English Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese French German Dutch

Senin, Mei 03, 2010

MEDIA DIKUASAI KELOMPOK INFORMASI BUNTU

i-om
Wakil Presiden Boediono didepan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rektor Universitas Gajah Mada [UGM] Prof. Sudjarwadi, Ketua dan Majelis Wali Amanat serta para Guru Besar dan Dekan UGM mengatakan Penguasaan Media massa oleh sekelompok kecil masyarakat bisa mengandung risiko tidak berkembangnya Informasi yang bisa mengganggu kehidupan Demokrasi serta "Informasi yang berkembang tidak sepenuhnya  mencerminkan kepentingan masyarakat" lebih jauh dikatakan bahwa Nalar terkalahkan oleh emosi dan prasangka atau argumentasi faktual terkalahkan oleh demagogi dan Disinformasi selanjutnya kata Pria Paruh baya yang banyak di Demo soal Century ini  berkata sambil memperbaiki Ritme Suaranya "Untuk membangun Harapan kembali adalah sebuah langkah kecil, tetapi sebenarnya tidak Ternilai, marilah mulai hari ini kita berlomba memberikan yang terbaik bagi Bangsa ini, Demi Anak Cucu kita" demikian kata Wapres pada kuliah umum di Balai Senat Universitas Gajah Mada [UGM] Jogjakarta 3 Maret 2010 yang banyak diberitakan Media Cetak dan Elektronik di Negeri ini. termasuk di Demo Mahasiswa Atas kedatangannya di Kota Gudeg itu .Juga didepan Siswa Siswi SMP, SMA di Blitar Wapres berpesan Agar Tidak melupakan Sejarah bangsa ini, Orang Amerika saja bangga dengan Sejarahnya, masak kita kalah sama Orang Amerika kata Boediono yang Orang Blitar.

Kata kata ini memang benar seperti Untuk menjatuhkan Bung Karno ketika G 30 S PKI 1965 meletus, dimana Media semua di Bredel dan hanya Media Kelompok Anti Sokarno yang bebas Terbit, Dimana lalu digunakan menjatuhkan Bung Karno yang Presiden dikala itu dengan Berita bahwa Para Jendral yang di Culik kata nya oleh Partai Komunis Indonesia [ PKI ] Mata nya di Cungkil dan Kemaluannya di Potong kata nya oleh Gerakan Wanita Indonesia [GERWANI] hingga Terjadi Penumpasan PKI 1965-1966 secara besar besaran dimana Orang yang tidak ke Masjid kesempatan di Tumpas oleh Islam yang sejak Zaman Soekarno sudah Berontak untuk mendirikan Negara Islam seperti PERMESTA di Sumatra dan Sulawesi ada Angkatan Perang Ratu Adil [APRA], Darul Islam [DI] dan Tentara Islam Indonesia [TII] di Jawa dan 1965-1966 pun digunakan untuk Menumpas Pengikut Presiden Soekarno yang Pancasilais dengan tuduhan Komunis atau Pemberontakan Partai Komunis Indonesia [PKI] yang Lokal di Lobang Buaya jakarta, bahkan Peristiwa Lokal Madiun pun di Nasional kan, Padahal belakangan Peristiwa Ambon, Poso tidak di Nasionalkan, kan Lokal? Penumpasan PKI adalah alasan untuk Menumpas Pengikut Bung Karno yang sangat kuat waktu itu dan Setelah Bung Karno Tumpas berikut Pendukung nya lalu Menguatkan Negara Islam seperti bisa dilihat sekarang ini ada Gerakan Negara  Islam Indonesia [NII] yang baru disiarkan TV kegiatannya merekrut Mahasiswa / Siswi untuk dijadikan anggota dan ada Intel TV 2009 menyusup menjadi Anggota NII dan terbongkarlah jaringannya oleh TV sajaserta disiar kan bukan oleh Polisi yang masih kalah dengan FPI apalagi NII, dan Mediapun Kala itu mulai 1966 bebas menjelek jelek kan Presiden Soekarno sampai diluar batas kapatutan, dan yang lucu era tahun 2000 an Terbukti ternyata Berita itu KEBOHONGAN PUBLIK BESAR dimana ditemukan Surat Visum Asli dan Pembuat Visum pun tampil di TV disaksikan Dunia bahwa tidak ada Pencungkilan Mata dan Pemotongan Kemaluan, ini ber Akibat Film G 30 S PKI yang di putar Wajib tiap tanggal 30 September dilarang di Putar lagi karena Film itu menyiarkan Kebohongan dan Penipuan Publik yang besar. Tapi Jutaan Korban Anak Bangsa ini sudah terlanjur Terbunuh dan Bung Karno pun Bisa di Jatuhkan 1967 setelah Para Pengikut nya di Tumpas habis !965-1966 sedang di Blitar Selatan Penumpasan sampai 1970 [Berita ini sudah umum di TV dan Media tiap 11 Maret diberitakan untuk mengungkap Kebuntuan Surat Perintah 11 Maret 1966 yang sampai kini Gelap Gulita] dan biarlah Gelap sebab Sejarah akan tetap jadi Sejarah Nyata selamanya biarpun di Rekayasa toh akan terbongkar juga sesuai Pepatah "Sepandai pandai menyimpan Bangkai, Baunya pasti menyebar dan tercium Busuk nya".

Demikian Kuat nya Media bila digunakan Suatu Kelompok untuk menghabisi Lawan Politik nya, Yang hingga kini pun Media tetap dipakai menghantam lawan Kelompok nya bila ada Perselisihan biarpun Halus dan menyindir seiring Banyak nya Orang Pandai dan Kritis serta bisa menilai Benar Tidak nya suatu Berita. Yang tidak punya Media untung ada Google yang menyediakan Blog untuk menulis Berita Nyata, Sejarah dan Kasunyatan dengan bebas meskipun juga banyak Google digunakan untuk Nipu tapi tidak mengganggu bagi yang ingin menulis Kebenaran yang Hakiki biarpun diterpa ke Kritisan yang tidak senang Kebenaran di Ungkap dengan alasan SARA [suku ras dan Agama] dan ingin Sejarah tetap milik yang Menang dan yang kalah dan minoritas tetap di Hancurkan tanpa bisa membela diri tapi ini tidak berlaku bagi mereka  yang kurang Pandai ber politik karena dalam Politik Hitam bisa jadi Putih yang Putih pun bisa di Hitam kan tapi berpengalaman dan Mengerti Liku Liku Hidup diantara 2 sisi Kebenaran dan Kejahatan yang sangat Tipis beda nya dan aneh nya semua meng Klaim Benar biar pun Penipu dan terang Terangan Nipu serta karena Mereka hidup dantara Kebodohan Masyarakat yang Tertipu dan rela di Tipu pun membuat makin Arogan si Penipu dan merasa Menang terus. Tapi bagaimana pun Kebenaran tetap Benar dan "Berkatalah benar kalau memang benar" pasti akan menjadi Pemenang Akhir nantinya karena Namanya Orang masih punya Otak belum Gila dan Telanjang dijalan raya tentunya satu saat akan sadar kecuali Masyarakat sudah benar benar Gila beneran dan Jogetan sambil Telanjang dijalan raya bukan NGEDAN ORA KEDUMAN dalam ramalan Jayabaya  seperti Korupsi kalau tertangkap ya berusaha Lolos apapun cara nya tapi kan Sadar kalau salah dan pasrah bila di hukum dan mengembalikan uang Korupsi nya ini kena "Becik Ketitk Olo Ketoro" tambah Wong Nandur bakal metik asal tidak kena Tulisan "Wereng / Hama Katah Angdatengi"  nya Sabdopalon. dimana Orang menanam Padi tidak jadi Panen karena dimakan Wereng disebabkan tidak Nyuguh Dewi Sri.


Demikianlah Kebuntuan Informasi disebabkan masing masing Kelompok berlomba punya Media untuk berlindung maupun menyerang Lawan, Dan Beruntunglah saat ini ada GOOGLE yang bisa menyiarkan Berita atau Tulisan bagi Orang yang ingin menulis Kebenaran yang tidak bisa di Tulis oleh Orang yang Trauma dan Ketakutan hingga jadi Pengecut, Munafiq Tidak mau tahu dan pura pura Tolol atau Tolol beneran, tapi hanya bisa Teriak tanpa solusi menyalahkan Tulisan Orang lain dengan Kedok atas nama Tuhan, agar benar dan hebat tapi di Ketiak Tuhan bahkan pinjam istilah Kasih sayang Tuhan yang tidak Jelas, Seperti Pembantaian atas nama Allah Jutaan Orang yang di Cap Komunis kok Tuhan tidak Turun membantu ? Ada Orang Terjun Bunuh diri dari Lantai 7 Mall pun tidak ada Malaikat Tuhan yang menolong ? Ada Anggota KOMNAS HAM di Gebuki ya tidak Ada Tuhan Turun bahkan Polisi yang mewakili Tuhan dalam bidang Hukum Negara  pun tidak bisa apa apa takut Habib wakil allah yang berkata bahwa suatu Kaum tidak akan berubah nasibnya bila Kaum itu sendiri tidak mau berubah mangkanya Habib lebih pinter dari Kaum yang bodoh tidak mau merubah nasib dan pasrah dihantam habib, dan Jesus pun malah disuruh Terjun dari Puncak Gunung oleh Iblis lha untung Beliau tidak mau, ini ketika Jesus ber Tapa Tidak Makan dan Minum 40 hari 40 malam di Puncak Gunung dan bertemu Iblis 3 X. Akhirnya Jesus yang lulus ber Tapa "Mati Sak Jroning Urip" [Istilah Ilmu Jawa] bisa Bangkit pada hari ke 3 dan Naik ke Langit / Mokswa disaksikan murid murid nya Mirip Miao San yang jadi Dewi Kwan Im dan naik kelangit / Mokswa dengan Badan Kasar nya bersama Lung Ni dan Ku Fa Zen pengawalnya disaksikan Bapak dan Ibu nya yang Raja Thang dan Rakyat nya Bapak Ibu Dewi Kwan Im kini di Puja sebagai leluhur Brahmaraja majapahit, dan Jesus kini di Puja bagi yang Percaya di Seluruh Dunia yang di Indonesia dakui sebagai Agama Kristen dan Katolik tapi bikin Gereja susah Ijinnya yang sudah ada pada di Hancurkan dan dibakar bahkan di Bom oleh Islam, Dimana 300 tahun sejak Jesus naik Kesurga Murid Kesayangannya Magdalena mendirikan Aliran Kristen dan Petrus Sang Murid Nabi Isa Almasih yang pernah menyangkal Gurunya Jesus 3 X mendirikan Isme Katolik yang pengikut Isme Katolik Roma yang lestari hingga kini menjadi Vatikan Negara Terkecil di Dunia Ketika Timur Tengah dikuasai Islam dan Martin Lutter King mendirikan Protestan yang lestari di Eropa dan Amerika yang diberi Kebrilianan hingga bisa bikin Pesawat Siluman nge Bom Pusat Islam Negara 1001 Malam nya Abunawas Bagdad juga bikin Google ini Blog yang juga dipakai Teroris Islam yang anti Amerika, seiring di Tumpas nya Kristen oleh Islam di Timur Tengah hingga Gereja Gereja Megah model Gothe kini jadi Masjid Islam, jadi Kristen Jesus hanya Eksis 300 tahun digantikan Islam hingga detik ini yang masih Perang dengan Pengikut Jesus.Kini Israel malah kembali ke Tanah Asalnya setelah Terusir Ribuan Tahun dan membalaskan dendam Samson yang mata nya dibikin Buta Filistin / Palestina hingga Perang Palestina dengan Israel sekarang tak terhindarkan.sedang Islam Indonesia membela Palestina dan siap dikirim untuk Perang dengan Israel dan Anti Amerika pula hingga Obama di Demo ketika akan ke Indonesia.

Islam pun setelah berhasil Menumpas Kristen merambah ke India yang Negara Hindu hingga Kuil Hindu Taj Mahal dirubah jadi Kuburan Harem diteruskan ke Nusantara yang Isme nya leluhur Siwa budha, dan berhasil pula menumpas Adat Budaya Leluhur yang Adiluhung diganti Islam Quran dan Hadist sampai saat ini, Tapi bukti kemegahan Bangsa ini untung masih bisa dilihat seperti Borobudur, dan Kemegahan lainnya serta adat budaya nya yang Lestari di Pulau kecil Seribu Pura atau Seribu Tuhan bahasa Indonesianya Inggris Island of God, Juga Kitab Kitab nya yang berhasil diselamatkan dan di Pelajari lagi ternyata masih bisa dibuat Acuan Pemersatu seperti Pancasila yang di Gali Bung Karno dari kitab Sutasoma karangan Empu Tantular dengan Bhinneka Tunggal Ika yang jadi Dasar Negara Republik Indonesia Tercinta ini biar pun hanya di gantung kan masih untung daripada tidak ada dan bisa untuk membuat Cerita tentang Persatuan dan Kerukunan biarpun bertentangan dengan Quran dan Hadist yang Anti Berhala atau Candi dan Adat Kafir pemuja leluhur Majapahit biarpun Orang Kafir Jujur tapi malah dianggap Bodoh contoh Biokong Komang Edi dari Pura Ibu Majapahit Jimbaran Mobil Sewaannya dibawa lari ke Jawa dan akhirnya Nebus dengan uang agar bisa kembali timbang beli lagi kalau nebus kan separo harga..Ini sesuai Ramalan Jayabaya "Wong Jujur Kujur" menurut Mas Bambang Mobil di Garasi di Jawa bisa Hilang, lha di Bali malah dibagikan dengan Konci Kontak nya sekalian [disewakan] ya Amblas Cak. Tapi masih untung dan bisa di Tebus di Situbondo oleh Mangku Komang Edi katanya di seorang Kyai Haji yang anaknya Caleg tapi gagal. "wah kalau di Bali Sang Kyai bisa di Tangkap sebagai Tukang tadah" imbuh Mas bambang yang ngerti sedikit Hukum tanpa ngerti Markus.dan bunyi Ramalan Jayabaya "Wong Jahat Lunjak Lunjak"

Contoh yang gamblang Media TV dikuasai Kelompok Islam sampai Berita penting pun di putus Solat Magrip dengan Tulisan "Tiada Tuhan [bahasa Indonesia] selain Allah [bahasa Arab]" ya belakangan ada yang berani tidak menyiarkan Azar Magrip seperti SCTV dan bali TV serta TV Parabola di luar Negri termasuk China yang 1965-1966 di Cap Komunis oleh Islam di Negeri ini, Hingga Sekolah China pada di Tutup Tulisan nya pun di Larang termasuk Buku Tulisan Jawa Tan Khoen Swie tentang Majapahit, hingga buku buku Tulisan China dilarang dibaca dan kalau ketahuan menyimpan bisa Hancur Rumah nya termasuk Buku Buku Ajaran Bung Karno seperti Soekarnoisme, Marhaenisme, Indonesia Menggugat dll malah Buku Buku Bung Karno saat ini banyak yang cari karena sudah Bebas di Baca bahkan buku Tan Khoen Swie malah jadi Sejarah Kadhiri awal 2009, hingga Universitas Marhaen pun dulu demi keselamatan hidupnya berganti Mahendradata dan untung bisa eksis hingga hari ini di Bali yang Rektornya Pemuda Terpandai di Dunia dengan Predikat Rektor dan Doktor termuda di Dunia yang baru saja ke Jepang menggalang Kerjasama Bilateral, Juga sebagai Abhiseka Raja majapahit bali dengan gelar Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I yang di Abiseka di Pura Besakih 1-1-2010 dan 7-4-2010 di Pura Ibu Majapahit Jimbaran oleh Raja majapahit Sri Wilatikta Brahmaraja XI yang dikenaldengan nama Hyang Surya dimana simbol Majapahit adalah "Surya Majapahit" Matahari jadi Pantas lah ke Jepang yang masih saudara Tua dimana Jepang mengaku secara DNA berasal dari Fosil Wajak Bayalangu Jenggala / Tulung Agung Jawa Timur jadi sama sama Keturunan Dewa matahari yang di Jepang disebut "AMATERASU" jadi Kaisar Jepang Keturunan Dewa Matahari / Amaterasu yang biarpun kini sudah Moderen Kepercayaan ini tetap Lestari Hingga Jepang mengalami Kemajuan dibidang Ekonomi dan Teknologi, lha kita ? ikut Budaya Arab yang tidak menghormati Matahari karena musrik dan langsung Allah hingga jadi bangsa Koruptor, Budak pulang mati dari Arab bahkan di Arab tinggal dibawah Jembatan kalau di Surabaya yang banyak Orang Mbambung tinggal dibawah Jembatan, bisanya saling meng Kafirkan dan saling perang antar Kepercayaan yang sudah dirukunkan dengan Pancasila tapi tetap dibuat Perpecahan dengan dalih Sesat, Kafir, Kufur, Musrik dll dst dsb.

Akhir kata Wapres Boediono mencanangkan Candi Penataran Blitar sebagai Land Mark Wisata Budaya di Blitar tempat kelahiran Bung karno, Dengan didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Menbudpar Jero Wacik, Mentri Pendidikan M. Nuh Pria yang habis di  Mintai Keterangan soal Bank Century ini meninjau candi Penataran yang sangat bisa menarik Wisatawan Dalam dan Luar Negeri agar Tourisme dan Pertumbuhan Ekonomi sejalan beriringan dan saling mendukung untuk Kesejahtraan Masyarakat Blitar. Blitar sangat Terkenal pada 1965-1966 dengan Peristiwa Blitar Selatan dimana Penumpasan Komunis di Blitar hingga 1970 an masih berlangsung, setelah 50 tahun berlalu Candi Penataran yang Musrik mulai di Galak kan sebagai Maskot Parawisata di Jawa Timur dimana Candi ini adalah Terbesar di Jawa Timur yang sudah di Temukan dan masih mengandung Misteri. Sambil memukul Kendang Boediono yang asli Orang Blitar menambahkan bahwa Anak Anak adalah Estafet masa depan, dan harus memiliki Karakter yang baik agar bisa membedakan Baik dan Buruk, mana untuk kepentingan Pribadi dan mana untuk kepentingan Bangsa. Terakhir Sang Wakil Presiden Pilihan rakyat ini menyitir Pidato terakhir Bung Karno "Jangan Melupakan Sejarah" yang menjadi Slogan tak terlupakan bagi Warga Blitar yang mencintai Bung Karno Pendiri RI dan Penggali Pancasila Majapahit.

Dalam kitab Negarakertagama yang ditemukan Arkeolog Belanda bernama Brandes di Lombok Barat Nusa Tenggara, candi Penataran atau Candi Palah pernah dikunjungi Raja Terbesar majapahit Prabu hayam Wuruk dan masa inilah Candi Terbesar di Jawa Timur ini di Pugar 1350 M , jadi Candi ini sudah ada sebelum Majapahit terbukti didalam lapisan Batu Bata pemugaran Era Majapahit terdapat Dinding Candi dari Batu Megalit Zaman Empu Sindog Abad IX. Memang Majapahit Pertama awal Pemerintahan adalah di Jenggala, dan Terbukti Candi Bhatara Kawitan Sri Kerta Rajasa Jaya Wisnu Wardhana [Pendiri Majapahit yang juga Besan Brahmaraja / Jayasabha Wisnu Wardhana III Cucu Prabu Airlangga karena Besan Nama Brahmaraja ditambah Wilatikta menjadi Sri Wilatikta Brahmaraja Bhatara Ring Jenggala Sedangkan Pendiri Majapahit pun mendapat nama Wisnu Wardhana untuk Persatuan Anak Cucu agar Kesatuan Trah Jayasabha Wisnu Wardhana menyatu dengan Trah Rajasa Bhatara Siwa ini Akibat Perkawinan Putra Mahkota Wisnu Wardhana dan Putri Mahkota Rajasa Wilatikta ratu Majapahit III nanti nya] berada di desa Simping Kademangan Blitar, Selatan Kali Brantas yang disebut Jenggala hingga Prabu hayam Wuruk memerintahkan membangun Candi Ibu di Bayalangu juga Jenggala sekarang Tulung Agung, Bahkan candi Kawitan [Kakek dari Ibu] di Simping pun di Pugar, Prabu Hayam Wuruk Raja ke IV Majapahit [Generasi Purusa ke III Brahmaraja] dimana Beliau Sowan ke leluhur nya di Blitar dan membuat candi Ibu di Bayalangu serta memugar Candi Kawitan nya di Simping dan juga memugar Candi Panataran Agung. Kepindahan Kerajaan Majapahit dari Jenggala  ke Trowulan pada Era Ratu Tri Bhuwana Tungga Dewi agar Kerajaan dekat dengan Ujung Galuh Pelabuhan laut tempat Kapal Kapal Penakluk Nusantara bersandar milik Gajah Mada yang sekarang Tanjung Perak Surabaya, ini terbukti Candi Tribhuwana Tungga Dewi ada di desa Rimbi dekat Trowulan, sayang nya Patung Tribhuwana Tungga Dewi yang mirip Patung Dewi mahendradata di Pura Durga Kutri Blahbatuh bali sudah hancur, sebelum 1965 masih rusak,tapi setelah Penumpasan Orang Komunis Tidak Ber Tuhan atau yang tidak ke Masjid 1965-1966 dimana Punden, Candi, Tempat Leluhur Keramat pada di Hancurkan tidak boleh di Upacarai hingga Patung Tribhuwana Tungga Dewi pun Hancur Rebah tinggal sandaran nya yang tertinggal hanya Relief Daun Teratai yang sangat Halus dan Indah, jadi bisa dibayangkan kalau Patung ini masih Utuh tentu sangat Indah dan cantik serta suatu Karya Seni yang Maha Sempurna yang dikagumi seluruh Dunia, Tapi demikianlah nasib Karya Seni Leluhur Kita yang Adiluhung harus rela di Hancurkan demi Agama Suci Islam dari Arab yang anti Patung Berhala, Patung Durga Tangan Seribu ini adalah manivestasi Ratu ke III Majapahit Tri Bhuwana Tungga Dewi Ibunda Prabu hayam Wuruk dimana Bapak Prabu hayam Wuruk adalah Brahmaraja Wilatikta II  [Masa Kecilnya bernama Arya Cakra/ Jayasabha Wisnu Wardhana IV] Putra Sri Wilatikta Brahmaraja Bhatara jenggala yang mengawini Putri Raja Miaoli Dara Jingga /Li Yu Lan/Dewi Wulan /Indreswari setelah Upacara Srada di Manivestasikan menjadi Ratu Mas Magelung / Dewi Kwan Im atau Sang Penari, dimana Meru Beliau juga ada di Pura Besakih Bali yang dibangun Arya Damar dan gajahmada 1343 M juga Candi / Meru Tumpang XI Brahmaraja yang bisa dilihat sampai saat ini dimana ditempat ini di Abhiseka Raja Majapahit bali dengan gelar Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I  oleh Generasi ke XI Brahmaraja yaitu Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta Brahmaraja XI Raja Majapahit masa kini [Tulisan dilain Blog terdahulu]. Sedangkan Candi  Brahmaraja di Jenggala  Hancur seperti Patung Tribhuwana Tungga Dewi yang juga di hancurkan karena dianggap Musrik yang parah Patung Tribhuwana di Candi Rimbi hanya tinggal Telapak kaki dengan Perhiasan  nya yang juga sangat Indah itupun pecah juga Badan nya hancur tak berbekas di Kepruk oleh Islam yang anti Patung Berhala karena Patung dianggap menyekutukan Berhala dengan Allah jadi harus di Hancur kan, jadi untung Bali tidak di Hancurkan hingga masih memiliki Patung Durga Mahendradata atau Durga Mahisa Wardhini, hingga Lestari dan di Upacarai sejak 1000 tahun.

{GRP Nakha Prawira Binti Jogopuro Mantan Ustad Sesat Kini Ketua Forum Kebangkitan Siwa Budha sayap Organisasi Universitas mahendradata dahulu bernama Universitas MARHAEN yang didirikan Bung Karno 1963 di Bali dibantu Buku Buku The Sukarno Center, The Majapahit Center dll}

Ungkap Kenyataan © 2010 Brahmaraja XI | Majapahit Kingdom