoh Buku Tan Khoen Swie yang ber Aksara Jawa juga dilarang dibaca didaerah Nganjuk sejak 1966 yang bersebelahan dengan Kediri tempat Penerbitan Tan Khoen Swie di Jalan Doho, akhirnya Brahmaraja berpesan kepada Para Guru Arab [Baju Kuning] tapi Orang Jawa ini yang di Foto samping bersama Brahmaraja XI [Rompi Hitam] dan Pandita Majapahit Prawiradipura [Rompi Merah] yang juga Ustad Islam Kejawen Kafir dan Sesat menurut Islam Arab Asli karena suka Bakar Dupa dan Nyuguh Leluhur, Pesan itu agar usul ke Mentri pendidikan agar Kurikulum Bahasa jawa di Ajarkan ini sekedar basa basi saja karena tidak mungkin di Kabulkan karena Otak Para Pejabat pun dijajah Arab dengan kedok Islam dan mereka merasa se Agama dan se Iman dan selain Islam dianggap Kafir dan Guru Aksara Jawa pun sudah tidak ada bisa import dari Belanda, sebab menurut Laporan Para Guru kalau ingin belajar dan membaca serta menulis Aksara Jawa di Batu Prasasti Candi harus ke Universitas Leden Belanda untuk belajar atau kuliah beberapa tahun demikianpun kalau ingin bisa membaca dan menulis Aksara China ya harus belajar ke China, Hingga Buku Buku Tan Khoen Swie pun kalau terbit harus di Terjemahkan lagi ke Tulisan Sekarang yang belum tentu Sahih dan masih di perdebatkan lagi. Karena tiap Pakar punya argumen sendiri sendiri.agar Orang tidak bisa ngerti Bahasa Jawa dan bingung Debat Arti terjemahan akhirnya tetap bodoh karena diselewengkan dari Inti Sejarah nya ke Debat bahasa dan ini akal licik Islam yang sudah berpengalaman Menumpas Genosida Kristen di Timur Tengah 1000 tahun yang lalu dimana Gereja Gereja Jesus dirubah jadi Masjid Islam seperti di Film TV tentang Kepahlawanan Para Rasul Islam menumpas Kafir Kristen Jesus..Dan ketika masuk Majapahit mereka Senang melihat Kebodohan dan Kejujuran yang mudah di Kibuli di Akali serta di Bodohi, seperti Orang Bali pun sekarang dianggap Bodoh karena jujur dan percaya Karma, Hingga Biokong Edi Komang menebus Mobil mobil yang di Sewakan ke Jawa karena dibawa lari, sedang di Jawa Mobil di Garasi di Curi, di Bali malah di  Bagikan [Sewa] lalu para Pencuri Mobil Sewaan membawa STNK palsu dengan mudah keluar Bali sebab kalau nomor Bali DK Sewaan diperiksa bila mau nyebrang ke Jawa, Ramalan Jayabaya bilang "Orang Jujur Kujur, Orang Jahat Brekat"  itu melarikan Mobil dapat Berkat atau uang Tebusan serta Orang Jujur Hancur jadi Nyata itu Ramalan yang dianggap Tahayul oleh Islam agar Bangsa ini tidak tahu Ramalan Leluhurnya dan tetap Bodoh dan Dungu sampai mau Nebus Mobil nya yang dilarikan ke Jawa...

Ya... memang Ironis, bila tahun 1965 Anda umur 10 tahun kini mereka dan Anda berumur 60 tahun dan tidak mengerti Sejarah dan Tulisan jawa bagi yang muda dibawah 60 tahun, Karena Selain Quran dan Hadist bahasa dan Tulisan Arab menjadi santapan sehari hari juga Sejarah dan Cerita kepahlawanan Arab menumpas Kristen Jesus di Arab sana dan kini di Praktek kan disini lihat di TV Orang pada saling menghancurkan karena beda Agama, Sejarah sendiri malah tidak tahu karena tidak diajarkan, setelah di Tumpasnya Orang jawa dan China 1965-1966 termasuk Para Guru juga di Tumpas di Cap PKI karena menguasai Sejarah Bangsa termasuk Ajaran Bung karno, Hingga semua yang lolos dan hidup kini Ketakutan dan masuk Islam serta hanya belajar huruf Arab hingga bisa baca Quran agar tidak di Bunuh dan di Cap Komunis tidak ber Tuhan dan sampai detik ini pihak Islam dengan Liciknya selalu berteriak "Bahaya laten Komunis" padahal Komunis tidak merusak Budaya, contoh China Komunis Orang Korupsi $ 200 di Tembak mati  dimana sampai ada Orang bilang "Aku Bangga jadi Anak PKI" karena tidak ada Mentri PKI di Era Bung Karno yang Korupsi dan Orang yang teriak Bangga jadi anak PKI kini Anggota DPR RI Sedang di China yang dituduh Komunis Budaya Tao, Budha dan Konghucu malah disatukan mirip Pancasila atau NASAKOM nya Bung Karno yang karena Menyatukan lalu berhasil di Tumpas Islam,. Lihat Film Film China Budha yang memberi Pelajaran baik tentang Karmapala seperti Kera Sakti atau Tong Sam Cong, Pai Su Cen / Ular Putih dll dan barang China sangat murah menolong orang melarat saat ini, malah Pelajaran Islam jelas ngerusak dan Anti Persatuan yang bisa dilihat di TV sekarang, Aliran Kepercayaan Saptodarmo di Hancurkan di Jogja Gambar Sri Gautama yang Orang Jawa dari Pare Kadhiri Pendiri Saptodarmo dibanting di injak injak sedang Wanita Tua penjaga sanggar pun tak luput di Pukuli Tongkat dan di Tendang seperti Anjing [masuk Trans TV], Kerukunan Umat ber Agama di Monas Jakarta di kejar kejar bak Anjing Rabies dan di Pukuli Tongkat hingga kepalanya berdarah darah, Orang Kristen sembahyang di RUKO di Hancurkan Habib "Rumah  kok untuk Sembahyang?" jadi Sembahyang di Rumah pun harus minta Ijin kalau bukan Islam Gereja pun di Hancurkan dengan dalih tidak ada ijin nya,  Pertapaan Sadek tempat menerima Wahyu di Hancurkan Habib masuk TV ini lagi Super Aneh tapi nyata, si  Sadek dan Lia Eden mengaku menerima Wahyu malah di Tangkap dituduh melecehkan Islam karena yang Boleh Terima Wahyu hanya Orang Arab Muhammad sedang kita hanya dianggap Bangsa Binatang dan Budak jadi tidak boleh dapat Wahyu, Ustad Roi di Malang Jawa Timur Solat berbahasa Indonesia juga di Tangkap Polisi dituduh melecehkan Islam karena bahasa Indonesia dianggap Bahasa Setan Kafir sedang bahasa Arab bahasa Allah Padahal ada Sumpah Pemuda 1928 salah satunya berisi "Kita Bersumpah Berbahasa satu Bahasa Indonesia" bukan Arab, tapi tidak di Ajarkan di Sekolah Islam. Lihat itu di TV ada Tulisan tiap Magrip "Tiada Tuhan [Bahasa Indonesia] Selain Allah [Bahasa Arab]" aneh tapi Nyata lagi.

Presiden Gus Dur baru membebaskan Budaya dan Tulisan China tahun 2000 baru 10 tahun yang lalu, dan Buku Tan Khoen Swie Aksara Jawa baru bisa terbit Awal 2009 menjadi Sejarah Kadhiri, inipun tidak ada yang bisa baca Tulisan Aslinya karena ber Aksara Jawa, jadi membutuhkan waktu Panjang untuk belajar Budaya dan Tulisan sendiri Akibat Dominasi Ajaran  Arab di negri ini, Padahal bukan Negara Arab yang mendominasi Tapi bangsa sendiri yang kadung Cinta dan jadi Antek Arab karena Takut di Habisi dituduh PKI atau Komunis Tidak Ber Tuhan. inilah yang sangat disayangkan dan Tokoh Tokoh Kolot berjiwa Arab Atas nama Islam Agama Terbesar sampai tingkat Pedesaan memiliki Pasukan Team Penghancur Agama atau Kepercayaan selain Islam yang tidak bisa di Tangkap Polisi Republik ini karena berlindung di balik Islam Agama Resmi yang punya kitab Quran dan Hadist untuk mengalahkan semua Hukum di Dunia dan katanya Islam di Indonesia terbesar di Dunia serta punya Mentri Agama Islam dan Hukum RI pun kalah dengan hukum Islam, ambil Contoh Khoirul Huda Guru Agama Islam di Trowulan yang mengajari Penduduk Anti Pura/Keraton Majapahit yang melestarikan Budaya jawa, bahkan akan menghancurkan Pura Majapahit Pimpinan Hyang Suryo Brahmaraja yang mendapat Penghargaan "Pamong Pembina Budaya" oleh Pusat Lembaga Kabudayan/Kebudayaan Jawi/Jawa Surakarta bukan Pusat Budaya arab. Yang Ironis malah KH Nurhadi yang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] 1999-2004 Mojokerto Indonesia bukan Arab pun ikut Anti Budaya Jawa dengan mendukung Khoirul Huda dan memerintahkan Imam Karyono untuk menghancurkan dan Ngebom Pura Majapahit nya Hyang Suryo yang Pelestari Budaya seiring Turunnya Gus Dur yang membebaskan Budaya China Leluhur Sendiri seperti Empu Sindog berkembang dan di Upacarai.

Ternyata hal mengejutkan ini bisa terjadi, masyarakat mimpi ingin melestarikan Budaya nya tapi ketakutan di Tumpas oleh Bangsa sendiri yang taunya hanya Ajaran Arab dengan kedok Islam yang sampai kini dengan saudaranya Kristen tidak bisa rukun bahkan Perang terus seperti Palestina dan Israel apalagi dengan Aliran Kafir di negeri ini ? yang sudah mengakar ribuan tahun pun harus di Tumpas oleh Islam, inilah tugas pemerintah dan Hukum Internasional untuk memberi Keamanan bagi rakyat nya untuk melestarikan Budayanya, jangan seperti Camat Trowulan yang malah menutup Pura Majapahit Hyang Suryo Brahmaraja XI demi menyenangkan hati Para Pemuja Arab yang anti Budaya sendiri yang akhirnya Camat yang menutup Pura majapahit Tewas dan 4 tahun menderita Struk dan Kapolsek [Kepala Polisi Sektor..]  Trowulan pun tidak membela minoritas waktu itu melihat Imam Karyono menyeret dan memukuli Pendeta Hindu didiamkan saja bahkan Imam Karyono masuk Puro Mojopahit Hyang Suryo untuk mencari Mangku Genden untuk di Bunuh yang sudah diselamatkan ke Hotel Satelit di Surabaya malah dikawal bersama Camat, Pemerintah Pusat pun harus berani seperti Gus Dur mencabut Peraturan yang menguntungkan Orang Jawa ber Otak Arab yang memasung dan Menumpas  Budaya sendiri, Pemerintah  kan punya TNI AD, AU, AL dan Polisi Indonesia untuk membela Budaya sendiri yang selama ini dijajah Bangsa Sendiri yang berjiwa Arab dengan Kedok Agama Islam yang memang benar dan paling benar berdasarkan quran dan Hadist Hingga Para mentri pun bersatu dengan Keputusan Bersama [SKB] menumpas Budaya sendiri hanya takut 1 Habib seperti Kasus Achmadiah yang sudah ada di Negri ini sejak 1925 bahkan Hukum tidak bisa Surut tapi kena Perintah 1 Habib yang teriak teriak di TV Nyomasi Pemerintah Negara Besar ini malah Tunduk melanggar Hukum nya Sendiri melanggar Hukum yang  tidak boleh Surut tapi hanya demi Ancaman 1 Habib lalu menyurutkan Hukum ini Aneh Tapi Nyata. Kapan bisa maju Bangsa ini kalau tidak mau berubah seperti kata Islam sendiri "Allah tidak akan merubah dan akan tetap Tolol dan Dungu  Suatu Kaum yang tidak akan berubah nasibnya  kalau Kaum itu tidak mau merubah nya sendiri". Ingin merubah nasib kena 1 Habib yang melebihi Allah sendiri yang meng Obrak Abrik Peraturan Sak enak nya sendiri dengan dalih SKB 1969, PNPS 1966 untuk menghancurkan Agama selain Islam [Debat di TV One] dll hingga Rusak Hukum Negara ini. yang konon Pancasila hanya karena 1 Habib Turunan Arab.yang bebas tampil di TV untuk membaca Quran dan Hadist nya dan menganggap selain Islam Bodoh dan Tolol dan mengalahkan Debat dengan siapapun Termasuk Presisen SBY yang kena Sunah karena ber Agama Islam [TV One], jadi Kitab Lain dianggap tidak ada selain Quran dan Hadist, hebat bener ya? dan dasar Bangsa ini sudah Tolol dan Dungu lalu menurut saja tidak bisa menjawab kalau kena Gebug Quran dan Hadist yang ditegakkan diatas pembununhan Jutaan Orang yang non Islam 1965-1966 dimana karena Takut nya Bangsa ini akan di Bunuh dengan cap Komunis tidak ber Tuhan maka jadilah bangsa Dungu dan Tolol Buta Sejarah dan Kitab nya sendiri yang Adiluhung seperti sekarang ini serta Pengecut dan mental Budak yang hanya tergantung Arab Tanah Suci sampai jadi TKI dan pulang mati dari Arab suguhan TV hampir tiap hari. Tidak bangga lagi kalau kita Pencipta Keajaiban Dunia Candi Borobudur dan Prambanan dan Pendiri Negara nasional Pertama di Era majapahit dan Wanita bisa jadi Raja tidak sekarang ini Wanita dijadikan Budak ditutupi hanya kelihatan mata nya saja itu di TV. dimana sebentar lagi Kita memperingati Hari Kartini Pahlawan Wanita yang terpasung Adat Arab 400 tahun sejak Keruntuhan Majapahit 1478. Padahal Zaman Majapahit Wanita bisa jadi Raja Seperti Tribhuwana Tungga Dewi dan Ratu Suhita, karena Buta nya Sejarah Majapahit hingga Wanita seperti Kartini yang ingin Persamaan Hak dengan Pria dianggap Pahlawan diera Penjajahan Islam yang adat nya bertentangan dengan majapahit.

 Juga Berkatalah benar kalau memang benar seperti Tulisan ini mengungkap Kebenaran Nyata Nasib bangsa ini yang terjajah Budaya Arab Zaman Jahilliyah yang Allahnya hanya diwakilkan seorang Habib dan bisa membuat Presiden SBY gemetar dan memerintahkan Mentrinya untuk segera Rapat Kilat mengeluarkan SKB hal ini sangat memalukan Dunia kalau kita Negara Kerdil dan Tolol sampai Mahasiswa Demo membawa Kerbau padahal digembar gemborkan sendiri di TV oleh Mentri Hukum dan Ham bahwa Hukum tidak boleh surut Era Mentri Hukum dan HAM [Hak Asasi Manusia] yang Ahli Hukum dan Tata Negara Yusril Isa Mahendra yang dalam Film Cinemascope Kolosal menjadi Laksamana Ceng Ho di TV, malah demi satu Habib Achmadiah yang sudah ada di Indonesia 1925 sejak Pemerintahan Nederland Indie dan Republik Indonesia 1945 kena SKB 2009 dan Pura Majapahit yang melestarikan Budaya leluhur Ribuan tahun yang lalu kena SKB 1969 Hukum di buat Surut 1000 tahun ini satu ketololan Bangsa ini dan Pemerintah nya dari segi Hukum.yang dikalahkan 1 Habib Arab padahal di Indonesia banyak habib kan Runyam Hukum kalau begini. mereka mengeluarkan 1 Habib Presiden simbul Republik ini harus menurut dan Takut dan Rapat Kilat mengeluarkan Surat keputusan Bersama [SKB] Para Mentrinya pun takut sama 1 Habib Turunan Arab lalu apa lagi keluar 1000 Habib menghadapi semua Peraturan kan Bubar Negeri ini? Lalu apa gunanya TNI AL, AD, AU dan POLRI dan juga Mentri Hukum dan HAM ? Coba pembaca pikir dengan jernih jangan mentang mentang si Iman dan se Agama Islam lalu mulut nya Jeplak sak enak nya asal Bunyi [ASBUN] membela Arab Jahilliyah mengorbankan bangsa dan Negara serta Budaya Sendiri yang sudah terpuruk dianggap Binatang dan Budak dengan mengeritik Tulisan ini pasti Kuwalat Kalian dan tidak bisa enak hidup di Negri ini yang Pancasila dan kena kutuk Sabdopalon dan Prabu Jayabaya Leluhur Asli Negri ini yang sudah Nulis Ramalan dan Terbukti Alam sudah bergerak tinggal nunggu Pageblug Pagi sakit Sore Mati..

Demikianlah Adat Budaya sendiri yang Percaya leluhur dan kini hampir Punah dan sengaja di Punahkan atau di Tumpas oleh Islam Dajjal yang disebut Kristen Lusiver yang ber Hak mengaku atas Nama Allah karena memang Ciptaan Nya jadi berbuat Jahat pun atas nama Allah, Tapi Budaya Leluhur masih menjadi tradisi Turun Menurun dan dikemas menyatu dengan Agama Islam maksudnya ber Pancasila, yang justru makin di Tumpas karena melecehkan Islam yang tidak mau di Adopsi Agama lain dan Sesat karena Penduduk harus berpayung Jebakan Agama Islam yang bertentangan dengan Adat sendiri yang Kafir dan Musrik setelah masuk Jebakan lalu di Hancurkan dengan dalih melecehkan Islam, berpayung Kepercayaan Sendiri yang sudah Ribuan Tahun pun masih Sulit karena harus ngurus Ijin yang tidak mungkin turun hingga yang minta ijin  mati dan pasti tak kunjung keluar ijinnya karena Pemerintahan didominasi Otak Arab zaman Jahilliyah yang serakah dan tidak mau lain Aliran hidup, Seperti Pancasila punya Kitab Sutasoma dan Nabi Empu Tantular oleh Islam selalu digembar gemborkan bahwa Pancasila bukan Agama ini kan Licik hingga Pancasila tidak bisa dipakai Payung Agama bagi Penganut Leluhur Pencipta Pancasila itu sendiri hingga Pura Majapahit Trowulan pemilik Pancasila diserbu dan di Bom gagal akhirnya di Tutup Camat yang Pemerintah RI juga karena dianggap Budaya dan juga punya Mentri Kebudayaan tapi hanya ngurus Pariwisata katanya jadi Budaya tidak berlaku harus ke Agama Hindu yang kalau bikin Pura Ijinnya tidak mungkin Turun yang nekat di Hancurkan seperti Hal nya Gereja di Krian sejak 1970 ijinnya belum Keluar bangunannya Mangkrak,bila nekat  terus membangun  pasti di Hancurkan, Sampai Alam Marah pun membuat Gempa di Serambi Mekah yang dulu bernama Aceh kemarin , Banjir, Bencana hama, Longsor, Tanah Ambles dll yang ada dalam Kitab Tan khoen Swie seperti Ramalan Sabdopalon tidak dipercaya atau Tahayul dan mengatakan Takdir Allah dan tetap tidak mau usaha padahal Allah sendiri menyuruh Usaha merubah nasib bahkan Hukum ke V Allah disuruh menghormati Orang Tua agar mendapat Surga dan Usia yang Panjang, ini kan Termasuk merubah Nasib melaksanakan Hukum ke V Allah dan Adat budaya yang pernah dilaksanakan leluhur bahkan bisa menyatukan Nusantara, Buku Buku Leluhur pun sudah tidak dipercaya karena bertentangan dengan Quran dan hadist yang cocok di padang Pasir yang hanya bisa ditumbuhi Kurma ini sangat Ironis, Penulisan ini bukan mengeritik, tapi menyatakan yang sebenarnya nasib bangsa ini yang sudah hilang Pegangan [Ageman] nya yang Adiluhung dan Pelajaran Mokswa menjadi Dewa bukan hanya berpegang pada kitab arab yang Orang mati menunggu Daging busuk di Alam Kubur menunggu Kiamat yang dianggap mengalahkan segalanya seperti Ajaran Jihad dan Menumpas Kafir serta Perang Saudara gara gara Agama berbeda yaitu Kristen Jesus yang bisa Bangkit hari ke 3 ini sama dengan Mokswa dan Islam Muhammad yang ada Kuburannya tidak bangkit hingga kita terseret ikut ikutan Perang Agama, Padahal sampai detik ini Timur Tengah masih Perang saudara. lihat Borobudur Keajaiban Dunia yang mengajarkan Mokswa Pancadatu, Rupadatu dan Arupadatu yaitu Alam Nirwana atau Budaloka, Candi Candi Lainnya yang Megah mengalahkan Kaabah yang ada Batu Hitamnya disini jelas banyak batu Hitam dan dibuat Candi karena banyak Gunung Berapi sedang di Arab kan Padang Pasir? ada batu Hitam 1 kan aneh lalu di Puja dan di Ciumi. Banyak Pejabat teriak "Cintailah Produk dalam Negri" itu Candi Candi Produk dalam negri malah Terbengkalai tidak boleh di Upacarai dan Orang Cinta Kaabah Produk Arab sampai berduyun duyun Naik Haji untuk mencium Batu Hitam nya. ini nyata kan bukan Dongeng Anak Kecil bobok malam ?

Untung Nusantara masih punya Bali yang menjadi Pusat perhatian dan Mengaggumkan Dunia tentang Adat nya yang lestari sejak Zaman Keruntuhan Majapahit 500 tahun bahkan 1000 tahun Zaman Mahendradata Putri Empu Sindog yang lalu biarpun penduduknya tidak mengerti lagi tapi masih melaksanakan secara Turun Menurun [Mula Ketho / Memang begitu] yang tidak bisa di Bantah sebab sejak 1965 Sejarah tidak diajarkan diganti Sejarah Arab dan yang Hindu pun diberi Sejarah India yang ini masih untung karena ada kesamaan Dewa nya tapi di India tidak ada Manivestasi Dewa Titisan bagi Raja nya, itu Kuil Siwa Taj mahal di India juga dirubah Islam Syah / jawa: Syeh Jihan jadi Kuburan Harem serta relief relief Siwa nya dihancurkan diganti Kaligrafi Arab dan India yang konon Negara Hindu Terbesar di Dunia tidak banyak berkutik kena Kibulan Islam yang Candi Siwa dikatakan Kuburan Harem bahkan Dunia pun Tertipu Katalog Palsu Islam Pemerintah India yang Negara Hindu pun Bungkam Ketakutan melawan Islam, Demikianlah sedikit Uraian Tentang Hilangnya Budaya Leluhur yang di Manivestasikan Dewa yang harus di Upacarai karena Tanah kita Subur Makmur banyak Sarana untuk Upacara seperti Buah Buahan, Bahkan Padi pun dianggap Dewi Sri yang membuat Agama Islam Marah dan tidak percaya karena di Arab tidak ada Padi dan Pemuja Arab pun banyak makan nasi Jemur / Aking karena Dewi Sri marah tidak di Hormati lagi ini nasib Bangsa ini yang di Kutuk Dewi Sri, Juga Air adalah Dewa Wisnu inipun ditentang karena di Arab tidak ada Air melimpah karena Negara Arab Sumur nya cuma Satu yaitu di Kaabah yang disebut Air Zam Zam yang paling Suci sedang Air disini melimpah ruah malah tidak dihargai padahal Air adalah Dewa Wisnu yang oleh Orang ber Otak Arab dianggap Setan karena mereka menyembah hanya Allah, akhirnya Bumi Nusantara oleh Tuhan dan Para Dewa dirubah menjadi seperti Arab Padang Pasir dan Panas karena Penduduk nya tidak mau menerima Tanah yang Subur Makmur tapi lebih mencintai Tanah Suci Arab yang kering Gersang tidak ada Buah buahan selain Kurma. Contoh Lumpur Lapindo kelak kalau sudah berhenti entah kapan akan jadi mirip Arab yang Padang pasir' dan yang bisa tumbuh hanya Kurma, Gunung Kelud Telaga Kaldera Penampung Air yang sudah ribuan tahun dan oleh Belanda dibuatkan Terowongan penyalur Air yang jadi Sungai kini malah hilang jadi Onggokan Batu Hitam yang di Puja di Arab dan Orang kita pada Naik Haji untuk Mencium nya sedang Batu Hitam Besar yang menutupi Telaga Kelud kini jadi Tontonan tentunya Mata Air akan Kering di Sekitar Kelud dan jadi Arab penduduk pun bisa bersyukur Kabul Kajat nya mencintai Arab yang kering Krontang dan Tanah sekitar Kelud pasti Kering Krontang seperti Arab karena Kawah Penampung Air nya hilang jadi batu Hitam seperti Batu Hitam Kaabah yang di Ciumi kalau ber Haji, Kasunyatan bukan ? masih belum sadar juga bangsa ini.

Brahmaraja XI sampai dianggap Orang Gila membawa Pratima Dewa Leluhur ke candi Candi agar leluhur Senang melihat Rumahnya / Pelinggih / Candinya biarpun Hancur, serta membuat Upacara Adat agar leluhur tidak Murka yang sesuai Hukum Allah ke V demi Nusantara biarpun tidak didukung Masyarakat yang berjiwa Arab anti Tanah Kelahirannya Tapi ini untuk Anak Cucu yang percaya leluhur yang dimanivestasikan jadi Dewa agar tidak Kuwalat pada leluhur nya, biarpun menghadapi Serbuan dan Bom serta Penutupan Camat yang pro Arab, Untung masih ada Orang yang melestarikan Budayanya seperti Bali, di Jawa tidak mengganggu pun sudah Untung, belum mimpi Masyarakat yang ingin  mengerti Adat Istiadat leluhur karena selama 500 tahun tidak mengerti dan 1965-1966 di Tumpas memang tidak mau tahu akibat sudah terkena Pengaruh Dajjal dan Penumpasan 1965-1966 tadi yang membuat kehancuran Bangsa ini yang demikian Briliannya tapi kini jadi bangsa Budak dan Tolol serta Dungu seperti Kerbau di tusuk hidungnya dan manut manut wae, padahal Tanah kita kaya punya Emas, Platina, Uranium, Timah, Pasir Besi, Minyak, Batubara  dll tapi akibat kebodohan ini malah jadi Budak di Arab dan banyak yang pulang mati mengenaskan.

Setelah Kunjungan ke candi Candi Leluhur di Teruskan bertahun Baru Saka di Candi Prambanan Jawa Tengah juga Sowan ke Candi Candi leluhur yang demikian Mengagumkan Hasil Karyanya seperti Candi Sewu Prambanan yang tidak bisa dibuat Insan masa kini, Tinggallah Kenangan dan hanya bisa Merenung Tentang kebesaran masa lalu 500 tahun telah berlalu dan hanya ada Harapan Janji Sabdopalon yang nyata Terbukti dan membuat setitik Sinar Harapan untuk terus berjuang melestarikan Adat Budaya agar tidak Tertumpas Pagebluk yang masih dini Tandanya seperti Demam Berdarah "Wong dicokot Lemut mati" di TV, sedang tertulis Isuk loro Bengi mati atau Pagi Sakit Malam Mati atau Bongko [Kealam baka]

 [GRP Panca Nakha Prawiradipura dibantu Para Pakar Universitas Mahendradata]

Ungkap Kenyataan © 2010 Brahmaraja XI | Majapahit Kingdom