English Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese French German Dutch

Rabu, Oktober 07, 2009

PUSAKA MAJAPAHIT TROWULAN PINDAH KE BALI

i-om

MEMO rubrik MISTERI  20 Januari 2006 : Berita mengejutkan berhembus dari BUMI MAJAPAHIT Mojokerto, kemarin. Diduga Pusaka Asli Majapahit Raib dari Trowulan dan Pindah ke Bululeleng Bali. Tentu berita ini menjadi perhatian tersendiri, apalagi ada keyakinan di sebagian kalangan, bahwa kekuatan Majapahit sedang Bangkit. Banyak teka teki terkait berita tersebut, untuk itu Memo akan melacak lebih jauh. Tengara itu ditemukan berdasarkan Pengakuan dari Ida Cokorda Denpasar IX Raja Denpasar, dari Pengakuan itulah, seorang pemerhati masalah warisan Tradisi Majapahit asal Mojokerto Menghimbau perpindahan pusaka asli Majapahit tidak mengesankan karena tidak ada tempat atau peninggalan tersebut tidak boleh hidup di Trowulan. "Kami menjaga jangan sampai Pusaka Kebanggaan Majapahit di Mojokerto itu Akhirnya hanya dikuasai salah satu pihak saja" Demikianlah ia mengingatkan. Selama ini dalam Jagat Supranatural Pusaka Majapahit memang selalu diburu. Setiap kali menyinggung soal Pusaka Majapahit, yang dibayangkan adalah sebuah bilah pusaka yang dikenal Sakti Mandraguna, Hanya dikalangan pemerhati masalah gaib, Pusaka Majapahit tidak merujuk bada bilah Wesi Aji, Kadang menjelma senapan atau pralambang yang sarat dengan makna dan penapsiran. Hanya saja perlu diketahui jika berbicara tentang Majapahit langsung terantuk pada Candra Sengkala "Sirna Ilang Kertaning Bumi" Candra sengkali ini memang digunakan untuk menandai runtuhnya Majapahit. lima ratus tahun silam, Kala itu penanggalan Jawa Tahun Saka menunjuk pada angka 1400. Ternyata Candra sengkala itu sangat Dahsiyat,  Sebab bersamaan runtuhnya Majapahit maka lenyaplah segala sesuatu yang berbau Majapahit.{ memang dihancurkan baca Kalamwadi buku "Sejarah Kadiri"} Hanya saja untuk saat ini seiring dengan berjalannya waktu. Disinyalir bahwa kekuatan Majapahit muncul kembali {Baca Ramalan Sabdopalon},  Hal itu bisa dimaklumi , sebab bagaimanapun Majapahit merupakan Pepunden Tanah Jawa yang hingga kini "Kekuatannya" masih tetap diperhitungkan {Camat yang nutup Pura Majapahit Trowulan Tewas setelah Struk 3 tahun}, bahkan ada yang meyakini bakal terjadi Kebangkitan Majapahit kembali {Muncul momongan Sabdopalon bernama Tua Hyang/Eyang Pandito Ratu, Ngeluruk Tanpo Bolo Menang Tanpo Ngasor'ake jujur dan berilmu Kasunyatan, nyata bukan dongeng},  serta bermacam keyakinan yang menunjukkan seberapa jauh kekuatan gaib dan ruh Majapahit itu merasuk di sanubari orang Jawa { Orang Jawa sudah hampir tidak ada, jawa otak arab banyak}. Kiranya, bila kalangan sepiritualis melihat kembali kekuatan gaib Majapahit, hal ini karena adanya beberapa kejadian yang menimpa  beberapa tempat yang dulu pernah  menjadi pusat pusat kerajaan tempo dulu Apalagi dalam nubuat nubuat [Nastrodamus, Sabdopalon] yang diyakini sebagian kalangan  ketika suatu kelak kekuatan Majapahit akan bangkit kembali. Kebangkitan Majapahit itu ditandai denga munculnya Gapura Kencana { Angin Agung Anggergisi, Banjir Bandang, Alun minggah ing Daratan, Pageblug dll Ramalan Sabdopalon}, yaitu Gapura keemasan yang merupakan pintu gerbang Majapahit. Demikianlah keyakinan yang berkembang di kalangan sepiritual, bahkan tak jarang keyakinan itu bercampur dengan kedatangan Sabdopalon Noyogenggong, Punokawan Raja Majapahit terakhir, setelah "sirna ilang kertaning bumi" terlepas dari itu Berpindahnya Pusaka Asli Majapahit ke Buleleng seakan akan "Melukai" keyakinan kebangkitan gaib itu. Meski demikian Pusaka Majapahit dikenal dari beberapa ciri khusus  , juga memiliki yoni tersendiri, lalu bagaimana persisnya ? ataukah ada kebangkitan gaib dari sisi lain? bersambung MEMO 23 Januari 2006 : Dengan raib nya pusaka pusaka Asli Majapahit dari Trowulan ke Buleleng Bali,  yang diberitakan berturut turut ternyata mengundang reaksi berbagai kalangan  bukan dari tokoh Hindu Bali dan Buda di Mojokerto dan Jombang, melainkan juga para tokoh politik di Surabaya, yang ektrim bukan saja menyoal kepindahan pusaka kebanggaan Majapahit itu, melainkan mulai mempertanyakan ke ASLI an Hyang Suryo yang mengaku keturunan langsung Majapahit, dan memberi ijin kepindahan pusaka Majapahit ke Buleleng Bali," kalau orang lain lebih tertarik mrnyoal kepindahan pusaka itu, silahkan saja, tapi kalau saya justru mempertanyakan apkah Hyang Suryo itu ASLI ? " Tanya Sokip Pemerhati Majapahit asal Surabaya krpada Siswahyu Kurniawan Kepala LSM yayasan MPPM {Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit} yang diteruskan ke koran ini [22/1]. Terkait masalah itu, Sokip mengingatkan warga Bali jangan terganggu adanya pengakuan Hyang Suryo bahwa pusaka Majapahit Asli pindah ke Buleleng Bali, " Saya melacak 2 Orang mengaku Hyang Suryo , ternyata keduanya PALSU ", Ujarnya. Menurut salah satu Pengurus Partai Pelopor, pimpinan Rachmawati Soekarnoputri ini, di Jawa Timur sepengetahuaannya ada sedikitnya 27 Orang yang mengaku HYANG SURYO , "Menurut saya Hyang Suryo yang ASLI sangat dekat dengan  Anak Bung Karno"  Ujar Sokip {Ketua DPRD Fraksi PDIP}, Namun lepas dari semua ini , Siswahyu sependapat jika polemik KEASLIAN HYANG SURYO dikembalikan ke pribadi mereka masing masing yang menilai,- JAWABAN DARI BALI : Penulis Gusti Heker Mewakili Warga Majapahit Yang Tahu Hyang Suryo, Apal Wajah dan pernah melihat KTP nya,  Hyang Suryo itu Warga Bali sejak 1956 1968 ke jawa tapi masih sering ke Bali, jelas Orang Bali tidak bisa tertipu yang Palsu, Beliau 1957 ikut membangun Istana Presiden Soekarno di Tampak Siring, Para Pendeta, Ratu Ratu Puri, Masyarakat yang usianya diatas  50 tahun keatas jelas tahu Beliau. Beliau Bahasa Bali dan Jawa nya fasih sekali mengerti 8 tingkatan sayang nya kalau bahasa Arab Beliau tidak bisa, memakai Ahlinya Putra Ustad dari Jember bila menterjamahkan Alqur'an, Penulis melihat dengan mata kepala sendiri Beliau meminta Mangku Nokoprawiro membuka Qur"an bahasa Arab untuk menterjamahkan, Beliau bahkan apal ayat ayat Qur"an tapi dalam bahasa Indonesia bukan Arab,  Untuk meyakinkan Beliau menyuruh mencari di Qur"an Asli apa benar terjemahan dan Tulisan Arab nya. Untuk Bahasa Cina Beliau selalu bertanya pada Mbah Hongci yang memang ahli Bahasa Cina hingga bisa mengartikan Syair Syair Cina Leluhur Beliau. Beliau Bergelar Sri Wilatikta Brahmaraja XI Tempat Lrluhur Beliau ada masih berdiri tegak di Pura Besakih, kalau di Jawa sudah tidak ada karena di Hancurkan islam 500 tahun yang lalu,Di Rumah/Pura/Puri/Griyo/omah/ dll yang di Trowulan masa kini dan Beliau Mengadakan Upacara Asli Majapahit di rumah nya di Trowulan malah di Larang Kegiata Ritual dan dalam Bentuk apa pun oleh MUSPIKA, jadi Anda Pemerhati Majapahit itu apanya yang diperhatikan? Ini ada Orang yang mengembalikan Adat Majapahit tidak di perhatikan malah Pusakanya yang di perhatikan, Lihat di tulisan Liberty Mistik 2000, Beliau memegang Keris Keluar Naga ber Mahkota, silahkan di cek kan ke Roi Suryo benar tidak Foto itu, itu Foto Lama yang motret Masih hidup biarpun Tua, Bahkan ada Isyu sejak  dulu siapapun yang memegang Keris Naga itu adalah Raja Majapahit, dan terbukti Beliau di Akui Dunia Raja Majapahit kecuali Orang Jawa berotak Arab 500 tahun yang lalu tidak mengakui. Beliau, Bahkan ada Komentar Tidak menghormat Beliau karena Manusia biasa yang dihormati adalah Nabi Muhammad, Beliau tidak pernah Mengaku Raja / Pangeran atau apapun hanya Beliau Turunan ke sebelas Brahmaraja yang Pelinggih /Candi nya masih ada di Besakih, padahal Orang Bali banyak yang tidak tahu, Termasuk Rektor Universitas Mahendradata yang mengundang Beliau ke Besakih, Beliau membawa Pratima Leluhur Ratu Mas dan dilinggihkan di Pelinggih Ratu MAS, dan ketika Beliau tanya  3X pada Bendesa, Kelian, Mangku dll Pura Besakih dijawab Benar sampai tiga kali. "Kapan Odalan Ratu Mas?" dijawab "Ten Uning" mungkin sudah menyatu di "Panca Wali Krama"  Yang di Undang Rektor adalah Justru Pratima Ganesa dan Nyejer di Padma Tiga, Beliau Malam nya dengan di iring Bendesa adat dan Banyak Orang Beliau Paling depan terus naik keatas tidak Nyasar, Bahkan Pratima Ratu Mas [Li Yu Lan / Dara Jingga / Indreswari / Ratu Mas Magelung / Dewi Kwan Im] di bawa diatas Kepala  Wai Cing Li {Li sama Li marga Yulan}Keturunan Langsung satu Leluhur Miao Li yang jauh jauh datang dari Singapura untuk ikut melihat Pelinggih yang di buat tepat 666 tahun yang lalu, bahkan sampai Wai Cing Li menangis terharu / Keraohan depan Pelinggih Leluhurnya pula, Oleh Mangku Besakih Wai Cing Li diberi Uang Kepeng / Cina untuk bukti dibawa pulang Singapura bahwa Bali masih menggunakan Uang Cina Leluhurnya untuk Upacara, dan Bukti 2 Patung Barongsai menghias Pintu Meru kebetulan Barongsai Pura Majapahit Juara Dunia Lomba di Singapura {Barongsai Merah / Brahmaraja yang juga dipasang di Pintu Meru}ikut mengiring Pratima Ratu Mas. Jadi biarpun Brahmaraja XI dihina Rak'yat nya dianggap Manusia biasa bukan Manusia Superti Nabi Muhammad beliau tidak marah bahkan tertawa sambil berkata " Orang Arab ya muja Nabinya dari Arab, lha Orang Majapahit muja Leluhurnya sendiri kan hak asasi to saya lahir dari Yoni / Kemaluan Ibu yang di buahi Lingga / Kemaluan Bapak, jelas saya manusia biasa bukan superior dari langit,  iya to?" Padahal bagi yang percaya selalu memegang kaki Beliau dan ditaruh ke dahi, bahkan Beliau tidak minta dihormati, bagi yang percaya Nabi Muhammad pun Beliau tidak pernah melarang, Beliau dihormati semua Agama, kecuali Islam berwajah jawa yang merasa hidup 500 tahun yang lalu tidak mengakui R.I sudah ada, yang dipikirkan Dirinya Islam Paling Unggul berhasil Numpas Kafir Kristen dan Majapahit. Inilah jawaban kami dari Bali {Gusti Heker} oh ya Odalan Majapahit GWK 2-11-2009 {pesan Gusti Kampial} juga diberitahukan Pusaka Pusaka Majapahit Di Musiumkan di Pura Ibu Majapahit bisa disaksikan tanpa dikenakan Biaya masuk / Gratis, Pernah di Musium Buleleng, Puri Anom, Art Center Bali, Hotel Sindhu, Hotel Lakeview, Bajra Sandhi, Tanah Lot, GWK dll, kini ditata rapi di Gedung Musium Pura Ibu Majapahit Jimbaran di beri Sesaji, Dupa, dll dan Tumpak Landep di ODALI.

Ungkap Kenyataan © 2010 Brahmaraja XI | Majapahit Kingdom