Suatu Hikmah besar terjadi akibat Penutupan Pura Majapahit Trowulan, Pura Majapahit Tempat Leluhur Majapahit di mana Semua Keturunan Majapahit Apapun Agamanya Dahulu bisa sembahyang mohon Kerahayuan kepada Leluhur menurut Adat Kafirun sisa sisa Majapahit di Jawa, dimana Untuk tatacara Odalan sangat merepotkan Keluarga Besar di Bali, Dimana Banten Odalan didatangkan dari Bali, karena yang bisa buat hanya Orang Bali, hingga banyak kunjungan orang orang Bali biarpun tidak Odalan, juga dari Solo, Jogja, Jakarta, Kadiri dll diJawa Keturunan Majapahit bergembira Impian Orang Jawa bisa bebas Nyuguh, melestarikan Budaya terkabul, Orang Bali pun yang senang memuja Kawitan dan mereka memang Manusia Beradab yang ingat Asal Asulnya pada Ngayah membuat Odalan pada Sang WIT, Pemandangan yang sungguh sangat Unik dimana Orang Islam Ber jilbab, Songkok Haji bisa bersama Tumpengan dengan Gadis Gadis Cina Katolik / Kristen juga Orang Pakaian Adat Bali Hindu, Pokoknya di Pura Majapahit Rumah Hyang Suryo ini selalu ramai di Kunjungi dan bernuansa Pancasila tanpa di rekayasa, Hyang Surya Wilatikta jarang keluar rumah, Beliau "Mandito" seharian ngurusi Leluhurnya dan melayani Para Keturunan Majapahit yang selama ini bergembira bisa Nyekar dan Upacara di Candi Leluhur nya. Warung betebaran sekitar Pura, Parkir pun memberi hidup warga sekitar, suasana Gembira contoh Pancasila bisa dipertotonkan, bahkan Touris Manca Negara pun berdatangan nonton barongsai, dan aneh mereka lebih Gila lagi dan Kafir mereka sangat Percaya Majapahit, bahkan mau Meditasi, India tak ketinggalan awalnya kerauhan dewa Wisnu, pada berdatangan mengadakan AGNI HORTA bahkan waktu itu sangat beruntung Rombongan KPLP Tanjung Perak dibawah pimpinan Bapak IMAM ikut Agni Horta dan dahinya diberi Titik Arang hitam.
Demikianlah suasana Trowulan bak kembali kemasa Kejayaan Majapahit sampai POSMO 1999 memberitakan Pura Majapahit [blog lain] Hari Raya Nyepi Orang Jawa dengan Gembira bisa Ngerupuk Keliling Segaran bawa Obor, Tumpeng dan membunyikan Tetabuhan semua ini hilang sirna ketika ada Camat baru yang mulai ngobok ngobok Acara Pancasila ini, diawali 30 September 2001, Hyang Suryo dipanggil untuk menjelaskan Tentang Pura Majapahit dan acara aneh menyebarkan Agama Hindu, hal ini sudah menjadi lagu lama akan dihancurkannya suatu Kelompok yang tidak disenangi Agama Terbesar Negri ini, Koran dan Media TV sudah gencar menyiarkan Pemanggilan Sesepuh Kejawen kemudian Alirannya dibubarkan dengan Dalil Sesat, karena sudah pengalaman Hyang Suryo pun mengikuti saja, dan benar MUSPIKA, Tokoh Agama Islam, KUA, Ketua Ansor Khoirul Huda menjadi Bintang seolah mau menumpas Acara Kebangsatan / Kekafiran / kemusrikam dll dsb dst yang dilakukan Hyang Surya, Apalagi Pemilik Rakyat Ketua Praksi PKB anggota DPRD yang mulia H. Nurhadi ikut mendukung Penumpasan adat Majapahit yang memang di Tumpas 500 tahun yang lalu sesuai kitab Tan Khoen Swie yang baru terbit awal 2009, Penjelasan tetap dilaksanakan Sesuai skenario Basa Basi yang jelas dianggap SAMPAH, sebab tujuannya hanya MENGHANCURKAN ini sudah terjadi Kolonel Agung orang Bali sudah di HANCURKAN rumah berikut Candi / Padma yang hanya satu sesuai Agama Hindu dijawa yaitu 1 Pelinggih Hyang Wdhi Wasa, Tunggul Manik Punden Desa pun sudah Hancur rata tanah 9-0-1999, bahkan Gereja Gereja di Mojokerto pun Luluh Lantak di BOM natal 2000 , ya mau apalagi? Kebangsatan / Kemusrikan / Kekafiran yang belum HANCUR tinggal Pura Majapahit Hyang Suryo dan Cerita selanjut nya sudah bosan mengulangi lagi Semua sudah tahu Mas Media di Dunia pun sampai memberitakan tapi dianggap berita Busuk /sampah dan tidak perlu ditanggapi Oleh Agama yang Memang Benar dan Paling Benar di bumi ini yakni Islam lha wong Kristen saja dulu ditumpas Gereja Gereja dijadikan Masjit di Turki, Kuil Siwa dijadikan Kuburan Harem seperti Taj Mahal India dll, Pura Majapahit jadi Bulan bulanan oleh Imam Karyono cs seolah Bola sepak kebetulan Karyono memproduksi Bola dirumahnya. Singkat cerita MUSPIKA pun Menutup dan Melarang Kegiatan dalam bentuk apapun Pura Pancasila yang Garudanya disebut Tohut berhala, menyusul BOM BALI meledak menambah bukti kekuasaan TERORIS mulai diatas angin. Hyang Suryo pun di Undang ke Bali hingga ada PURA MAJAPAHIT PUSAT GWK dan Singaraja pun iri ikut mengundang hingga terwujut GANESA TERTINGGI DI DUNIA diteruskan PURA IBU MAJAPAHIT jimbaran Meru / Pagoda nya Tertinggi di Indonesia [Bali Pos] menyusul kitab BAGAWAD GITA terbesar di Dunia juga terbentuknya FORUM KEBANGKITAN SIWA BUDHA. Yang diketuai GRP Nokoprawiro, Leluhur akhirnya di Upacarai di Bali, dimana sangat menguntungkan Karena memang Banten Odalan hanya bisa dibuat di Bali, dan ini ngirit Transport, karena Odalan di Bali maka Odalan bisa di perbesar karena tidak dibebani Transport ke Jawa, Penyungsung di Jawa pun malah ke Bali sambil berwisata ria, Orang tak mampu di Bali pun bisa ikut Odalan, yang tidak mampu di Jawa ya gigit jari dulu menghormati Adat Islam Aliran Anti Leluhur, sambil nonton Kemarahan Leluhur berupa Bencana Alam Angin Besar Menerjang, Banjir Bandang, Air Laut naik kedaratan, Gempa 7 X sehari, disusul PAGEBLUG pagi sakit sore Mati, Sore Sakit pagi Mati. Kebetulan sudah lama ditulis Sabdopalon dan sebetul nya dulu bisa dilupakan, Tapi setelah di Tutupnya Pura Majapahit Jl. Brawijaya tembus Jl. Sabdopalon ya mungkin kebetulan nama ini yang akan bangkit 500 tahun sejak Keruntuhan Majapahit "Sirna Ilang Kertaning Bumi" 500 tahun yang lalu, apakah ini sudah Pas 500 tahun ? baca saja 'Ramalan Sabdo Palon" yang penting nanti 2 November 2009 Pura Majapahit GWK Odalan menghibur Leluhur sesuai Kepercayan Kafir Pemuja Leluhur bukan Allah, dan para Kafirun Percaya bahwa Leluhur bisa membantu mengenalkan Allah, sesuai Hukum Allah Kelima sendiri yang mengatakan "Hormatilah Orang Tuwa MU supaya kamu dapat SURGA dan USIA yang PANJANG" ternyata Orang Kafir seperti sisa sisa Majapahit masih menjalankan Ajaran Import Yang menguasai Negri ini dengan bukti Hukum Allah ke V tadi, Puas? Kini Trowulan Sepi Warung pada tutup, itu Pak Ardjo yang biasanya Buka Warung Botok'an dengan membawa belakangan Jaring Keliling Segaran car ikan setelah Warungnya tutup kini tak kelihatan lagi "Meninggal Dunia Yang" kata penduduk Segaran juga Erna gadis Cantik Putri Yu Sita yang buka Warung di Putri Cempa " Sudah tidak ada Yang" ucap Yeni Kakak nya "Lho kawin ya?" tanya Hyang Suryo dijawab Yeni sambil menangis " Eyang tidak tahu ya? Erna sudah Meninggal Dunia Yang" demikian gambaran Trowulan yang sepi, Bahkan beberapa bulan lalu ada Rombongan dari Sukawati Gianyar 3 Bis itupun di USIR oleh Beno anak buah Karyono telpon dari Andri Putra Klenteng Tuban yang mau membukakan pintu Rumah Hyang Suryo "Dari pada ribut Orang Bali nya ngalah tidak jadi dan tancap gas pergi dari Trowulan" kata Sisworo Menantu Kiyai Sodik Tokoh NU Sentonorejo yang menjaga Pura Majapahit, Demikianlah Gambaran Pusat Kerajaan Kafir yang bisa Menyatukan Nusantara dan membuat Pancasila yang kini dikuasai Segelintir orang Anti Majapahit, Persatuan, Kerukunan, Pancasila yang masih digantung di Kantor Pemerintah dan Swasta untuk hiasan dinding.
Semoga IBU PERTIWI tidak menangis SEDIH melihat Keturunannya yang anti tanah airnya. SEMOGA ALAM TIDAK MURKA karena Pura Majapahit masih Odalan nanti 2 November 2009 di GWK, SEMOGA.
Demikianlah suasana Trowulan bak kembali kemasa Kejayaan Majapahit sampai POSMO 1999 memberitakan Pura Majapahit [blog lain] Hari Raya Nyepi Orang Jawa dengan Gembira bisa Ngerupuk Keliling Segaran bawa Obor, Tumpeng dan membunyikan Tetabuhan semua ini hilang sirna ketika ada Camat baru yang mulai ngobok ngobok Acara Pancasila ini, diawali 30 September 2001, Hyang Suryo dipanggil untuk menjelaskan Tentang Pura Majapahit dan acara aneh menyebarkan Agama Hindu, hal ini sudah menjadi lagu lama akan dihancurkannya suatu Kelompok yang tidak disenangi Agama Terbesar Negri ini, Koran dan Media TV sudah gencar menyiarkan Pemanggilan Sesepuh Kejawen kemudian Alirannya dibubarkan dengan Dalil Sesat, karena sudah pengalaman Hyang Suryo pun mengikuti saja, dan benar MUSPIKA, Tokoh Agama Islam, KUA, Ketua Ansor Khoirul Huda menjadi Bintang seolah mau menumpas Acara Kebangsatan / Kekafiran / kemusrikam dll dsb dst yang dilakukan Hyang Surya, Apalagi Pemilik Rakyat Ketua Praksi PKB anggota DPRD yang mulia H. Nurhadi ikut mendukung Penumpasan adat Majapahit yang memang di Tumpas 500 tahun yang lalu sesuai kitab Tan Khoen Swie yang baru terbit awal 2009, Penjelasan tetap dilaksanakan Sesuai skenario Basa Basi yang jelas dianggap SAMPAH, sebab tujuannya hanya MENGHANCURKAN ini sudah terjadi Kolonel Agung orang Bali sudah di HANCURKAN rumah berikut Candi / Padma yang hanya satu sesuai Agama Hindu dijawa yaitu 1 Pelinggih Hyang Wdhi Wasa, Tunggul Manik Punden Desa pun sudah Hancur rata tanah 9-0-1999, bahkan Gereja Gereja di Mojokerto pun Luluh Lantak di BOM natal 2000 , ya mau apalagi? Kebangsatan / Kemusrikan / Kekafiran yang belum HANCUR tinggal Pura Majapahit Hyang Suryo dan Cerita selanjut nya sudah bosan mengulangi lagi Semua sudah tahu Mas Media di Dunia pun sampai memberitakan tapi dianggap berita Busuk /sampah dan tidak perlu ditanggapi Oleh Agama yang Memang Benar dan Paling Benar di bumi ini yakni Islam lha wong Kristen saja dulu ditumpas Gereja Gereja dijadikan Masjit di Turki, Kuil Siwa dijadikan Kuburan Harem seperti Taj Mahal India dll, Pura Majapahit jadi Bulan bulanan oleh Imam Karyono cs seolah Bola sepak kebetulan Karyono memproduksi Bola dirumahnya. Singkat cerita MUSPIKA pun Menutup dan Melarang Kegiatan dalam bentuk apapun Pura Pancasila yang Garudanya disebut Tohut berhala, menyusul BOM BALI meledak menambah bukti kekuasaan TERORIS mulai diatas angin. Hyang Suryo pun di Undang ke Bali hingga ada PURA MAJAPAHIT PUSAT GWK dan Singaraja pun iri ikut mengundang hingga terwujut GANESA TERTINGGI DI DUNIA diteruskan PURA IBU MAJAPAHIT jimbaran Meru / Pagoda nya Tertinggi di Indonesia [Bali Pos] menyusul kitab BAGAWAD GITA terbesar di Dunia juga terbentuknya FORUM KEBANGKITAN SIWA BUDHA. Yang diketuai GRP Nokoprawiro, Leluhur akhirnya di Upacarai di Bali, dimana sangat menguntungkan Karena memang Banten Odalan hanya bisa dibuat di Bali, dan ini ngirit Transport, karena Odalan di Bali maka Odalan bisa di perbesar karena tidak dibebani Transport ke Jawa, Penyungsung di Jawa pun malah ke Bali sambil berwisata ria, Orang tak mampu di Bali pun bisa ikut Odalan, yang tidak mampu di Jawa ya gigit jari dulu menghormati Adat Islam Aliran Anti Leluhur, sambil nonton Kemarahan Leluhur berupa Bencana Alam Angin Besar Menerjang, Banjir Bandang, Air Laut naik kedaratan, Gempa 7 X sehari, disusul PAGEBLUG pagi sakit sore Mati, Sore Sakit pagi Mati. Kebetulan sudah lama ditulis Sabdopalon dan sebetul nya dulu bisa dilupakan, Tapi setelah di Tutupnya Pura Majapahit Jl. Brawijaya tembus Jl. Sabdopalon ya mungkin kebetulan nama ini yang akan bangkit 500 tahun sejak Keruntuhan Majapahit "Sirna Ilang Kertaning Bumi" 500 tahun yang lalu, apakah ini sudah Pas 500 tahun ? baca saja 'Ramalan Sabdo Palon" yang penting nanti 2 November 2009 Pura Majapahit GWK Odalan menghibur Leluhur sesuai Kepercayan Kafir Pemuja Leluhur bukan Allah, dan para Kafirun Percaya bahwa Leluhur bisa membantu mengenalkan Allah, sesuai Hukum Allah Kelima sendiri yang mengatakan "Hormatilah Orang Tuwa MU supaya kamu dapat SURGA dan USIA yang PANJANG" ternyata Orang Kafir seperti sisa sisa Majapahit masih menjalankan Ajaran Import Yang menguasai Negri ini dengan bukti Hukum Allah ke V tadi, Puas? Kini Trowulan Sepi Warung pada tutup, itu Pak Ardjo yang biasanya Buka Warung Botok'an dengan membawa belakangan Jaring Keliling Segaran car ikan setelah Warungnya tutup kini tak kelihatan lagi "Meninggal Dunia Yang" kata penduduk Segaran juga Erna gadis Cantik Putri Yu Sita yang buka Warung di Putri Cempa " Sudah tidak ada Yang" ucap Yeni Kakak nya "Lho kawin ya?" tanya Hyang Suryo dijawab Yeni sambil menangis " Eyang tidak tahu ya? Erna sudah Meninggal Dunia Yang" demikian gambaran Trowulan yang sepi, Bahkan beberapa bulan lalu ada Rombongan dari Sukawati Gianyar 3 Bis itupun di USIR oleh Beno anak buah Karyono telpon dari Andri Putra Klenteng Tuban yang mau membukakan pintu Rumah Hyang Suryo "Dari pada ribut Orang Bali nya ngalah tidak jadi dan tancap gas pergi dari Trowulan" kata Sisworo Menantu Kiyai Sodik Tokoh NU Sentonorejo yang menjaga Pura Majapahit, Demikianlah Gambaran Pusat Kerajaan Kafir yang bisa Menyatukan Nusantara dan membuat Pancasila yang kini dikuasai Segelintir orang Anti Majapahit, Persatuan, Kerukunan, Pancasila yang masih digantung di Kantor Pemerintah dan Swasta untuk hiasan dinding.
Semoga IBU PERTIWI tidak menangis SEDIH melihat Keturunannya yang anti tanah airnya. SEMOGA ALAM TIDAK MURKA karena Pura Majapahit masih Odalan nanti 2 November 2009 di GWK, SEMOGA.